Petugas Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat menggelar inspeksi dengan mobil laboraturium keliling. Setelah berkeliling ke sejumlah pasar, petugas menemukan daging bakso yang dioplos daging babi di beberapa kios pedagang daging bakso di sejumlah pasar di Jakarta Barat.
Kesimpulan itu didapat dari hasil tes menggunakan alat test kid yang dibawa petugas. Beberapa sampel bakso yang diambil dari pedagang positif mengandung daging babi. Daging bakso yang dicampur daging babi ini dijual dalam kemasan berlabel halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurut seorang dokter peneliti dari Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, dari sejumlah sampel daging bakso sapi yang diambil beberapa di antaranya positif dioplos dengan daging babi.
Seorang pedagang yang kedapatan menjual daging bakso oplosan mengaku tidak mengetahui bakso yang dia jual oplosan antara daging sapi dan babi. Karena di kemasan bakso tertera label MUI. Petugas menyita semua sampel yang positif telah dioplos dengan daging babi.
Rencananya, petugas Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat akan terus menggelar razia serupa. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai perdagangan daging bakso bercampur daging babi. Diduga, pengoplosan ini terjadi karena harga daging sapi melonjak tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.