Cao DaI |
Kini, berabad-abad lamanya sejak Baginda Rasulullah Muhammad saw telah wafat, banyak orang yang bukannya menjauhinya, malah menjadi pengikutnya.
Di Vietnam, tepatnya di kota Tay Ninh kini sudah berdiri sebuah kuil yang dijadikan tempat pemujaan terhadap Dajjal si messiah pendusta. Agama yang menuhankan Dajjal ini bernama agama Dao Cao Dai atau sering disebut sebagai agama Cao Dai saja. Agama baru ini dibentuk pada tahun 1926 di Vietnam. Agama ini sendiri bersifat sinkretis, yakni menyatukan semua agama yang ada di dunia dalam satu agama saja, yang menyembah Tuhan yang satu, yakni Dajjal itu sendiri.
Cao Dai sendiri bermakna “tempat yang tinggi” atau secara harafiahnya bermakna di tempat tertinggi dimana Tuhan berada. Pengikut Cao Dai mempercayai bahwa agama beserta pengajaran, simbolisme, dan organisasinya ditunjukkan langsung oleh Tuhan. Mereka meyakini pengajaran Buddhisme, Taoisme, Konfusianisme dan Kristen, Islam dan Sinkh.
Para pengikut agama Cao Dai di Vietnam
Untuk melakukan ibadahnya aliran Cao Dai ini memiliki tempat yang dinamakan Cao Dai Temple. Cao Dai Temple berada di Tay Ninh, yang berjarak 100 km dari Ho Chi Minh. Bangunan yang berwarna-warni ini juga memiliki arti yang melambangkan masing-masing kepercayaan di dalamnya. Tampak kombinasi antara bangunan masjid, pagoda indochine dan katedral. Jika Anda masuk ke dalamnya, dinding-dinding yang berada di tengah hall memiliki beberapa patung ukiran yang menjadikan simbol kepercayaan, seperti patung ukiran Yesus, Hindu Brahma, Budha, Sufi Sikh, dan bahkan Nabi Muhammad (?), tentu saja ini bentuk lain dari sebuah pelecehan terhadap Baginda Nabi besar Muhammad saw. Dan parahnya, mereka ditempatkan dengan saling berdampingan.
Agama ini pertama mulai diketahui oleh kaum muslimin, melalui sebuah program televisi di BBC yang melakukan wisata rohani ke 80 agama yang ada di dunia.
Logo Piramid All Seing Eye di jendela Kuil Cao Dai
Jika kita mengunjungi kuil ini di Vietnam, maka, akan kita temukan sebuah berhala yang ditempatkan di dalam kuil ini yang secara jelas ditujukan kepada penyembahan terhadap Dajjal si mata satu. Karena ada sebuah berhala yang ukurannya besar yang ditempatkan di dalam dengan gambar mata satu. Ornamen mata satu ini sendiri juga ditempatkan di dinding kuil, lengkap dengan segitiga mata satu kas logo piramid Illuminati (All Seeing Eye), juga di baju ibadah para pendeta agama Cao Dai ini.
Para pendeta Cao Dai
Bagi mereka yang tidak paham, maka, agama ini tampak seperti agama yang bagus, karena menggambarkan kerukunan antar umat beragama. Dimana semuanya saling menghormati dan berdampingan tanpa ada rasa permusuhan. Padahal agama ini sendiri sebenarnya adalah bentuk lain dari ajaran kaum Pagan Kabbalah Yahudi, yang dipraktekkan oleh kelompok rahasia secret societies seperti Illuminati, Freemasonry, Rosikrusian dan lain sebagainya dan menjadi tujuan mereka untuk menyatukan semua agama dalam panji dan jugayang sesuai dengan ajaran Yahudi, agar nantinya kaum Yahudi mudah memperbudak orang-orang diluar agama mereka, yang mereka anggap lebih hina dari seekor anjing. Agama ini sekarang kita kenal dengan sebutan agama New Age.
Dan dengan melihat ini semua, banyak peneliti yang menganggap jika agama Cao Dai ini memang didanai langsung oleh kaum Freemason dan Illuminati. Kini pengikut agama Cao Dai ini diperkirakan berjumlah antara 2-3 juta jiwa di Vietnam dan di berbagai negara lain.
Berlindung dari Fitnah Dajjal
Patung yang disembah penganut agama Cao Dai
Kata Dajjal berasal dari kata Al-Kadzdzab yaitu Pembohong Besar, dinamakan demikian karena Dajjal suka menutup-nutupi kebenaran dengan kebatilan dan menyembunyikan kekafirannya dihadapan manusia dengan berbagai kebohongan.
Dajjal adalah keturunan Adam as. Kehadirannya ditengah-tengah umat manusia di akhir zaman nanti dapat dideteksi dan dirasakan oleh setiap individu orang beriman. Hal tersebut karena Dajjal memiliki karakteristik yang dapat dikenali oleh setiap mukmin sebagaimana yang telah digambarkan dan disebutkan ciri-cirinya di dalam hadis Nabi Muhammad saw.
Diantara ciri-ciri karakteristik seorang Dajjal ialah ia adalah seorang pemuda berkulit merah, berperawakan gemuk pendek, berambut keriting, keningnya bening, mata sebelah kanannya buta, sedangkan kedua bola matanya tidak berbentuk cekung ataupun cembung, selaput mata kirinya agak lebih tebal, tertulis diantara kedua matanya huruf-huruf “KAFIR” dengan tulisan tanpa terputus. Setiap orang apabila menoleh kepada wajahnya, maka dapat melihat dengan jelas tulisan tersebut. Ia tidak memiliki keturunan karena telah ditakdirkan sebagai seorang laki-laki yang impoten.
Bahaya dan bencana fitnah Dajjal tersebut dipandang sebagai yang terbesar dan terdahsyat sepanjang sejarah kehidupan manusia. Untuk menghadapi Al Masih Dajjal dan mengantisipasi setiap diri dari berbagai macam pengaruh jahat yang ditimbulkan dari berbagai fitnahnya, Nabi Muhammad saw memberikan kiat-kiat khusus yang diharapkan setiap individu mukmin dapat membentengi diri dari kejahatan Dajjal. Berikut rangkumannya yang penulis kutip dari buku Ikhwan Fauzi, Lc., “Fenomena Kiamat”:
Berpegang teguh dengan Islam.
Berlindung kepada Allah SWT dari bahaya fitnah Dajjal. Diriwayatkan dari Aisyah istri Nabi Muhammad saw, bahwa Rasulullah saw dahulu selalu berdoa di dalam shalatnya dengan ucapan: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur dan aku pun berlindung dari mara bahaya fitnah Al-Masih Dajjal.” (HR. Bukhari). Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “Apabila salahs eorang dari kalian melakukan tasyahud (di dalam shalat) maka hendaklah ia berlindung kepada Allah dari empat hal, Rasulullah saw berucap: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian, kejahatan fitnah Al-Masih Dajjal.” (HR. Muslim).
Menghafal sepuluh ayat dari permulaan dan akhir Surah Al-Kahfi. Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra, Nabi Muhammad saw bersabda: “Siapa yang dapat menghafal sepulut ayat Surah Al-Kahfi, nisacaya ia terlindungi dari bahaya Dajjal.” (HR. Muslim).
Dan yang terakhir adalah dengan menjauhi Dajjal sejauh mungkin.
Wallahu a’lam bisshawwab. (dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.