CEWEK PISANG GORENG
1. Tidak terbungkus. Terbuka mengumbar lekuk diri. Kena angin, kena debu.
2. Buatnya mudah. Harganya murah. Jualnya di pinggir jalan. Di gerobak yang sudah mulai reot pula.
3. Yang beli kebanyakan mahasiswa. Atau yang berkantong sekelas mahasiswa.
4. Sebelum dibeli, dipegang-pegang, diraba-raba. Cari yang panas lagi garing. Dipegang 10, ternyata yang dibeli hanya satu. Itu pun ngutang lagi.
CEWEK LAPIS LEGIT
1. Terbungkus rapi. Tak kena angin, bersih dari debu. Ada juga yang tersangkarkan dalam kotak indah menawan hati. Kalau kotaknya saja indah apalagi isinya.
2. Buatnya sulit. Lapis perlapis. Lapis pertama dibuat, jangan terlalu tebal, tak boleh terlalu tipis. Lalu panaskan. Lanjut ke lapis kedua. Begitu terus. Melelahkan memang. Namun ada jaminan kualitas di sana. Dipajang di dalam etalase kaca, bersih nan steril. Awas, tak boleh ada yang sembarang menyentuh!
3. Pembelinya dari kalangan berada. Berkantong tebal. Dari khalayak bertahta, juga berharta. Yang berkantong mahasiswa, jarang ada yang mendekat, ini bukan level Anda!
4. Tak boleh dipegang-pegang. Cukup melihat saja, sekedar melirik. Kalau senang, silakan bayar. Dibungkus rapi dan silakan bawa pulang. Nanti dinikmati, dirasai, ketika sudah sepenuhnya menjadi belahan hati.
Nah, tipe yang manakah Anda? CEWEK PISANG GORENG atau LAPIS LEGIT?
(Terinspirasi dari jabaran Mas Felix di Islamic Leadership Training, Ahad 30 Agustus 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.