Sahabat Salman Al Farisi mengisahkan:
Ada seseorang ( dari ummat terdahulu) yang masuk surga karena seekor lalat dan ada lain lagi yang masuk neraka karena seekor lalat pula.
Spontan murud-murid sahabat Salman Al Farisi bertanya: kok bisa demikian?
Beliau menjelaskan : ada dua orang lelaki muslim yang melintasi perkampungan satu kaum yang sedang menjalankan ritual penyembahan kepada berhala.
Para penyembah berhala itu tidak akan membiarkan siapapun melintas di perkampungan mereka kecuali mengorbankan ( mempersembahkan) sesuatu untuk berhalanya.
Mereka memerintahkan orang pertama agar berkoban untuk berhala mereka.
Lelaki itu menjawab : aku tidak punya apapun yang dapat saya korbankan ( persembahkan).
Mereka menjawab: persembahkan walau hanya seekor lalat.
Tanpa pikir panjang lelaki itu segera menangkap seekor lalat lalu mempersembahkannya untuk berhala mereka. Dan merekapun segera membiarkannya melintasi perkampungan mereka.
Ada seseorang ( dari ummat terdahulu) yang masuk surga karena seekor lalat dan ada lain lagi yang masuk neraka karena seekor lalat pula.
Spontan murud-murid sahabat Salman Al Farisi bertanya: kok bisa demikian?
Beliau menjelaskan : ada dua orang lelaki muslim yang melintasi perkampungan satu kaum yang sedang menjalankan ritual penyembahan kepada berhala.
Para penyembah berhala itu tidak akan membiarkan siapapun melintas di perkampungan mereka kecuali mengorbankan ( mempersembahkan) sesuatu untuk berhalanya.
Mereka memerintahkan orang pertama agar berkoban untuk berhala mereka.
Lelaki itu menjawab : aku tidak punya apapun yang dapat saya korbankan ( persembahkan).
Mereka menjawab: persembahkan walau hanya seekor lalat.
Tanpa pikir panjang lelaki itu segera menangkap seekor lalat lalu mempersembahkannya untuk berhala mereka. Dan merekapun segera membiarkannya melintasi perkampungan mereka.
Selanjutnya mereka berkata kepada orang kedua: segera persembahkan untuk berhala kami, walau hanya seekor lalat.
Lelaki itu dengan tegas berkata: aku tidak akan mempersembahkan apapun untuk selain Allah Azza wa Jalla.
Segera mereka -dengan tanpa ampun - menebas leher lelaki itu, dan akhirnya iapun masuk surga.( ahmad dalam kitab az zuhud, Ibnu Abi Syaibah dan lainnya)
Perlu diketahui bahwa pada syari'at sebelum Islam, memang tidak ada keringanan karena alasan dipaksa. Karena itu wajar bila lelaki pertama dinyatakan masuk neraka karena telah mempersembahkan sesuatu walau seekor lalat kepada selain Allah.
Adapun dalam syari'at Islam, orang yang dipaksa semacan pada kisah ini mendapat keringanan dan diampuni dosanya, sebagaimana dijelaskan pada ayat ١٠٦ an surat an nahel.
Bersyukurlan sebagai ummat islam, dan hindarilah perbuatan persembahan untuk selain Allah, walau hanya seekor lalat, apalagi kepala seekor kerbau atau kambing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.