Israel : Bangsa bermasalah |
Serangan yang sangat tiba-tiba dan seperti tanpa sebab ini menguatkan dugaan para pengamat politik bahwa serangan terkait dengan makin dekatnya pemilu di Israel yang akan di selenggarakan pada tanggal 22 Januari 2013. Sudah tentu tujuannya untuk menguatkan posisi PM Israel Benjamin Nentanyahu yang akan kembali maju mencalonkan diri pada pemilu mendatang. Hal yang sama juga terjadi di tahun 2008-2009, di mana konflik berlangsung pada saat menjelang pemilu diadakan. Seluruh dunia mengecam serangan ini, lagi-lagi hanya Amerika dan Inggeris yang nyata-nyata mendukung serangan itu.
Negara Aneh Tapi Nyata
Dengan rekayasa Inggris sang penjajah wilayah Palestina, pasukan Israel menduduki Palestina pada tahun 1918, penduduk Palestina yang merupakan mayoritas orang Arab waktu itu mencapai 91,73% sedangkan Yahudi 8,27% dari total penduduk 665 ribu jiwa. (Muhammad Izet Daruza, Filistin wa Jihad al Filistiniyin). Lalu gerakan Zionis pun semakin menjadi-jadi dengan terjadinya migrasi besar-besaran Yahudi ke Palestina di bawah perlindungan Inggris. Tercatat sejak tahun 1919-1948 jumlah orang Yahudi yang bermigrasi ke Palestina sebanyak 483 ribu orang. (Muhammad Mi’ari, Dalil Israil al ‘Am). Yang lebih dzolim lagi ketika PBB di bulan November 1947 mengeluarkan maklumat resmi untuk membagi wilayah Palestina.
Perang Arab-Israel di tahun 1948 itu benar-benar menjadi bencana buruk bagi bangsa Palestina. Sebanyak 1,6 juta rakyat Palestina terusir dari tanah yang telah mereka diami beratus-ratus tahun lamanya. Inilah pembersihan etnis paling biadab yang di lakukan di depan negara-negara berdaulat di dunia. Bahkan negera sang super power Amerika berikut sekutu-sekutunya seolah diam dan mengaminkan tanpa tindakan apa pun. Lebih dari itu, sekian banyak resolusi PBB untuk Israel di mentahkan oleh Amerika. Ini bisa di lihat dari tahun 1972 sampai 2006 saja ada 66 resolusi PBB yang di Veto oleh Amerika.
Hari ini, dengan wilayah palestina yang hanya tinggal Tepi Barat dan Jalur Gaza pun, Israel masih terus berupaya untuk menguasainya. Ibarat sebuah rumah, ketika ada orang yang masuk ke rumah tersebut dengan paksa, dan semua orang yang menempati rumah itu tidak berdaya hanya boleh berkutat satu ruang dapur saja. Sementara para tetangga yang ada hanya mampu melihat dan sekedar bicara tanpa tindakan apa pun. Padahal mereka semua tahu siapa pemilik asli rumah tersebut. Itulah gambaran palestina hari ini.
Bukan hanya Muslim Palestina yang Bermasalah dengan Yahudi
Antara tahun 250 – 1948, lebih kurang selama 1700 tahun, Yahudi sudah mengalami lebih dari 80 kali pengusiran di berbagai negara di Eropa. Rata-rata pengusiran terjadi di setiap 20 tahun. Yahudi pernah di usir dari Inggris, Prancis, Austria, Jerman, Lithuania, Spanyol, Portugal, Bohemia, Moravia dan 70 negara lainnya. Jadi kalau anda tinggal di suatu kampung kemudian anda terusir dari kampung itu, bisa jadi ada dua kemungkinan anda yang bermasalah dan tidak bisa di terima atau memang para penduduk kampung yang bermasalah. Tapi ketika anda sudah tinggal di 80 kampung yang berbeda, dan anda tetap di usir. Berarti memang andalah yang bermasalah. Mungkin pendekatan dengan perumpamaan ini akan sangat tepat kita sematkan kepada orang-orang Yahudi.
Beberapa ahli sejarah membuat beberapa klasifikasi penyebab mengapa orang-orang membenci Yahudi :
Ekonomi
Membenci Yahudi karena terlalu kaya dan selalu ingin berkuasa
Manusia
Pilihan Membenci Yahudi karena mereka merasa diri mereka adalah manusia pilihan Tuhan.
Kambing Hitam
Kelompok eksklusif yang gampang di jadikan kambing hitam pada saat ada masalah.
