Di lereng bukit terpencil, di tepi sungai, tinggallah seorang kakek dengan cucu kesayangannya. Sang kakek adalah muslim yang taat, dan gemar membaca Al-Qur'an. Ia selalu memulai harinya dengan membaca ayat demi ayat kalam Ilahi.
Adapun si cucu, ia begitu gemar mengikuti sang kakek dalam setiap tindak-tanduknya.
Pada suatu pagi yang dingin, si cucu curhat pada kakeknya : " Kek, aku sangat gemar baca Al-Qur'an seperti kakek.., tapi seringkali aku ndak paham apa yg kubaca, kalau pun paham sedikit, aku langsung lupa begitu mushaf kututup..?!
Terus, apa gunanya baca Al-Qur'an ?"
Waktu itu kakek sedang menambahkan arang ke tungku perapian, ia menoleh pada cucunya dan dengan lembut ia berkata : " Cucuku, tolong ambil keranjang arang yg kosong itu, isilah dengan air sungai sampai penuh, dan bawa ke sini…"