Riset Al-Quran, Hadist & Medis |
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji atom), niscaya dia akan menerima (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah (biji atom) pun, niscaya dia akan menerima (balasan)nya.” (QS. Al-Zalzalah [99]:7-8)
“Mereka itu diberi pahala dua kali lipat disebabkan kesabaran mereka dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan.”(QS. Al-Qashash [28]:54)
“Siapa yang datang membawa kebaikan, baginya pahala yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan siapa yang datang membawa kejahatan, tidaklah diberi balasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan seimbang dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” (SQ. Al-Qashash [28]:84)
“Balaslah perbuatan buruk mereka dengan yg lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan.” (Q.S. Al-Mu’minun [23]: 96)
“Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil (orang yang bepergian) dan hamba sahayamu (pembantu).” (QS. An-Nisa [4]: 36).
Dari Abu Darda ra. katanya, Rasulullah saw. bersabda, "Tidak seorang Muslim mendoakan kebaikkan bagi saudaranya sesama Muslim yang berjauhan melainkan malaikat mendoakannya, mudah-mudahan engkau beroleh kebaikkan pula." [HR Muslim]
Berbuat Baik Ampuh Turunkan Kolesterol & Cegah Penyakit Jantung
Berbagai ajaran agama mengajarkan perlunya berbuat baik, yaitu untuk mendapat pahala. Pada beberapa hal, agama dan sains terkadang saling mendukung dan memperkuat. Penelitian menemukan bahwa melakukan perbuatan baik juga dapat menurunkan kolesterol.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatrics menegaskan bahwa berbuat baik dapat membuat jantung remaja menjadi lebih sehat. Para peneliti di University of British Columbia ingin melihat bagaimana perilaku membantu sesama bisa mempengaruhi kondisi kesehatan.
Sebanyak 106 orang siswa kelas 10 di kota Vancouver, Kanada berpartisipasi dalam penelitian ini. Para siswa dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama melakukan kegiatan relawan selama 10 minggu dan kelompok kedua ditempatkan dalam waiting list untuk kegiatan relawan.
Indeks massa tubuh (IMT) dan kadar kolesterol para siswa diukur sebelum dan sesudah penelitian. Kondisi kesehatan, mood dan empati para siswa juga ikut dianalisis. Kelompok relawan diminta membantu anak-anak SD mengenai program-program lingkungan di sekolah selama 1 jam dalam seminggu.
Hasilnya, setelah 10 minggu, kelompok relawan memiliki kadar kolesterol dan indeks massa tubuh yang lebih rendah dibandingkan siswa dalam kelompok waiting list.
"Para relawan yang mengaku sikap empati, perilaku altruistik dan kesehatan mentalnya meningkat juga mengalami peningkatan besar pada kesehatan jantungnya," kata peneliti, Hannah Schreier seperti dikutip dari Counsel and Heal, Selasa (26/2/2013).
Peneliti menyimpulkan bahwa intervensi sosial dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan remaja. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian di Kanada dan AS. Tanda-tanda awal gangguan jantung dan pembuluh darah dapat mulai terlihat saat remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.