Keyakinan
Membenci Yahudi karena mereka membunuh Yesus
Orang Asing
Membenci Yahudi karena mereka berbeda
Rasul yang Mulia pun Pernah Mengusir Yahudi
Ketika Rasulullah masuk ke Yastrib (Madinah), Beliau Shalallahu’alaihi wasalam pun di angkat menjadi pemimpin di sebuah negara baru yang kemudian di ubah namanya menjadi Madinah. Pemimpin di sebuah masyarakat dengan multi etnis dan agama. Di tengah 2 Kabilah besar Aus dan Khazraj yang merupakan pendatang dari Yaman, terdapat 3 entitas Yahudi yang juga punya peran besar di Madinah yaitu Bani Quraidzah, Bani Qainuqo dan Bani Nadhir. Uniknya Bani Nadhir dan Bani Quraidzah adalah sekutu dari kabilah Aus. Sedangan Bani Qainuqo adalah sekutu dari Khazraj. Dengan komposisi masyarakat yang heterogen inilah nanti Rasulullah membuat piagam Madinah yang menjadi pijakan dasar masyarakat negara Madinah. Piagam yang memuat 47 pasal dasar pijakan masyarakat Madinah ini (Ibnu Hisyam, Sirah al Nabawiyah). Di mana pasal 24 sampai dengan 47 adalah pasal khusus yang terkait dengan keberadaan Yahudi di Madinah.
Pengusiran Bani Qainuqo
Profesor Akram Diya’ Al ‘Umari dalam bukunya Masyarakat Madinah pada Masa Rasulullah menyebutkan alasan pengusiran mereka adalah agresi yang mereka perlihatkan secara terbuka kepada Rasulullah setelah perang Badar. Keirian dan kebencian mereka semakin terbuka setelah kaum muslimin menang dalam pertempuran perang Badar. Bahkan ketika Rasulullah menyerukan dakwahnya di pasar Bani Qainuqo, mereka memberikan jawaban yang menampakkan kebencian mereka di sertai ancaman. Mereka berkata, “Wahai Muhammad, anda berfikir bahwa kami adalah rakyatmu. Jangan menipu diri anda sendiri, bahwa sesungguhnya yang baru saja anda taklukan adalah pasukan Quraisy yang mereka sama sekali tidak mengerti tentang perang dan anda berfikir bahwa anda lebih baik dari mereka, Demi Tuhan, jika kami memerangi anda maka anda akan temukan bahwa kami adalah manusia sejati dan anda tidak akan pernah bertemu dengan orang-orang seperti kami”. Berita ini di dapat dari Ibnu Ishaq dan Ibnu Hajar mengatakan Hasan. Di lihat dari jawaban mereka maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Bani Qainuqo yang merupakan salah satu entitas Yahudi di dalam negara Madinah mendeklarkan dirinya menjadi sebuah ancaman terbuka bagi negara Madinah di bawah kepemimpinan Rasulullah. Kekuatan mereka yang tidak bisa dianggap remeh sebagaimana yang tertangkap dari ungkapan Abdullah bin Ubay bin Salul (tokoh munafik) ketika berunding dengan Rasulullah berkata, “400 laki-laki tanpa senjata dan 300 orang dengan senjata melindungi saya dari orang-orang berkulit merah dan hitam, dan anda ingin membunuh mereka semua dalam satu hari”. Abdullah bin Ubay maju bernegosiasi dengan Rasulullah setelah pengepungan 15 hari yang di lakukan Rasulullah dan kaum muslimin terhadap Bani Qainuqo karena memang dia merupakan sekutu dari Bani Qainuqo. Yang akhirnya tercapai kesepakatan bahwa mereka harus pergi keluar dari Madinah. Bani Qainuqo pergi ke Adhra’at dan seluruh harta mereka di sita.
Ada pun berita pengusiran Bani Qainuqa di sebabkan karena peristiwa seorang wanita yang terbuka auratnya oleh seorang Yahudi yang dengan sengaja mengikat bagian bajunya dan mengakibat terbuka auratnya pada saat dia bangkit dari duduknya. Menurut Profesor Akram Diya’ berita ini dhaif karena terputus sanadnya antara Ibnu Hisyam dan Abdullah bin Ja’far al Makhrami.
Pengusiran Bani Nadhir
Dari sumber siroh yang ada paling tidak ada dua kali upaya pembunuhan terhadap Rasulullah yang mereka lakukan. Upaya pembunuhan inilah yang menjadi penyebab terusirnya mereka.
Pada saat Bani Nadhir menerima surat dari Quraisy bahwa mereka akan di perangi apabila mereka tidak memerangi Muhammad. Setelah itu Bani Nadhir memutuskan untuk melakukan pengkhianatan kepada Rasulullah. Mereka membuat rencana pembunuhan Rasulullah. Yahudi mengirimkan seorang utusan kepada Rasulullah meminta beliau untuk hadir bersama 30 orang shahabat untuk hadir di suatu tempat di tengah kota Madinah. Begitu pun mereka akan mendatangankan Rabi mereka dalam jumlah yang sama. Apabila Rabi yang datang percaya dengan apa yang di sampaikan Rasulullah, maka mereka semua akan memeluk Islam. Tiga orang Rabi ternyata membawa pisau yang akan di gunakan untuk membunuh Rasulullah tetapi seorang wanita Yahudi yang memiliki saudara seorang muslim membocorkan hal tersebut. Rasulullah kemudian kembali dan tidak mau menemui mereka. Lalu Rasulullah mengepung mereka sampai mereka menerima ketetapan pengusiran.
