Brigade Liwa uttauhid yang berfiliasi ke Ikhwanul | Muslimini |
Menurut Los Angeles Times, Pusat Pemberantasan Teroris menggerakkan satuan-satuan tempur berupa pesawat-pesawat tanpa awak yang dikendalikan CIA di Yaman dan Pakistan, telah mendeteksi sejumlah prajurit dan perwira mujahidin yang bertempur di Syiria. Dimana bagi AS, kemenangan mujahidin Syiria sama halnya dengan kemenangan teroris. Sikap AS ini didasari pada kemajuan mujahidin Syiria yang terus maju menguasa berbagai kota di Syiria.
Mengapa AS-Barat Menghambat Laju Mujahidin?
As-Barat sangat gerah dengan demam reformasi sejak Arab Spring terjadi 2 tahun lalu. Karena setiap reformasi di negara Arab, pemenangnya selalu Ikhwanul Muslimin dan afiliasi fikrohnya. Kendati IM telah mengubah haluan sejak lama dari gerakan Jihad Qital dan Takfir seperti fikroh-fikroh Sayyid Quthb menjadi fikroh universal dan humanis, Barat menganggap kekkuasaan yang dipegang IM ibarat bumerang atau senjata makan tuan yang akan kembali membahayakan kepentingan AS dan Barat di Timteng. Persepsi ini nampak dari orasi-orasi yang mewakili pemerintahan Uni Eropa saat bersidang belum lama ini.
Bahaya laten IM, bukan hanya pada doktrin IM yang teguh pada prinsip pendiri IM yaitu: "Selama masih ada 1 orang Yahudi yang memerangi Muslim di Palestina, maka tugas IM belum berakhir." Lebih dari itu, AS-Barat-Israel sangat takut dengan kebijakan Presiden Moursi sebagai berikut:
1. Membangkitkan kemandirian di segala bidang, baik ekonomi, pangan, teknologi, industri, hingga kemandirian militer. Doktrin IM sudah beralih dari "Al-Islam Huwal Hall" (Islam Satu-satunya Solusi) menjadi: "Mari Membangun" atau doktrin-doktrin lain yang mengarah kepada langkah NYATA, tidak lagi sekedar jargon-jargon, apalagi slogan-slogan utopis dan ilutif.
Pembangunan kanal Suez menjadi megapelabuhan international, bukan hanya membangkitkan spirit nasionalisme rakyat Mesir, tapi lebih dari itu Moursi tengah melakukan "penyebaran kesejahteraan dan pembangunan" ke wilayah-wilayah Sha'id (wilayah perbatasan dengan negara Afrika) yang semenjak rezim Mubarak diterlantarkan. Maka pabrik-pabrik semen, pupuk, dan lain-lain dibangun di wilayah-wilayah Bani Suwaef, Port
Sa'id, dsk.
Kemandirian militer tengah digalakan di BPPT milik militer. Termasuk memproduksi pesawat tanpa awak, tank-tank canggih, dan baru-baru ini menjajaki kerjasama dengan India untuk membuat energi nuklir, satelit, hingga radar.
AS-Barat-ISrael trauma dengan kemampuan HAMAS merakit senjata termasuk peluncur roket yang semakin berdaya ledak tinggi dan daya jelajah yang semakin jauh. Bayangkan jika pejuang Syiria yang memiliki kemampuan tempur tinggi, spirit jihad, plus senjata canggih. Apa gerangan yang terjadi?
2. Membangkitkan Spirit Persaudaraan Islam Ahlussunnah. Garis persaudaraan dimulai dengan hubungan bilateral yang semakin erat dengan Turki, Sudan, Qatar. Kecuali Jordania, dimana sang Raja Abdullah II menganggap Moursi sebagai "orang jalanan dan bukan siapa-siapa". Bahkan Raja Abdullah mengungkapkan, "Pertemananku dengan Netanyahu, jauh lebih berharga. Sedang Moursi datang dari antah berantah."
AS-Barat (Israel) memahami, jika Syiria takluk di bawah kendali gerakan Islam (IM-Salafy), maka Israel semakin terancam. Oleh karena itu jauh-jauh hari, Menghan AS mengatakan, "ISrael tak ubahnya kapal milik AS, dibuat oleh AS dan tidak mungkin dibiarkan tenggelam." Isyarat bahwa AS akan pasang badan menyelamatkan Israel agar tidak karam.
Oleh karena itu, AS-Barat cenderung wait and see menyikapi pembantaian rakyat Syiria oleh pemimpinnya. Bagi AS-Barat, lebih nyaman Syiria-Libanon-Iraq dikuasai oleh pemimpin Syi'ah, dibandingkan oleh gerakan Islam Ahlussunnah. Mengapa?
