Tanggal 1 Mei baru saja berlalu, dengan ditandainya ribuan buruh di seluruh dunia turun ke jalan-jalan memperingati Hari Buruh Sedunia yang lebih dikenal dengan istilah "May Day".
Mengapa tanggal 1 Mei yang dikenal dengan May Day itu menjadi hari buruh internasional? Menurut berbagai catatan, penetapan Hari Buruh pada 1 Mei terkait dengan peristiwa Haymarket yaitu unjuk rasa besar-besaran pekerja di Amerika Serikat, menuntut 8 jam kerja per hari.
Aktor di balik gerakan tersebut adalah Federation of Organized Trades and Labor Union. Tuntutan pengurangan jam kerja itu juga sudah menjadi gerakan dunia antara lain dalam Kongres Buruh Internasional pertama di Jenewa, Swiss.
Pada 1 Mei 1886, ratusan ribu pekerja turun ke jalan untuk mendesak pemberlakuan 8 jam kerja. Pada waktu itu, waktu kerja pekerja bisa sampai dengan 20 jam per hari.
Puncak dari aksi buruh terjadi setelah unjuk rasa berjalan 4 hari. Pada 4 Mei 1886 itulah terjadi kekerasan dari aparat keamanan. Ratusan peserta unjuk rasa tewas. Pimpinan aksi pun ditangkapi polisi.
Sisi lain dari istilah "May Day"
Namun ada sisi lain dari istilah peringatan "May Day" itu sendiri, menurut banyak catatan istilah tersebut lebih cenderung merupakan perayaan kaum Paganis (penyembah berhala) di banyak negara-negara Eropa.
May Day sendiri telah menjadi hari libur musim panas tradisional di banyak budaya pagan Eropa sebelum Kristen berkembang. Sementara 1 Februari adalah hari pertama musim semi, maka 1 Mei adalah hari pertama musim panas.
Dalam Katolik Roma tradisi 1 Mei diamati sebagai bulan Maria, dan dalam lingkaran peringatan May Day biasanya dijadikan perayaan untuk Santa Perawan Maria.
Awal perayaan May Day sendiri muncul di era sebelum berkembangnya agama Kristen, dengan adanya festival Flora, untuk memperingati dewi bunga Romawi, serta perayaan malam Walpurgis di banyak negara-negara bagian Jerman.
Namun perayaan pagan tersebut mulai ditinggalkan setelah Eropa mulai dimasuki ajaran Kristen. Akan tetapi bentuk awal dari May Day yang dikaitkan dengan dewi bunga Romawi terus berlanjut dengan masih berlangsungnya tarian bunga yang direkonstruksi oleh Kelompok-kelompok neopagan.
Di Irlandia May Day telah dirayakan sejak zaman pagan sebagai pesta Bealtaine dan beberapa waktu kemudian hari itu diperingati sebagai hari Maria. Secara tradisional, api unggun dinyalakan untuk menandai datangnya musim panas dan untuk menghalau malam panjang musim dingin.
May Day di Inggris sudah ada sejak jaman pagan Anglo-Saxon, namun di kemudian hari menjadi hari perayaan tradisional selama berabad-abad. May Day di Inggris terkait perayaan musim semi kesuburan dan pesta pora yang meriah di desa-desa dan kota. Sejak reformasi Kalender Katolik, 1 Mei dijadikan Hari peringatan St Yusuf Pekerja, seorang santo pelindung para pekerja.
Di Hawaii , May Day juga dikenal sebagai hari Lei, dan biasanya disisihkan sebagai hari untuk merayakan budaya pulau Hawaii dalam budaya umum dan asli pada khususnya. Perayaan itu diciptakan oleh seorang penyair dan kolumnis surat kabar lokal pada tahun 1920, sejak saat itu diadopsi oleh pemerintah negara bagian dan lokal serta wargamenjadi perayaan musim semi secara umum.
Secara umum hampir di seluruh negara-negara Eropa yang merayakan "May Day", peringatan, perayaan serta pesta pada tanggal 1 Mei tidak lepas dari adanya unsur bunga, karena memang aslinya May Day itu sendiri untuk mengenang Dewi Flora yang merupakan dewi bunga kaum Romawi kuno.