Upaya kedua sebagaimana di riwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam Al Siroh dan sebagian penulis siroh lainnya. Rasulullah pergi mengunjungi Bani Nadhir, untuk meminta mereka membayar diyat dari suku mereka yang terikat dengan perjanjian. Di mana mereka telah membunuh ‘Ami bin Umayyah dalam peristiwa al Raji’. Ketika beliau sedang duduk bersandar di sebuah tembok. Mereka merencanakan menjatuhkan batu besar ke kepala Rasulullah. Lalu Rasulullah mendapat wahyu tentang rencana mereka dan bersegera pergi meninggalkan mereka. Peristiwa upaya pembunuhan ini di beritakan oleh Allah Subhanawata’ala di dalam surat Al Maidah ayat 11 :
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), Maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal.
Pengusiran Bani Quraidzah
Pada saat Madinah di kepung oleh 10.000 pasukan multi kabilah dalam perang Khandaq. Di saat-saat genting itulah, Bani Quraidzah yang merupakan satu dari entitas masyarakat Madinah mengkhianati Rasulullah Muhammad Shalallahu’alaihi wasalam atas hasutan Huyay bin Al Khattab An Nadari (Abu Nu’aim, Dala’il Al Nubuwah, 3/183). Ia membatalkan perjanjian secara sepihak. Rasulullah kemudian mengutus beberapa shahabat terkemuka di antaranya Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Muadz, Sa’ad bin Ubadah, Abdullah bin Rawahah dan Khawwat bin Awwam. Mereka di tugaskan untuk meneliti sejauh apa kebenaran berita pengkhianatan itu. Dan berita itu benar adanya. Allah memerintahkan Rasulullah untuk memerangi mereka setelah perang Khandaq berakhir.(Shahih Bukhari 3/24). Menurut Ibnu Ishaq peristiwa pengepungan terhadap Bani Quraidzah berlangsung selama 25 hari. Lalu mereka pun menyerah dan menerima keputusan yang di tetapkan oleh Rasulullah. Rasulullah menunjuk Sa’ad bin Muadz untuk memberikan keputusan atas pengkhianatan yang telah di lakukan oleh Bani Quraidzah. Bani Quraidzah menyetujui penunjukan Rasulullah ini dengan anggapan pastilah Sa’ad bin Muadz akan menaruh belas kasihan terhadap mereka karena Sa’ad bin Muadz berasal dari kabilah Aus yang merupakan sekutu mereka. Benar-benar di luar dugaan mereka ketika Sa’ad bin Muadz memutuskan hukuman mati bagi semua laki-laki dewasa yang telah melakukan pengkhianatan dan pemberontakan. Apalagi di tengah posisi negara dalam kondisi sangat genting karena di serang oleh 10.000 pasukan multi kabilah dan siap melumat kaum muslimin hingga ke akar-akarnya agar tidak ada lagi muslim di muka bumi ini. Pengkhianatan ini berbeda dengan yang di lakukan oleh Bani Nadhir dan Bani Qainuqo yang hanya mengancam pribadi Rasulullah Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam tapi lebih dari itu, ini adalah sebuah pengkhianatan dari landasan pijakan negara Madinah yang mengancam kehidupan seluruh kaum muslimin di Madinah. Tercatat 400 orang laki-laki dewasa di bunuh (Musnad imam Ahmad, 3/350) dan 1 orang wanita yang telah membunuh seorang shahabat yakni Khalid bin Suwaid dengan cara menjatuhkan batu gerinda di kepalanya. (Ibnu Hisam, al Siroh, 3/722)
Dari semua permasalahan yang ada mulai dari pengusiran Yahudi di Eropa, pengusiran Yahudi oleh Rasulullah Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam hingga kondisi Palestina hari ini maka kita bisa menyimpulkan bahwa, Yahudi adalah bangsa yang paling bermasalah di seluruh dunia. Dan untuk Yahudi di Palestina tidak ada kata lain selain kata “JIHAD”. Karena inilah bahasa sederhana yang paling mereka pahami dengan baik. Sudah terlalu banyak bukti bagaimana perundingan demi perundingan cuma menjadi jeda waktu bagi mereka guna mempersiapkan serangan-serangan baru yang dapat memberangus dan mematikan rakyat palestina di Tepi Barat dan sepanjang Jalur Gaza.(cahayasorih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.