Ribuan orang yang berasal dari suku Bnei Menashe diperbolehkan pihak Israel untuk menjadi warga negara di negara Zionis itu. Suku Bnei Menashe yang aslinya tinggal di wilayah Timur Laut India itu mengklaim sebagai suku Yahudi yang telah lama hilang.
Warga Bnei Menashe mengaku nenek moyangnya terusir dari tanah Israel pada abad ke-8. nenek moyangnya itu kemudian diceritakan terdampar di wilayah timur laut India yang berdekatan dengan wilayah negara Myanmar.
Suku Yahudi yang hilang tersebut ditemukan oleh seorang rabbi Israel pada tahun 2005 lalu. Pemerintah Israel pun sempat memberikan kewarganegaraan Israel kepada sekitar 1700 warga Bnei Menashe sampai dengan tahun 2007 sebelum kebijakan itu tiba-tiba dihentikan.
Banyak pihak di Israel mencurigai kebenaran klaim yang menyebut Bnei Menashe sebagai suku Yahudi yang hilang. Sebagian warga Israel menduga warga Bnei menashe hanyalah sekelompok warga miskin di India yang berusaha mendapatkan penghidupan yang lebih baik di Israel.
Tahun ini Pemerintah Israel kembali mengizinkan warga Bnei Menashe untuk mendapatkan kewarga negaraan Israel. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah Israel langsung memberikan kewarganegaraan kepada sekitar 7200 imigran dari Bnei Menashe.
“Setelah menunggu selama ribuan tahun akhirnya mimpi dari suku kami menjadi kenyataan. Kami telah kembali ke tanah asal kami,” ujar seorang dari Bnei Menashe, Lhing Lenchonz, seperti dikutip Times of Israel.
Warga Bnei menashe sendiri kebanyakan awalnya menganut agama Kristen dan Animisme. Namun mereka menyatakan, tetap menjalankan beberapa tradisi Yahudi yang diwarisi secara turun temurun.
Pihak Israel pun sempat mengirimkan rabbi ke wilayah tempat tinggal Bnei Menashe di India untuk membuat mereka menganut agama Yahudi, tindakan yang sempat meregangkan hubungan antara India dengan Israel.
Banyak yang curiga kebijakan pemerintah Israel itu bertujuan untuk mengisi pemukiman Yahudi yang dibangun Israel di wilayah Tepi Barat. Bulan ini pemerintah Israel mengumuman pembangunan ribuan unit rumah di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang mendapatkan kecaman keras di dunia internasional.
Banyak pihak menyebut tindakan Israel tersebut akan semakin menyulitkan berdirinya negara Palestina yang berdaulat. Israel sendiri melakukan pembangunan tersebut sebagai balasan atas keberhasilan Palestina mendapatakan status negara peninjau non-anggota di Perserikatan Bangsa Bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.