
Patrick O. Strickland menulis dalam artikelnya, polisi bernama Ariel Shapiro tersebut mengatakan, “Bagus sekali. Sayangnya wanita itu tidak mati”, sebagai respons atas serangan seorang perempuan Arab oleh segerombolan wanita Yahudi di Al-Quds atau Yerusalem, seperti dilansir sahabat al aqsha. Insiden ini terjadi Senin 25/2 lalu. Seorang perempuan berjilbab sedang berdiri menunggu kereta di Yerusalem ketika seorang perempuan Yahudi Ortodoks yang melewatinya tiba-tiba memukul wajahnya tanpa sebab. Teman-teman si brutal ini lalu ikut memukulinya.
Menurut laporan Maan News, lebih dari seratus saksi mata yang kebanyakan siswa Yeshiva Yahudi melihat penyerangan tersebut namun tidak berbuat apa-apa. href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNB9Y2mQpR-ADQmWyB1uSv9aOFnXQjEfSskIEyJ8rKCnaMS4P62dUpGzgW5qI6RkwbqJVBl0iHxBS6hP06AHzqApbpBy1M_aU-SZIquyBPQAp6sHCGfYtGXiWpuJaNbdoLMoiwHKrR2L0/s1600/bee.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">

Serangan serupa terjadi pada Agustus 2012. Saat itu, tiga orang remaja Palestina diserang di Zion Square Yerusalem oleh sekelompok pemuda Yahudi sambil meneriakkan “Kematian orang-orang Arab”.
Salah seorang dari remaja malang itu dipukuli hingga hampir tewas. Bukannya merasa bersalah, salah satu tersangka malah mengatakan kepada pihak polisi bahwa ia berharap korban yang dipukulinya meninggal. “Karena dia orang Arab. Seandainya bisa, saya ingin menusuknya,” kata dia.(atjehcyber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.