Seorang pejabat Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan bahwa bahan kimia yang diselundupkan dari Israel menginfeksi unggas di Mesir dengan virus berbahaya, Ynet melaporkan Senin kemarin (20/2).
Osama Selim, kepala otoritas veteriner Mesir, telah meminta Majelis Rakyat untuk menekan asosiasi petani unggas lokal untuk melawan penggunaan vaksinasi impor ilegal dan serum darah, yang ia klaim membuat unggas Mesir terkena penyakit sehingga mengancam kesehatan masyarakat. Ia menambahkan bahwa ia tidak mengesampingkan kemungkinan perang biologis yang dilakukan oleh negara Yahudi.
Dr Suhair Hassan, seorang pejabat obat pencegahan penyakit hewan, mengatakan kepada Komite Kesehatan pada hari Minggu lalu bahwa studi yang dilakukan pada sekitar 200 peternakan ditemukan bahwa 75% persen dari unggas yang diobati dengan produk-produk Israel, banyak yang menderita penyakit virus flu burung. Dalam beberapa kasus bahan kimia menurunkan produksi telur atau menyebabkan hewan mati.
Tapi memberi penyakit terhadap unggas bukan hanya sekian banyak sabotase yang dilakukan Israel, sumber-sumber di Mesir mengklaim.
Bahkan panel “Kebenaran” menuduh Israel memasok barang-barang beracun ke Mesir.
Sebuah acara televisi yang disebut “Kebenaran,” disiarkan di saluran TV Darim, meluncurkan kampanye media awal bulan ini yang bertujuan untuk mencegah masuknya produk-produk Israel ke Sinai setelah mengetahui bahwa produk-produk itu menyebabkan kanker dan kemandulan.
Beberapa dari produk yang ditampilkan selama acara itu termasuk coklat, kopi, biskuit dan yoghurt. Semua barang-barang yang umumnya diselundupkan melalui penyeberangan perbatasan.
Tidak hanya itu, seorang anggota suku Badui Sawarka, Muhammad al-Mani’i, yang diwawancarai di acara tersebut, juga menuduh produk manufaktur Israel berupa celana jeans bisa menyebabkan kemandulan. Dia menyatakan negara Yahudi menjualnya kepada negara-negara Arab dalam upaya mengurangi pertumbuhan penduduk.
Anggota suku itu mengatakan bahwa celana jeans buatan Israel dilengkapi dengan sabuk yang mengandung magnet, yang merupakan sumber racun.
Al-Mani’i menuduh “entitas Zionis” merencanakan untuk menyebarkan penyakit di antara suku Badui dengan mendistribusikan produknya di pasar Sinai.
Dia mengatakan bahwa warga lebih suka membeli produk asing karena mereka berpikir produk asing memiliki kualitas yang lebih baik daripada produk lokal.
“Warga membeli air Israel karena air yang kita miliki di Sinai terasa asin,” katanya. “Mereka membeli sabun Israel karena busa sabun Israel lebih baik dari buatan Mesir.”
Seorang juru bicara untuk gerakan Revolusioner Sinai, Muhammad Hendy, mengatakan di acara itu yang barang-barang Israel yang dijual tanpa hambatan di bawah mata polisi.
Dia kemudian meminta suku Badui untuk memboikot produk-produk israel.
“Kita harus memahami bahwa entitas Zionis adalah orang yang membunuh anak-anak kita dan merampok dari wilayah kita,” katanya menegaskan.
“Produk Israel mengandung racun mematikan,” kata pembawa acara dalam acara televisi tersebut. “Ada kemungkinan bahwa Anda tidak merasakannya sekarang, tapi Anda tidak bisa lepas merasakannya di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.