Surat kabar Inggris Daily Mirror pernah menyebut bahwa Bond adalah ikon Inggris Raya setelah kerajaan dan Rolling Stones—betul, grup musik yang digawangi duo Mick Jagger dan Keith Richard!
Ian Fleming, pencipta Bond adalah seorang sayap kanan Inggris seperti banyak orang dari generasinya, mengenakan tuksedo dengan kerah anti-Semit. Karya Fleming adalah perdagangan stereotip Yahudi yang sangat vulgar dan penuh kebencian, dan setiap kali karakter Bond tampak, tak lepas dari roman Yahudi, sekalipun tengah berada di wajah penjahat.
Sejak setengah abad yang lalu, dari 1962 “Dr No” di tahun 1962, sampai “Skyfall” di tahun 2012, ke-23 film Bond telah memainkan para perannya begitu dasar; “Skyfall” disutradarai oleh seorang Yahudi Sam Mendes, dan diperankan Daniel Craig, yang, walaupun bukan Yahudi, ia sudah sangat lekat dengan imej Yahudi di setiap film-filmnya yang lain seperti “Defiance” dan “Munich”, dan istri Craig, aktris Rachel Weisz adalah seorang Yahudi.
Bahkan pada skala yang lebih besar, tema Yahudi dalam film Bond sangat dominan. Dalam episode “Goldfinger”, menciptakan sosok Goldfinger Erno sebagai adalah musuh Bond berdasarkan kehidupan nyata seorang arsitek asal Hongaria yang merupakan tetangga Fleming di Hampstead. “Goldfinger” menerapkan karakter Yahudi yang pada aslinya adalah subjek dari beberapa pertimbangan Fleming yang sangat kuat. Walaupun—peduli amat—jika aktor Gert Fröbe asal Jerman, yang digambarkan dalam film Goldfinger tersebut, menjadi anggota Partai Nazi selama Perang Dunia II.
Hollywood adalah Hollywood, tempat yang lebih ramah dan kondusif bagi partisipasi Yahudi dari semesta Fleming; fiksi atau sebaliknya. Ada banyak kontribusi Yahudi, atau kontribusi oleh orang-orang yang kebetulan Yahudi. Pada James Bond. My Name’s Bond. James Bond. (islampos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.