Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Dr. Musa Abu Marzuq menilai bahwa intifadhah ketiga sudah di ambang pintu. Itu sebagai ekspresi dan perlawanan terhadap penjajah Israel dengan gerakan dan pilihan rakyat setelah kelemahan pimpinan politik merealisasikan kebebasan dan kemerdekaan dan kegagalannya merealisasikan capaian proyek nasional.
Dalam pernyataan yang dia tulis hari Rabu (2/1), Abu Marzuq menjelaskan bahwa intifadhah merupakan perlawanan rakyat ketika para tokoh dan pimpinan mengalami kelemahan bertindak. Maka rakyat yang mengambil alih tugas.
Dia mengatakan, “Itu (intifadhah) adalah alternatif ketika pilihan-pilihan yang diusulkan menemui kebuntutan. Maka rakyat menjaga hak-haknya. Itu adalah kerinduan menuju kebebasan, kemerdekaan dan mengakhiri kebijakan-kebijakan pelecehan dan kediktatoran.”
Abu Marzuq melanjutkan, “Ia (intifadhah) adalah perlawanan yang diledakkan oleh rakyat dan semua kelompok melakukan apa yang sesuai dan dengan mekanisme-mekanismenya dan inovasi-inovasinya. Ia adalah ekspresi nasional yang keluar dari nurani rakyat dalam menghadapi dan melawan semua rencana penjajah.”
Dalam pernyataan yang dia tulis hari Rabu (2/1), Abu Marzuq menjelaskan bahwa intifadhah merupakan perlawanan rakyat ketika para tokoh dan pimpinan mengalami kelemahan bertindak. Maka rakyat yang mengambil alih tugas.
Dia mengatakan, “Itu (intifadhah) adalah alternatif ketika pilihan-pilihan yang diusulkan menemui kebuntutan. Maka rakyat menjaga hak-haknya. Itu adalah kerinduan menuju kebebasan, kemerdekaan dan mengakhiri kebijakan-kebijakan pelecehan dan kediktatoran.”
Abu Marzuq melanjutkan, “Ia (intifadhah) adalah perlawanan yang diledakkan oleh rakyat dan semua kelompok melakukan apa yang sesuai dan dengan mekanisme-mekanismenya dan inovasi-inovasinya. Ia adalah ekspresi nasional yang keluar dari nurani rakyat dalam menghadapi dan melawan semua rencana penjajah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.