Ketika Musailamah muncul mengaku sebagai seorang nabi, umat islam geger. Akhirnya kemenangan pun tetap di tangan umat islam. Walaupun demikian, dalam lintasan sejarah, muncul lagi nabi-nabi palsu seperti Thulaihah dan lain-lain. Sebagian mereka ada yang bertaubat dan menjadi muslim yang baik. Di masa kita ini, terkenal juga seorang Mirza Gulam Ahmad yang mengaku sebagai nabi, dan hingga sekarang masih ada pengikutnya. Dan di akhir zaman nanti, tidak hanya nabi palsu yang bikin geger. Tetapi ada orang yang mengaku-ngaku sebagai Tuhan, cobaan ini tentu lebih berat, karena Tuhan gadungan ini memiliki keajaiban dan pengikut yang banyak. Tuhan palsu ini lebih terkenal dengan sebutan Dajjal.
Sejak beberapa abad yang lampau, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitahukan tentang tanda-tanda kedekatan hari kiamat. Banyak tanda-tanda yang beliau sebutkan. Dan satu demi satu tanda-tanda tersebut terjadi persis seperti yang beliau sebutkan. Salah satunya tanda bahwa hari kiamat telah benar-banar dekat adalah turunnya Dajjal. Sang pendusta besar yang mengaku sebagai Tuhan, ia meminta agar manusia memujanya.
Siapa Dajjal?
Ad-Dajjal diambil dari kata “dajala” yang artinya berdusta, karena Dajjal mengaku sebagai Tuhan dan itu merupakan pendusta yang paling besar. Dajjal akan keluar dari arah timur, di Khurasan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dajjal akan keluar dari bumi ini bagian timur yang bernama Khurasan.” (Jami’ At-Tirmidzi, Al-Albani berkata, “Shahih”). Kemudian Dajjal akan tinggal di bumi selama 40 hari, sehari seperti setahun, yang sehari seperti sebulan, dan yang sehari lagi sejum’at, dan hari-hari lainnya seperti hari biasa.
Dajjal adalah seorang laki-laki dari anak adam yang memiliki beberapa sifat. Rasulullah telah memberitahukan dalam beberapa hadits agar manusia mengetahuinya dan berhati-hati terhadapnya. Sehingga apabila kelaki ini muncul maka orang-orang mukmin dapat mengenalnya serta tidak terfitnah olehnya.Dia adalah seorang muda yang berkulit merah, pendek berambut keriting, dahinya lebar, pundaknya bidang, matanya yang sebelah kanan buta dan matanya ini tidak menonjol keluar juga tidak tenggelam, seolah olah buah anggur yang tak masak. Yang berikut hadits Nabi berkenaan dengan Dajjal.
Dari Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Ketika saya sedang tidur saya bermimpi melakukan thawaf di Baitullah...” Lalu beliau mengatakan bahwa melihat Isa Ibnu Maryam, kemudian melihat Dajjal dan menyebutkan ciri-cirinya dengan bersabda, ‘Dia itu seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah, berambut keriting, matanya buta sebelah, dan matanya itu seperti buah anggur yang tak masak.’(Riwayat Al Bukhari)
Buta Sebelah Mata
Hadits riwayat Anas Bin Malikia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak seorang Nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta sebelah mata. Ketauhilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata. Dan diantara kedua matanya tertulis kaaf, faa, raa.” (Riwayat Muslim)
Sejak beberapa abad yang lampau, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitahukan tentang tanda-tanda kedekatan hari kiamat. Banyak tanda-tanda yang beliau sebutkan. Dan satu demi satu tanda-tanda tersebut terjadi persis seperti yang beliau sebutkan. Salah satunya tanda bahwa hari kiamat telah benar-banar dekat adalah turunnya Dajjal. Sang pendusta besar yang mengaku sebagai Tuhan, ia meminta agar manusia memujanya.
Siapa Dajjal?
Ad-Dajjal diambil dari kata “dajala” yang artinya berdusta, karena Dajjal mengaku sebagai Tuhan dan itu merupakan pendusta yang paling besar. Dajjal akan keluar dari arah timur, di Khurasan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dajjal akan keluar dari bumi ini bagian timur yang bernama Khurasan.” (Jami’ At-Tirmidzi, Al-Albani berkata, “Shahih”). Kemudian Dajjal akan tinggal di bumi selama 40 hari, sehari seperti setahun, yang sehari seperti sebulan, dan yang sehari lagi sejum’at, dan hari-hari lainnya seperti hari biasa.