1. AS-Barat-Israel sudah merasakan, bahwa sejak era Hafez Al-Asad hingga anaknya Basyar Al-Asad, tak satupun peluru yang ditembakkan ke wilayah Israel, bahkan ke dataran Tinggi Golan yang sepatutnya milik Syiria. 45 tahun lamanya, Israel terlindungi Syiria dan Libanon dari selatan. Sama halnya dengan Iran, tak satu peluru pun yang dimuntahkan untuk menyerang Israel. Bandingkan dengan Hamas atau Saddam Husain di Iraq. Terbukti serangan militernya nyata bukan sekedar perang urat syaraf.
2. AS-Barat-Israel memahami betul bahwa Syi'ah merupakan ajaran Zionis dalam rangka merusak Islam, sebagaimana Yahudi telah merusak ajaran Kristen yang dibawa Nabi Isa a.s. Bagi AS-Barat-Israel, Syi'ah adalah kaum yang membunuh Penakluk Al-Quds yaitu Khalifah Umar bin Khatthab. Maka adalah hal mustahil, pembunuh Penakluk Al-Quds akan rela memosisikan diri sebagai Pembebas Al-Quds dari cengkeraman Israel, negara haram yang dibuat oleh pendiri Syiah.
3. AS-Barat-Israel tutup mata atas aliran senjata yang tidak pernah berhenti dari Iran-Rusia-china kepada rezim Asad. Bahkan mereka membiarkan Iran mengirimkan pasukan-pasukan elit dan upaya diplomasi untuk melanggengkan Asad. Bahkan AS-Barat-Israel menuduh pejuang Syiria menggunakan senjata Kimia. Hal yang sebenarnya lebih mirip malin teriak maling. Karena sejatinya, Assad-lah yang terbukti menggunakan senjata Kimia.
Jadi, Syiria menjadi garda terakhir bagi AS-Barat-Israel agar tidak jatuh pada kendali gerakan Islam (IM-Salafy). AS-Barat tak lagi bernafsu menggelindingkan roda demokrasi di Timteng. Bahkan AS-Barat tak kenal lelah memicu dan menyulut kekisruhan di seluruh negeri yang dimenangkan gerakan Islam. Baik di Mesir-Tunisia-Aljazair.
AS-Barat lebih nyaman dengan negara-negara Teluk (Saudi, Qatar, UAE, Oman, Kuwait) yang supremasi monarkhi tetap dipertahankan. Asalkan dengan syarat, negeri-negeri itu konsisten menjadi donatur dan pelaksana bagi setiap program AS-Barat. Negeri-negeri yang sama sekali tidak memiliki kemandirian, dan tak memiliki kekuatan sekedar mengatakan "No" kepada kepentingan AS-Barat. AS-Barat sama sekali tidak tergiring untuk memberi dukungan kepada aktivis HAM atau aktivis pro-demokrasi.
Di sisi lain, di negara-negara Arab yang sudah dikuasi gerakan Islam yang membuka diri untuk memanfaatkan kran demokrasi, AS-Barat-Israel turut aktif memberikan dukungan kepada lembaga-lembaga/organisasi agar "merecoki" kepemimpinan gerakan Islam dengan kritikan yang menjurus fitnah, mengedepankan sentimentil daripada aksi nyata yang ilmiah. Tujuannya:
1. Merecoki para pemimpin dan kaum ulamanya (IM-Salafy) supaya tidak fokus melayani masyarakat, tidak maksimal menggali potensi dan kemandirian.
2. Menebar fitnah dan adu domba melalui lisan dan tulisan umat Islam sendiri, seperti di Aceh oleh Snouck Horgonye atau di India oleh Mirza Ghulam Ahmad.
3. Menggalakkan agar kata "jihad" hilang dari benak dan pemahaman umat Islam. Untuk itu AS-Barat menggelontorkan kucuran dana tak terbatas untuk kaum LIberal-Sekuler di satu sisi dengan paham Liberalisme. Di sisi lain, AS-Barat pun membackup muslim yang dalam buku putihnya "anti jihad". Tujuannya satu muara: agar sang macan tidur, umat Islam tidak bangkit melawan hegemoni AS.
Jadi, sebagai muslim kita diharuskan cermat dalam membaca keadaan seperti kecermatan kita membaca teks-teks dalil. Karena pada prinsipnya, AS-Barat-Israel memahami kebangkitan Islam itu dimulai saat umat Islam mampu mengalahkan kemalasan dan bangkit terus naik meraih prestasi. Bukan dengan maraknya spanduk-buletin-atau teriakan Allahu Akbar. Tapi dengan maraknya jamaah shalat Shubuh, seperti maraknya shalat Jumat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.