Mengapa tanggal 1 Mei yang dikenal dengan May Day itu menjadi hari buruh internasional? Menurut berbagai catatan, penetapan Hari Buruh pada 1 Mei terkait dengan peristiwa Haymarket yaitu unjuk rasa besar-besaran pekerja di Amerika Serikat, menuntut 8 jam kerja per hari.
Aktor di balik gerakan tersebut adalah Federation of Organized Trades and Labor Union. Tuntutan pengurangan jam kerja itu juga sudah menjadi gerakan dunia antara lain dalam Kongres Buruh Internasional pertama di Jenewa, Swiss.
Pada 1 Mei 1886, ratusan ribu pekerja turun ke jalan untuk mendesak pemberlakuan 8 jam kerja. Pada waktu itu, waktu kerja pekerja bisa sampai dengan 20 jam per hari.
Puncak dari aksi buruh terjadi setelah unjuk rasa berjalan 4 hari. Pada 4 Mei 1886 itulah terjadi kekerasan dari aparat keamanan. Ratusan peserta unjuk rasa tewas. Pimpinan aksi pun ditangkapi polisi.
Sisi lain dari istilah "May Day"
Namun ada sisi lain dari istilah peringatan "May Day" itu sendiri, menurut banyak catatan istilah tersebut lebih cenderung merupakan perayaan kaum Paganis (penyembah berhala) di banyak negara-negara Eropa.
May Day sendiri telah menjadi hari libur musim panas tradisional di banyak budaya pagan Eropa sebelum Kristen berkembang. Sementara 1 Februari adalah hari pertama musim semi, maka 1 Mei adalah hari pertama musim panas.
Dalam Katolik Roma tradisi 1 Mei diamati sebagai bulan Maria, dan dalam lingkaran peringatan May Day biasanya dijadikan perayaan untuk Santa Perawan Maria.
Awal perayaan May Day sendiri muncul di era sebelum berkembangnya agama Kristen, dengan adanya festival Flora, untuk memperingati dewi bunga Romawi, serta perayaan malam Walpurgis di banyak negara-negara bagian Jerman.
Namun perayaan pagan tersebut mulai ditinggalkan setelah Eropa mulai dimasuki ajaran Kristen. Akan tetapi bentuk awal dari May Day yang dikaitkan dengan dewi bunga Romawi terus berlanjut dengan masih berlangsungnya tarian bunga yang direkonstruksi oleh Kelompok-kelompok neopagan.
Di Irlandia May Day telah dirayakan sejak zaman pagan sebagai pesta Bealtaine dan beberapa waktu kemudian hari itu diperingati sebagai hari Maria. Secara tradisional, api unggun dinyalakan untuk menandai datangnya musim panas dan untuk menghalau malam panjang musim dingin.
May Day di Inggris sudah ada sejak jaman pagan Anglo-Saxon, namun di kemudian hari menjadi hari perayaan tradisional selama berabad-abad. May Day di Inggris terkait perayaan musim semi kesuburan dan pesta pora yang meriah di desa-desa dan kota. Sejak reformasi Kalender Katolik, 1 Mei dijadikan Hari peringatan St Yusuf Pekerja, seorang santo pelindung para pekerja.
Di Hawaii , May Day juga dikenal sebagai hari Lei, dan biasanya disisihkan sebagai hari untuk merayakan budaya pulau Hawaii dalam budaya umum dan asli pada khususnya. Perayaan itu diciptakan oleh seorang penyair dan kolumnis surat kabar lokal pada tahun 1920, sejak saat itu diadopsi oleh pemerintah negara bagian dan lokal serta wargamenjadi perayaan musim semi secara umum.
Secara umum hampir di seluruh negara-negara Eropa yang merayakan "May Day", peringatan, perayaan serta pesta pada tanggal 1 Mei tidak lepas dari adanya unsur bunga, karena memang aslinya May Day itu sendiri untuk mengenang Dewi Flora yang merupakan dewi bunga kaum Romawi kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.