Salah satu aksi demonstrasi yang sangat menarik terjadi di kota Jobar, Provinsi Damaskus. Ribuan warga Muslim menggelar aksi demonstrasi pada Jum’at siang pukul 14.00 waktu setempat. Massa demonstran bergerak dari Masjid Jami’ Ummu ‘Ammarah di kota tersebut.
Tidak hanya diikuti oleh para pemuda dan orang dewasa, demonstrasi tersebut juga diikuti oleh anak-anak dan kaum wanita. Mereka tumpah ruah di jalan raya untuk menyuarakan dukungan kepada Jabhah Nushrah.
Hal yang lebih mencengangkan adalah yel-yel para demonstran. Seluruh demonstran serentak meneriakkan slogal-slogan Islam yang membuat AS, NATO, Israel, Barat dan rezim-rezim Arab boneka Barat gemetar ketakutan.
“Asy-sya’bu yuriidu khilafah Islamiyyah.”
“Jabhah Nushrah…Allahu yahmiikum.”
“Rakyat menginginkan khilafah Islamiyah” dan “Jabhah Nushrah, Allah melindungi kalian” adalah yel-yel yang dipekikkan oleh ribuan demonstran, seperti dilaporkan Koordinator Revolusi Lokal di Damaskus dan stasiun TV pro revolusi, yang dilansir Ugarit TV.
Inilah alasan sebenarnya Amerika Serikat memasukkan Jabhah Nushrah dalam daftar baru kelompok teroris internasional. Inilah alasan sebenarnya AS dan NATO mempersiapkan kekuatan militernya di Turki, tak lain, karena untuk melakukan intervensi militer di Suriah.
AS dan Barat ingin memerangi rakyat dan Mujahidin Suriah yang berjuang demi tegaknya khilafah Islamiyah di bumi Syam. Lalu mereka menyebut Jabhah Nushrah sebagai kelompok “teroris” supaya mereka, AS dan sekutunya, ada alasan untuk intervensi ke Suriah memerangi “teroris”.
Salah seorang pimpinan Ikhwanul Muslimin Suriah menentang pernyataan Amerika yang men”teroris”kan kelompok Mujahidin jabhah Nushrah. AS berdalih, jabhah Nushrah adalah kelompok yang berasal dari Irak dengan latar Al-Qaidah.
Ini cukup menarik, mengapa AS bisa menyebut Jabhah Nushrah berakar dari Al-Qaidah? Seorang sumber gerakan Islam di Suriah menjelaskan bahwa, betul, memang, kelompok ini dari Irak yang bergabung dengan Ikhwan Suriah, lalu membentuk Jabhah Nushrah.
Jadi, lantaran punya keterkaitan dengan Al-Qaidah Irak itulah, ujar sang sumber, dengan pede AS menyebutnya sebagai kelompok “teroris” yang menggunakan “baju baru” bernama Jabhah Nushrah.
Ini, kata sumber tadi, adalah sinergi dan “perkawinan” yang pas, lantaran sebelumnya Ikhwan sudah mengakar di tengah masyarakat Suriah. Karenanya kelompok ini cepat popular, mendapat dukungan banyak pihak dan masyarakat luas, termasuk para ulama yang menginginkan perubahan dengan solusi Islam.
Bergabungnya Mujahidin Irak seakan menyuntikkan “vitamin” dan “amunisi” bagi tegaknya Islam di Bumi Syam. Ini merupakan sebuah alternatif sekaligus solusi jitu dan menjadi menarik minat bagi banyak kelompok Islam di Suriah.
Jadi, sejatinya gerakan ini gabungan Mujahidin Irak dengan Ikhwan di Suriah, lalu mereka bersama-sama membentuk Jabhah Nushrah. Karena itulah AS menyebut Jabhah Nushrah punya afiliasi dengan Al-Qaidah Irak yang dikelompokkan sebagai “teroris”.
Jabhah Nushrah menginginkan tegaknya negara Islam di Suriah. Bagi Jabhah Nushrah, jika dengan jalan militer dan perang bisa membentuk negara dan khilafah Islamiyah, mengapa harus lewat parlemen dan demokrasi yang realitanya mempromosikan ideologi kafir?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.