Kunjungan pertama Ustadz Sukeri adalah Bayt Al Khair di Gaza City. Lembaga pimpinan Ir. Jum'ah ini bergerak dalam pembinaan recovery korban penyerangan Israel. Seperti menangani pengungsi, seperti kebutuhan akan tempat tinggal, sembako, peralatan dapur.
Lembaga ini juga menyantuni para janda dan anak yatim dari para syuhada. Bukan itu saja, lembaga ini juga mengembangkan usaha-usaha kecil para korban penyerangan. Seperti usaha yang bergerak dalam bidang peternakan kelinci, domba, ayam serta pabrik pembuatan roti.
Disamping itu, Bayt AlKhair juga bekerjasama dengan Medical Centre di Gaza City untuk penanganan kesehatan para korban penyerangan.
Ustadz Sukeri juga mengunjungi Darul Qur'an wa Sunnah yang letaknya di Bayt Lahiya. Di sana, dia bertemu syaikh Abdurrahman. Lembaga ini mencetak para hufadz Al Qur'an (penghafal Al-Quran). Bangunannya berada 1,5 km dari wilayah perbatasan dengan Israel, sehingga kerap kali menjadi benteng pertahanan jika terjadi penyerangan dari Israel.
Ustadz Sukeri juga berkunjung ke Jami'at Al Islami pimpinan Ustadz Abdur Rahim. Lembaga ini menyantuni 2000 santri yatim dan dlu'afa. Mulai tingkat SD, SMP, Perguruan tinggi. Lembaga ini juga mencetak para hufadz Al Qur'an (penghafal Al-Quran). Dan 1500 dari 2000 santrinya, hafal 30 juz Al Qur'an
Ustadz Sukeri juga bertemu dengan Perdana Mentri Palestina, Ismail Haniya. Pemimpin negara yang 83% penduduknya hidup di bawah garis kemiskiskinan akibat perang berkepanjangan. Pemimpin sederhana yang sangat dicintai rakyatnya ini, beberapa kali keluar masuk penjara Israel. Dia menitip salam hangat dan persaudaraan kepada pemimpin dan seluruh rakyat Indonesia.
Ada sebuah pusat pendidikan ketrampilan yang dikelola oleh lembaga kemanusiaan Turki, juga dikunjungi ustadz Sukeri
Di Gaza terdapat rumah sakit khusus yang untuk menangani penyakit kanker, namanya Cancer Hospital. Uniknya dua desa, yaitu Salthin dan Bayt Lahiya, 30% penduduknya menderita kanker, sebab Israel mengarahkan cerobong asap pembuangan pabrik nuklirnya ke arah dua desa tersebut. Rumah sakit ini juga dikunjungi ustadz Sukeri
Ustadz Sukeri juga mengunjungi para pengungsi yang merupakan korban pengusiran Israel. Mereka ini pada mulanya merupakan penduduk yang hidup makmur di wilayah perbatasan. Tapi saat Isreal memasuki wilayah tinggal mereka, mereka diusir dari kampung halaman dan hidup mengontrak. Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Bantuan UNROWAH hanya diterima sebesar USD 10 per 4 bln.
“Alhamdulillah, semua tempat-tempat tersebut kami kunjungi dan juga santuni secara langsung,” jelas ustadz Sukeri
Semoga kisah ustadz Sukeri ini membuat kita semakin peka terhadap kondisi kaum muslimin dimana pun mereka berada. Juga tak lupa, semoga kisah ustadz Sukeri semakin membuat kita bersyukur pada Allah swt.
http://www.berita99.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.