Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab , dan sahabat mulia ‘Amir bin al-‘Ash memiliki banyak keutamaan yang terhitung atas Mesir. Sungguh, di antara berbagai keutamaan, telah menghentikanku sebuah keutamaan Sayyidina ‘Umar bin al-Khaththab atas para gadis Nasrani Mesir, dan penjagaan mereka dari kebinasaan dan kematian.
Di dalam sebuah kisah shahih lagi terkenal, diceritakan oleh Ibnu Katsir di dalam al-Bidayah wa an-Nihayah dengan ucapannya,
‘Tatkala Mesir ditaklukkan, maka datanglah penduduknya kepada ‘Amr bin al-‘Ash, lalu mereka berkata, ‘Wahai amir, Nil kita ini memiliki satu kebiasaan yang tidak akan mengalir kecuali dengannya.’
Diapun menjawab, ‘Apa itu?’ Mereka berkata, ‘Jika 12 malam telah berlalu dari bulan ini (bulan Bu`nah, dan itu adalah nama-nama bulan di sisi mereka), kami sengaja menuju kepada seorang gadis perawan untuk kami ambil dari kedua orang tuanya, lalu kami membuat kedua orang tuanya ridha, lalu kami jadikan padanya berbagai perhiasan dan pakaian yang lebih baik dari yang ada. Kemudian kami lemparkan dia ke sungai Nil ini hingga dia mengalir seperti sedia kala.’
Maka berkatalah ‘Amr kepada mereka, ‘Sesungguhnya ini termasuk perkara yang tidak ada di dalam Islam, sesungguhnya Islam akan menghancurkan apa yang sebelumnya.’
Setelah orang-orang Nasrani Mesir mulai menyiapkan pemilihan seorang gadis yang akan mereka lemparkan ke sungai Nil, ‘Amr menulis surat kepada Khalifah Umar bin al-Khaththab dengan berita itu.
Maka Khalifah pun menulis kepadanya, ‘Sesungguhnya engkau telah benar dengan apa yang telah engkau lakukan, dan sesungguhnya aku telah mengirimkan kepadamu sebuah kartu di dalam tulisanku ini, lemparkanlah dia ke Nil.’
Maka tatkala datang tulisan Umar, ‘Amrpun mengambil kartu tersebut, ternyata di dalamnya tertulis, ‘Dari hamba Allah Umar, Amirul Mukminin, untuk Nilnya penduduk Mesir.
Amma ba’du, maka jika engkau mengalir karena dari dirimu, dan dari perintahmu, maka jangan mengalir, kami tidak butuh denganmu. Dan jika engkau mengalir dengan perintah Allah, Dzat Yang Tunggal lagi Maha Perkasa, dan Dialah yang mengalirkanmu, maka kami memohon kepada Allah agar mengalirkanmu.
Dia berkata, ‘Maka ‘Amr pun melemparkan kartu itu ke Nil, maka jadilah pada hari Sabtu, Allah Ta'ala telah mengalirkan sungai Nil setinggi 16 lengan dalam satu malam. Dan Allah memotong kebiasaan tersebut dari penduduk Mesir hingga hari ini.
Dengan memperhatikan kejadian ini dari sisi wanita Mesir dan apa yang telah diketahui secara sejarah dengan istilah Pengantin Nil, maka sesungguhnya kami mengeluarkan beberapa perkara,Di dalam sebuah kisah shahih lagi terkenal, diceritakan oleh Ibnu Katsir di dalam al-Bidayah wa an-Nihayah dengan ucapannya,
‘Tatkala Mesir ditaklukkan, maka datanglah penduduknya kepada ‘Amr bin al-‘Ash, lalu mereka berkata, ‘Wahai amir, Nil kita ini memiliki satu kebiasaan yang tidak akan mengalir kecuali dengannya.’
Diapun menjawab, ‘Apa itu?’ Mereka berkata, ‘Jika 12 malam telah berlalu dari bulan ini (bulan Bu`nah, dan itu adalah nama-nama bulan di sisi mereka), kami sengaja menuju kepada seorang gadis perawan untuk kami ambil dari kedua orang tuanya, lalu kami membuat kedua orang tuanya ridha, lalu kami jadikan padanya berbagai perhiasan dan pakaian yang lebih baik dari yang ada. Kemudian kami lemparkan dia ke sungai Nil ini hingga dia mengalir seperti sedia kala.’
