Suatu waktu, ketika Manuela dinikahi oleh Muslim asal Palestina, hidupnya pun berubah. Melalui suaminya, manuela bisa berkenalan dengan Islam. Hingga akhirnya setelah mengunjungi Yordania, Suriah, Iran, Pakistan, Malaysia dan Indonesia, Manuela memutuskan untuk memeluk Islam di Teheran, Iran.
Menurut pandangan Manuela, Islam adalah agama yang mudah dipahami dan sangat logis, berbeda halnya dengan agama Kristen yang membingungkan. Ia mencontohkan, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan shalat lima waktu setiap harinya, sementara orang Kristen hanya beribadah pada hari Ahad saja. Singkatnya, kewajiban itu membuat umat Islam cenderung lebih religius ketimbang umat Nasrani.
Manuela tidak hanya terpesona dengan tata cara beribadah umat Islam, ia juga tertarik dengan tata cara kehidupan umat muslim di sejumlah negara Islam. Hal lain yang menarik perhatian dirinya adalah selama kunjungannya ke sejumlah negara Islam, lingkungan yang ditinggali umat Islam lebih bersih ketimbang daerah yang dihuni non-muslim. Selain itu, Islam menghormati dan memuliakan semua Nabi dan Rasul.
Hal ini membuat Manuela mengagumi dan mencintai sosok Rasulullah SAW. tanpa kehilangan Yesus (Nabi Isa as.).
Kekaguman Manuela lainnya adalah Islam sangat menghargai perempuan. Sebabnya, ia merasa heran dengan sikap Barat yang selalu saja menyatakan bahwa muslimah itu lebih rendah derajatnya dibanding laki-laki. Padahal, perempuan Barat justru lebih direndahkan sebagai akibat dari materialistis peradaban barat. Mereka menjadi komoditas dan objek seksual tanpa batas. Sementara dalam Islam tidak demikian.
Manuela berpendapat bahwa banyak orang yang membenci Islam karena mereka tidak tahu bagaimana Islam sebenarnya. Itu juga menjadi otokritik kita sebagai Muslim, yang kadang lupa dengan identitasnya sebagai Muslim. (islampos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.