Qazi Hussain Ahmad, seorang pemimpin politik dan ulama Islam terkemuka di Pakistan, wafat Sabtu malam lalu di Islamabad. Dia adalah mantan pimpinan Jamaat-i-Islami yang didirikan oleh ulama terkemuka Pakistan, Abul A’la Al-Maududi di awal abad 20.
Ahmad meninggalkan dua putra dan dua putri. Dia sangat terkenal di kalangan masyarakat ekspatriat di Arab Saudi dan negara Teluk lainnya. Ahmad menderita masalah jantung dan asma untuk beberapa waktu. Kondisinya semakin kritis tiga hari lalu.
Shalat jenazah menjelang pemakamannya dipimpin oleh pimpinan JI yang sekarang, Syed Munawar Hassan dan dihadiri oleh sejumlah besar pemimpin politik dan agama Pakistan.
Dia juga adalah seorang kritikus yang kuat atas kebijakan Amerika Serikat.
Setelah shalat jenazah, tubuhnya dibawa ke Ziarat Kaka Sahib di distrik Nowshera di mana dia akan dikuburkan di kuburan leluhurnya, surat kabar DawnNews melaporkan.
Sebelumnya, jasad Ahmad dibawa dari Islamabad ke kediamannya di Peshawar.
Banyak anggota dan pendukung JI dari seluruh negeri bepergian ke Peshawar untuk menghadiri pemakamannya.
Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf, menteri Informasi Federal Qamar Zaman Kaira, Gubernur Khyber Pakhtunkhwa dan Ketua Menteri menyampaikan belasungkawa atas kematian politisi veteran dan menyebut wafatnya Qazi Hussain Ahmad sebagai kerugian besar bagi Pakistan.
Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) pimpinan Nawaz Sharif, Kepala Menteri Punjab Shahbaz Sharif, kepala Muttahida Qaumi Movement (MQM) Altaf Hussain dan pimpinan Minhaj-ul-Quran International Dr Tahirul Qadri, juga menyatakan belasungkawanya atas wafatnya mantan kepala JI tersebut.
Qazi bergabung dengan JI pada tahun 1978 dan terpilih sebagai amir partai pada tahun 1987, dia kembali terpilih untuk pada dua periode lagi sebelum akhirnya mengundurkan diri pada tahun 2009. Ia menjabat sebagai amir jamaah selama 22 tahun.(islampos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.