Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy |
Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy telah difitnah dan dicemooh oleh sebagian saudara kita, beliau dikatakan berpihak dengan Presiden Syria Basyar Asad. Sebelum kita melontarkan fitnah dan kebencian kepada para ulama khususnya beliau, marilah sama-sama kita menyelidiki apa dan mengapa di balik tindakan yang diambil oleh beliau.
Berikut adalah hasil perbincangan antara Ustadzah Syarifah Fatimah binti Yahya dengan salah seorang pelajar di Damaskus:
“Pada awalnya saya juga merasa gusar seperti anda, karena beliau Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah diantara ulama yang saya hormati dan kagumi. Sangat mengiris hati ini ketika Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy mengambil tindakan demikian dan sedih pula saat banyak orang mencemooh atas tindakan beliau.
Lantas saya bertanya kepada salah seorang pelajar di sana apa yang sebenarnya terjadi. Barulah lega hati ini mendengarnya, walaupun saya tidak sama dengan cara beliau namun saya tetap menghormati ijtihad beliau. Berikut adalah jawaban salah seorang pelajar di sana:
•Nuansa politik Syria adalah yang paling rumit dalam sejarah kali ini karena Syria dikuasai oleh golongan kecil Syiah Nusiriah yang menganggap halal darahnya kaum Ahlussunnah wal Jama’ah untuk ditumpahkan.
•Maka Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy telah mengambil langkah politik yang berbeda dari ulama lain dengan cara tahalluf siasi bersama Syiah Nusairiah yang diketuai keluarga al-Asad demi menjaga eksistensi Ahlussunnah wal Jama’ah, yang mana sebelumnya telah terjadi pembunuhan besar-besaran oleh kaum Syiah kepada kaum Ahlussunnah wal Jama’ah di bandar Hamah.
•Dari usaha Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy ini maka telah dicapai beberapa keberhasilan di dalam menjaga eksistenssi Ahlussunnah wal Jama’ah. Diantaranya adalah:
1.Banyak dari kalangan ulama yang akhirnya dibebaskan dari penjara.
2.Kembalinya para ulama yang lari keluar negara, ke kampung halaman masing-masing seperti Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah.
3.Masuknya ulama luar negara ke Syria untuk menyampaikan dakwah seperti Syaikh Yusuf al-Qaradawi.
Jika seseorang tidak teliti dengan apa yang dilakukan Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy maka dia akan mengatakan Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah seorang munafiq dan telah gegabah dalam melakukan apa yang diperbuatnya. Tapi hakikatnya beliau adalah seorang ulama yang sangat cemerlang, sehingga apa yang beliau lakukan pun mendapat dukungan para ulama Syria.
•Kita tidak akan menyaksikan seorang pun dari kalangan ulama Syria yang mencemooh atas tindakan beliau tersebut, karena mereka tahu pribadi Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy yang tidak mungkin menyalahi Sunnah.
•Lihatlah kepada penduduk Kurdi yang gencar melawan kerajaan Asad tetapi mereka tidak sampai mencemooh Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy, bukan karena Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy adalah seorang Kurdi tapi karena berkat beliau lah kerajaan Asad mau membantu kaum Kurdi di Syria.
•Saya ada satu cerita bagaimana anak Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy yakni Dr. Taufiq pernah berpesan kepada salah seorang pelajar Syria yang hendak pulang ke Malaysia semasa revolusi dilakukan dengan berkata: “Apabila kamu pulang ke Malaysia, pertahankanlah ayahku karena sebenarnya ia bukan ingin bersekongkol dengan kerajaan Asad tapi karena beliau ingin berjihad membantu Ahlussunnah semampu dia.”
*****************************************
Akhinal Karim al-Ustadz Muhammad Khoiruz Zadit Taqwa mengatakan bahwa: “Sosok Syaikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy tidak masuk dalam golongan pemerintah Syiria ataupun Oposisi. Adapun statement beliau hanya sebagai tanggung jawab beliau akan keadaan yang terjadi. Beliau berbicara atas nama syari’at agama bukan kepentingan pribadi, pemerintah ataupun oposisi. Apapun itu, inilah panggung politik. Tidak peduli dia siapa, pasti akan dibenci. Seberapapun orang mencoba membuka kebenaran pasti akan tetap salah. Siapapun yang melawan, dialah musuh. Sekalipun yang musuh membawa bukti bukti kebenaran. Selamat menempuh hidup baru wahai Syaikhuna. Kini saatnya engkau merasakan manisnya kehidupan yang baru.”
B.Bau Surga Telah Tercium Sebelum Kewafatannya
Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Jufriy menuturkan kisahnya bahwa Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy sudah tahu akan pertemuannya dengan sang Kekasih (Allah Swt.)
Al-Habib Ali al-Jufriy mengatakan: “Aku telah menelefonnya dua minggu sebelum kewafatannya dan beliau (Syeikh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy) berkata pada akhir percakapan: “Tidak akan lama umurku melainkan beberapa hari lagi. Sesungguhnya aku sedang mencium bau surga dari belakangnya. Jangan lupa wahai saudaraku untuk mendoakan aku.”
Pada beberapa hari sebelum kewafatannya, Syekh Dr. M. Said Ramadhan al-Bouthiy berkata: “Setiap apa yang berlaku padaku atau yang menuduhku daripada ijtihadku, maka aku harap ia tidak terlepas dari ganjaran ijtihad (yang ijtihadnya betul mendapat dua ganjaran dan yang keliru mendapat satu ganjaran).”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.