Setidaknya 33 orang dari berbagai negara pada Ahad (22/9) berkumpul di Masjid Ammar, Kota Wanchai, Hongkong Island, untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat sebagai janji menjadi muslim dan menetapi Islam.
Ketiga puluh tiga orang tersebut yang terdiri atas 31 wanita dan dua lainnya laki-laki datang dari berbagai negara seperti Hongkong, Filipina, Kanada, Neval dan mayoritas dari Indonesia, kata salah satu warga yang hadir Sany Ajidin kepada MINA (Mi’raj News Agency).
Acara yang dimulai pukul dua siang sampai empat sore waktu setempat berlangsung khidmat, di mana Islamic Union of Hongkong selaku penyelanggara acara mengatakan, pihaknya secara rutin membimbing para mualaf di Hongkong, menegaskan pertumbuhan Islam di negara itu meningkat pesat.
Sany, Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah bertahun-tahun di Hongkong mengatakan, para mualaf merupakan warga asing yang menetap di Hongkong untuk bekerja. Tidak hanya itu, Islamic Union of Hongkong juga secara rutin tiap tahun menyelenggarakan pertemuan akbar bagi muslim.
“Alhamdulillah, tiap tahun selalu ada puluhan yang bersyahadat di acara ini, jadi ini membuktikan Islam sangat berkembang pesat di Hongkong,” kata Sany.
Menurut Sany, sebelumnya juga banyak warga dari negara-negara Arab dan Asia yang menemukan Islam dan bersyahadat di Hongkong, kini mereka masih dalam bimbingan rutin Persatuan Islam Hongkong tersebut.
Ketiga puluh tiga orang tersebut yang terdiri atas 31 wanita dan dua lainnya laki-laki datang dari berbagai negara seperti Hongkong, Filipina, Kanada, Neval dan mayoritas dari Indonesia, kata salah satu warga yang hadir Sany Ajidin kepada MINA (Mi’raj News Agency).
Acara yang dimulai pukul dua siang sampai empat sore waktu setempat berlangsung khidmat, di mana Islamic Union of Hongkong selaku penyelanggara acara mengatakan, pihaknya secara rutin membimbing para mualaf di Hongkong, menegaskan pertumbuhan Islam di negara itu meningkat pesat.
Sany, Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah bertahun-tahun di Hongkong mengatakan, para mualaf merupakan warga asing yang menetap di Hongkong untuk bekerja. Tidak hanya itu, Islamic Union of Hongkong juga secara rutin tiap tahun menyelenggarakan pertemuan akbar bagi muslim.
“Alhamdulillah, tiap tahun selalu ada puluhan yang bersyahadat di acara ini, jadi ini membuktikan Islam sangat berkembang pesat di Hongkong,” kata Sany.
Menurut Sany, sebelumnya juga banyak warga dari negara-negara Arab dan Asia yang menemukan Islam dan bersyahadat di Hongkong, kini mereka masih dalam bimbingan rutin Persatuan Islam Hongkong tersebut.
Tahun ini, organisasi Islam besar di Hongkong itu sengaja mengundang ulama dari Mesir dan Jepang yang membimbing para mualaf berikrar dan kemudian dilanjutkan dengan ‘curhat’ para mualaf terkait cerita mereka bisa mengenal dan akhirnya menetapi Islam.
Syeikh Muhamad Soleh dari Mesir hadir dan memberikan tausiyah untuk para mualaf dan warga yang hadir menyaksikan. Dari Jepang, Syeikh Sulaiman Wong juga ikut hadir dan membimbing para mualaf itu.
Sany bercerita bahwa dirinya merasa bangga melihat acara seperti ini berlangsung. “Mendengarkan kisah-kisah mereka menemukan Islam membuat aku merasa lebih bersyukur karena aku memang sudah muslim dari lahir, jadi makin menguatkan iman di hati,” ujar Sany.
Organisasi tersebut juga secara rutin melakukan kajian Islam setiap pekan sekali, biasanya setiap hari Ahad atau libur nasional, di mana seringkali guru yang mengajar adalah ulama dari Indonesia.
Menurut laporan Dompet Dhuafa Hongkong, muslim di Hongkong hingga tahun 2013 berjumlah sekitar 250 ribu jiwa, setidaknya 10 ribu diantaranya adalah warga lokal asli Hongkong yang memeluk Islam dan sisanya adalah imigran dari negara lain seperti Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.