Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel telah bekerja sama dengan Amerika Serikat dan dunia internasional untuk menghadapi kemungkinan perubahan yang mengejutkan dalam rezim Suriah dan berupaya mencegah sentuhan ketegangan keamanan di Tepi Barat dan Yerusalem timur.
Netanyahu mengatakan bahwa pada pembukaan untuk pertemuan minguannya. Bahwa perkembangan di Suriah hampir tidak bisa diprediksi dengan cepat, hal ini tentunya membuat Israel meminta agar Amerika Serikat supaya memantau lebih lanjut mengenai perkembangan di Suriah.
Israel menyatakan laporannya setelah kunjungan di Moskow, Rusia. Bahwa Rusia sekarang ini sudah lebih condong untuk tidak lagi membantu rezim Bashar al Assad. Tetapi Rusia akan terus membela Presiden Rusia serta mencoba untuk mencegah dalam proses sanksi internasional terhadap rezim Assad di Suriah.
Israel juga memperingatkan kepada Amerika Serikat untuk memantau para pejuang Oposisi Suriah yang disebut oleh Israel sebagai pemberontak.
Pemberontakan di Suriah diharapkan agar mampu dikendalikan oleh Amerika
Serikat sehingga kemenangan pemberontak lebih kepada pemberontak sekuler dan liberal yang dirasa lebih toleran kepada Israel.
Benjamin Netanyahu juga mengharapkan supaya kelompok-kelompok pemberontak seperti Jabhah Nushrah dan Brigade al Tawheed yang jelas terindikasi dengan keterkaitan Ikhwanul Muslimin Suriah supaya untuk disingkirkan. Seperti atas rekomendasi dari Amerika untuk menjadikan Jabhah Nushrah adalah gerakan teroris, akan tetapi Brigade al Tawheed juga mestinya dijadikan daftar hitam (blacklist) oleh pemerintahan Amerika Serikat sebagai gerakan teroris.
"Jabhah Nushrah dan Brigade al Tawheed adalah bentukan Ikhwanul Muslimn di Suriah, Jabhah Nushrah adalah para ikhwan yang tergabung dari luar Suriah, sedangkan Brigade al Tawheed adalah dari ikhwan Suriah. Kedua pemberontak ini mestinya juga dijadikan daftar hitam teroris oleh Amerika. Karena mereka lebih mengejutkan dan mengkhawatirkan daripada pihak pemberontak yang lainnya," ungkap Benjamin Netanyahu.
Benjamin Netanyahu mengungkapkan sebagaimana hasil dari pantauan inteligen luar negeri mereka, Mossad.
Israel sangat khawatir jika Suriah semakin hari menjadi basis perlawanan para mujahid-mujahid, terutama yang berafiliasi dari Ikhwanul Muslimin. Karena mereka mempunyai pergerakan yang lebih terencana, terstruktur dan fokus pada tujuan utamanya. Inilah bentuk kekhawatiran Israel terhadap gerakan Ikhwanul Muslimin yang ada di Suriah.
http://www.suaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.