Peristiwa-peristiwa yang terjadi di Mesir akhir-akhir ini telah menyingkap tabir yang menampakkan bahwa pengusung demokrasi, kebebasan dan HAM, hanya bisa fasih dalam berteori dan berpropaganda. Demokrasi dan HAM diusung hanya untuk menekan bangsa-bangsa lemah atau pemerintahan-pemerintahan yang dimusuhi. Dengan memaksakan mendapatkan posisi yang memungkinkan mereka mengacaukan keamanan dan stabilitas sehingga bisa memainkan agenda politiknya.
Di waktu yang sama, rejim-rejim tirani yang selama ini menindas rakyatnya dibiarkan begitu saja selama masih tunduk dan melaksanakan agenda-agenda Gedung Putih. Pengusung demokrasi tidak akan menyentuh rejim yang demikian, baik rejim itu kawan lama, kawan baru, atau yang akan segera berkawan.