Pihak kemanan polisi di Uni Emirat Arab (UEA) telah melakukan penangkapan atas beberapa orang yang diduga anggota Ikhwanul Muslimin, juga termasuk tiga dokter yang juga ikut ditangkap karena ditengarai sebagai anggota Ikhwanul Muslimin Mesir. Sebagaimana dikutip dari harian surat kabar Al Khaleej.
"Pihak kepolisian telah menangkap 10 dari anggota dan termasuk pimpinan Ikhwanul Muslimin Mesir di UEA," sebuah laporan yang diberitakan pada hari Selasa (01/01).
Para anggota Ikhwanul Muslimin ditangkap saat melakukan pertemuan rahasia pada beberapa tempat yang disinyalir mencoba merekrut ekspatriat Mesir di UEA untuk bergabung dengan Ikhwanul Muslimin. Kata harian surat kabar tersebut, dalam berita itu juga dikatakan bahwa anggota Ikhwanul Muslimin pula mencoba untuk mengorek informasi rahasia dari pertahanan UEA.
Sumber surat kabar harian tersebut membicarakan masalah sebuah koordinasi dan pertemuan rahasia antara kelompok yang berbasis di UEA dengan Ikhwanul Muslimin.
"Ikhwnaul Muslimin Mesir telah memberikan sebuah pelatihan dalam sarana menghadapi pemilu UEA kedepan dan mencoba untuk melakukan perubahan kepemimpinan di negara-negara Arab," kata sumber tersebut.
Sumber kepolisian UEA sendiri menutup mulut atas informasi
itu.
Ribuan orang berkumpul di depan kedutaan UEA di Kairo, mereka menuntut atas penangkapan tersebut.
Ikhwanul Muslimin masih dianggap sebagai kelompok yang menakutkan di beberapa negara Arab, seperti Arab Saudi dan UEA. Beberapa anggota Ikhwanul Muslimin juga pernah ditangkap dengan tuduhan palsu pemerintahan Arab Saudi.
Termasuk penangkapan angggota Ikhwanul Muslimin di UEA pada tahun lalu (2012), dengan tuduhan demonstrasi dan mencoba untuk menggulingkan pemerintahan UEA. Hal ini pernah dibantah keras oleh Ikhwanul Muslimin di Mesir tentang rencana dan tujuan tersebut.
Kepala Polisi Dubai, Letnan Jenderal Dahi Kalfan adalah orang yang sangat membenci atas revolusi di Arab, sebagaimana Arab Spring dibeberapa negara-negara Arab. Karena itu ia pernah bersumpah akan menangkapi anggota-anggota Ikhwanul Muslimin di UEA.
Ikhwanul Muslimin sendiri, menyangkal bahwa mereka melakukan beberapa agenda penggulingan di UEA ataupun Arab Saudi. Tokoh senior Ikhwanul Muslimin sendiri pernah menyatakan bahwa "setiap negara manapun baik monarki atau berlandaskan demokrasi, ketika tidak ada keadilan di negara tersebut maka Ikhwanul Muslimin akan bertindak. Tetapi setiap negara manapun baik itu monarki juga demokrasi yang mampu memberikan keadilan kepada rakyatnya, Ikhwanul Muslimin akan membantu membangun negara tersebut."
Ternyata hingga saat ini, Ikhwanul Muslimin yang sudah merupakan gerakan Internasional dan pernah dinyatakan Ilegal di Mesir sendiri, tetapi akhirnya seluruh orang Mesir merasakan dampak baik atas keberadaan Ikhwanul Muslimin, terbukti kemenangan mayoritas rakyat Mesir memilih Ikhwanul Muslimin di Mesir.
"Pihak kepolisian telah menangkap 10 dari anggota dan termasuk pimpinan Ikhwanul Muslimin Mesir di UEA," sebuah laporan yang diberitakan pada hari Selasa (01/01).
Para anggota Ikhwanul Muslimin ditangkap saat melakukan pertemuan rahasia pada beberapa tempat yang disinyalir mencoba merekrut ekspatriat Mesir di UEA untuk bergabung dengan Ikhwanul Muslimin. Kata harian surat kabar tersebut, dalam berita itu juga dikatakan bahwa anggota Ikhwanul Muslimin pula mencoba untuk mengorek informasi rahasia dari pertahanan UEA.
Sumber surat kabar harian tersebut membicarakan masalah sebuah koordinasi dan pertemuan rahasia antara kelompok yang berbasis di UEA dengan Ikhwanul Muslimin.
"Ikhwnaul Muslimin Mesir telah memberikan sebuah pelatihan dalam sarana menghadapi pemilu UEA kedepan dan mencoba untuk melakukan perubahan kepemimpinan di negara-negara Arab," kata sumber tersebut.
Sumber kepolisian UEA sendiri menutup mulut atas informasi
itu.
Ribuan orang berkumpul di depan kedutaan UEA di Kairo, mereka menuntut atas penangkapan tersebut.
Ikhwanul Muslimin masih dianggap sebagai kelompok yang menakutkan di beberapa negara Arab, seperti Arab Saudi dan UEA. Beberapa anggota Ikhwanul Muslimin juga pernah ditangkap dengan tuduhan palsu pemerintahan Arab Saudi.
Termasuk penangkapan angggota Ikhwanul Muslimin di UEA pada tahun lalu (2012), dengan tuduhan demonstrasi dan mencoba untuk menggulingkan pemerintahan UEA. Hal ini pernah dibantah keras oleh Ikhwanul Muslimin di Mesir tentang rencana dan tujuan tersebut.
Kepala Polisi Dubai, Letnan Jenderal Dahi Kalfan adalah orang yang sangat membenci atas revolusi di Arab, sebagaimana Arab Spring dibeberapa negara-negara Arab. Karena itu ia pernah bersumpah akan menangkapi anggota-anggota Ikhwanul Muslimin di UEA.
Ikhwanul Muslimin sendiri, menyangkal bahwa mereka melakukan beberapa agenda penggulingan di UEA ataupun Arab Saudi. Tokoh senior Ikhwanul Muslimin sendiri pernah menyatakan bahwa "setiap negara manapun baik monarki atau berlandaskan demokrasi, ketika tidak ada keadilan di negara tersebut maka Ikhwanul Muslimin akan bertindak. Tetapi setiap negara manapun baik itu monarki juga demokrasi yang mampu memberikan keadilan kepada rakyatnya, Ikhwanul Muslimin akan membantu membangun negara tersebut."
Ternyata hingga saat ini, Ikhwanul Muslimin yang sudah merupakan gerakan Internasional dan pernah dinyatakan Ilegal di Mesir sendiri, tetapi akhirnya seluruh orang Mesir merasakan dampak baik atas keberadaan Ikhwanul Muslimin, terbukti kemenangan mayoritas rakyat Mesir memilih Ikhwanul Muslimin di Mesir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.