Dajjal adalah seorang laki-laki dari anak adam yang memiliki beberapa sifat. Rasulullah telah memberitahukan dalam beberapa hadits agar manusia mengetahuinya dan berhati-hati terhadapnya. Sehingga apabila kelaki ini muncul maka orang-orang mukmin dapat mengenalnya serta tidak terfitnah olehnya.Dia adalah seorang muda yang berkulit merah, pendek berambut keriting, dahinya lebar, pundaknya bidang, matanya yang sebelah kanan buta dan matanya ini tidak menonjol keluar juga tidak tenggelam, seolah olah buah anggur yang tak masak. Yang berikut hadits Nabi berkenaan dengan Dajjal.
Dari Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Ketika saya sedang tidur saya bermimpi melakukan thawaf di Baitullah...” Lalu beliau mengatakan bahwa melihat Isa Ibnu Maryam, kemudian melihat Dajjal dan menyebutkan ciri-cirinya dengan bersabda, ‘Dia itu seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah, berambut keriting, matanya buta sebelah, dan matanya itu seperti buah anggur yang tak masak.’(Riwayat Al Bukhari)
Buta Sebelah Mata
Hadits riwayat Anas Bin Malikia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak seorang Nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta sebelah mata. Ketauhilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata. Dan diantara kedua matanya tertulis kaaf, faa, raa.” (Riwayat Muslim)
Surga Adalah Neraka
Ciri-ciri Dajjal adalah buta mata kirinya, rambut lebat, ia akan menguji manusia dengan surga dan neraka. Namun jangan percaya, surga yang ia bawa sebenarnya neraka. Hadits riwayat Hudzalifah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dajjal itu buta mata kirinya, berambut lebat, ia membawa surga dan neraka, nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR. Muslim)
Dajjal Dan Lelaki Muslim
Hadits riwayat Abu Said Al-Khudri ia berkata, “Suatu hari Rasulullah pernah bercerita panjang tentang Dajjal. Diantara yang beliau ceritakan kepada kami adalah : Ia akan datang tetapi ia diharamkan memasuki jalan-jalan madinah, kemudian ia tiba ditanah lapang tandus yang berada di dekat Madinah. Lalu pada hari itu keluarlah seorang lelaki yang terbaik diantara manusia atau termasuk manusia terbaik menemuinya dan berkata: Aku bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang telah diceritakan Rasulullah kepada kami. Dajjal berkata: Bagaimana pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lalu menghidupkannya lagi, apakah kamu masih meragukan perihalku? Mereka berkata: Tidak! Maka Dajjal membunuhnya lalu menghidupkannya kembali. Ketika telah dihidupkan, lelaki itu berkata: Demi Allah, aku sekarang lebih yakin tentang dirimu dari sebelumnya. Maka Dajjal itu membunuhnya kembali , namun ia tidak kuasa melakukannya.” (Riwayat Muslim)
Keluarbiasaan yang ada pada diri Dajjal tersebut benar adanya bukan khayalan dan bukan pula kiasan. Hal-hal luar biasa tersebut memang ada pada diri Dajjal sebagai ujian dan cobaan bagi iman manusia diakhir zaman nanti.
Matinya Dajjal
Matinya Dajjal berkaitan dengan munculnya tanda besar hari kiamat yang lain, yaitu munculnya Imam Mahdi dan turunya Nabi Isa. Ketika pasukan muslimin yang dipimpin oleh Imam Mahdi terjepit disebuah bukit, mereka memohon pertolongan kepada Allah, hingga turunlah Isa Ibnu Maryam, beliaulah yang akan membunuh Dajjal. “Ibnu Maryam akan membunuh Dajjal di pintu Lod.” (Al-Fathur Rabbani Tartib Musnad Ahmad 24:83)
Abu Umamah Al-Bahli berkata,”Rasulullah pernah berkhutbah kepada kami dan kebanyakan isi khutbah beliau membicarakan masalah Dajjal, dan beliau memperingatkan kami terhadap Dajjal ini. Lalu beliau menyebutkan keluarnya Dajjal dan turunnya Isa untuk membunuhnya. Beliau bersabda, ’Isa berkata, ’Bukakan pintu!’ Lalu dibukakanlah pintu, maka di belakang pintu terdapat Dajjal dan 70.000 orang Yahudi, yang masing-masing membawa pedang tebal dan tajam. Apabila Dajjal melihat Isa luluhlah ia seperti garam dalam air, dan ia berlari segera. Isa berkata kepadanya, ‘Sesungguhnya aku akan memukulmu dengan satu pukulan yang tak dapat kau mendahuluiku.‘ Lalu bermulailah beliau dengannya di pintu Ludd sebelah timur, lantas beliau bunuh dia...” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ahmad, Abu Dawud).
Sumber: Elfata (Bukan Pujaan Sejati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.