Maka berkatalah ‘Amr kepada mereka, ‘Sesungguhnya ini termasuk perkara yang tidak ada di dalam Islam, sesungguhnya Islam akan menghancurkan apa yang sebelumnya.’
Setelah orang-orang Nasrani Mesir mulai menyiapkan pemilihan seorang gadis yang akan mereka lemparkan ke sungai Nil, ‘Amr menulis surat kepada Khalifah Umar bin al-Khaththab dengan berita itu.
Maka Khalifah pun menulis kepadanya, ‘Sesungguhnya engkau telah benar dengan apa yang telah engkau lakukan, dan sesungguhnya aku telah mengirimkan kepadamu sebuah kartu di dalam tulisanku ini, lemparkanlah dia ke Nil.’
Maka tatkala datang tulisan Umar, ‘Amrpun mengambil kartu tersebut, ternyata di dalamnya tertulis, ‘Dari hamba Allah Umar, Amirul Mukminin, untuk Nilnya penduduk Mesir.
Amma ba’du, maka jika engkau mengalir karena dari dirimu, dan dari perintahmu, maka jangan mengalir, kami tidak butuh denganmu. Dan jika engkau mengalir dengan perintah Allah, Dzat Yang Tunggal lagi Maha Perkasa, dan Dialah yang mengalirkanmu, maka kami memohon kepada Allah agar mengalirkanmu.
Dia berkata, ‘Maka ‘Amr pun melemparkan kartu itu ke Nil, maka jadilah pada hari Sabtu, Allah Ta'ala telah mengalirkan sungai Nil setinggi 16 lengan dalam satu malam. Dan Allah memotong kebiasaan tersebut dari penduduk Mesir hingga hari ini.
Pertama, Dengan perintah dari Umar bin al-Khaththab ini, terjagalah para gadis Nasrani Mesir dari kebinasaan dan pembunuhan dengan pelemparan ke dalam sungai Nil sejak 1410 tahun hingga sekarang. Yaitu terdapat 1410 gadis terlindungi dari pembunuhan.
Kedua, dengan sikap yang mengagumkan dari Sayyidina Umar bin al-Khaththab bagi kemaslahatan keluarga Nasrani Mesir, menjadi tenanglah hati para ibu Nasrani, tentramlah hatinya terhadap anak-anaknya. Maka Islam melindungi putrinya dari pembunuhan untuknya.
Ketiga: Islam, dengan perintah kemanusiaan yang mengagumkan dari Khalifah Umar bagi kemaslahatan keluarga Nasrani ini serta penjagannya terhadap gadis-gadis mereka dari kebinasaan, turut mempersembahakan hidayah paling utama bagi keluarga Nasrani Mesir dalam menjaga eksistensi keluarga tersebut.
Maka seandainya kita melihat dengan mata penuh perhatian, dan kecintaan kepada keseluruhan hadiah-hadiah Islam bagi keluarga, dan pengaturan urusan internal dan eksternal, maka semua keluarga akan menyadari bagaimana Islam mempertahankan struktur keluarga, mengatasi semua masalah demi kemaslahatan keterpaduan dan kemajuannya secara keseluruhan.
Keempat, tidakkah perkara kemanusiaan yang indah dari Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab bagi kemaslahatan gadis Mesir dan keluarga Nasrani Mesir ini berhak untuk diberikan apresiasi dengan penjelasan penghargaan dari Gereja-Gereja dunia secara umum?!
Maka sesungguhnya, apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab adalah sebuah mahkota di atas kepala setiap gadis, setiap ibu, setiap wanita, dan setiap keluarga Nasrani Mesir. Maka setiap gadis yang cantik dari mereka, dulunya dihadapkan untuk menjadi Korban Nil, kemudian dibunuh dengan ditenggelamkan dalam air Nil.
Maka mudah-mudahan Allah meridhai Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.