Setelah 113 situs revolusi Suriah yang mewakili berbagai koordinator lokal di setiap wilayah, TV dan radio pro revolusi, serta kesatuan-kesatuan Mujahidin FSA menyatakan dukungannya, kini jajaran ulama Suriah juga mendukung Jabhah Nushrah.
Syaikh Abdullah Barbur, Ketua Kantor Mufti dan Peradilan pada Mahkamah Agung Syariat di kota Jabal Zawiyah, Provinsi Dier Ezur juga menegaskan dukungannya kepada Mujahidin Jabhah Nushrah.
“Jabhah Nushrah adalah keluarga kami, saudara-saudara kami dan kekasih-kekasih kami. Mereka bersama kami berjuang untuk menumbangkan rezim yang kafir lagi zalim ini. Mereka telah berkorban dan mempersembahkan nyawa dan harta mereka secara murah di jalan Allah, demi meninggikan panji kebenaran dan keadilan,” kata Syaikh Barbur.
Syaikh Barbur melanjutkan, Allah Ta’ala telah berfirman:نْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ“Dan sekali-kali orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani tidak akan rela kepada kalian sampai kalian mengikuti ideologi mereka,” (QS. Al-Baqarah: 120).
“Hal ini membuat kami yakin bahwa saudara-saudara kami dalam kelompok Jabhah Nushrah berada di atas kebenaran,” tegas Syaikh Barbur kepada wartawan situs pro revolusi, Dier Ezzur Islam.
Seperti diberitakan sebelumnya, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Rabu (5/12/2012) memasukkan kelompok Mujahidin Jabhah Nushrah Suriah dalam daftar baru organisasi “teroris” internasional.
Amerika hendak menyelamatkan rezim Nushairah Bashar Asad yang selama empat puluh tahun terakhir berjasa besar mengawal eksistensi penjajah Israel.
Amerika hendak mengadu domba rakyat Suriah dan Mujahidin FSA dengan Mujahidin Jabhah Nushrah yang dituding memiliki kaitan dengan Mujahidin Al-Qaidah internasional.
Dengan izin Allah semata, kemudian bimbingan para ulama rabbani, rakyat Suriah dan Mujahidin FSA cerdas membaca konspirasi jahat Amerika, Israel dan Barat yang nampaknya akan meminjam tangan PBB.
Seluruh wilayah Suriah pada Jum’at (7/12/2012) menggelar aksi demonstrasi dengan mengangkat tema “Tidak untuk pasukan penjaga perdamaian di Negeri Syam”.
Setelah aksi demonstrasi yang dilakukan oleh seluruh unsur umat Islam Suriah tersebut, puluhan organisasi lokal dan media massa revolusi rakyat menyuarakan aksi dukungan yang lebih kuat lagi untuk Mujahidin Jabhah Nushrah.
Situs-situs berita, koran-koran, stasiun TV dan masjid-masjid di seluruh Suriah menyerukan agar aksi demonstrasi pada Jum’at (14/12/2012) besok mengangkat tema “Tidak untuk intervensi Amerika, kami semua adalah Jabhah Nushrah”.
Ini hanyalah akal-akalan jahat AS, Israel dan Barat, supaya ada alasan untuk masuk ke Suriah dengan dukungan PBB. Dalih yang mereka koarkan adalah untuk membasmi “teroris” di Suriah–padahal sejatinya untuk menyelamatkan wajah rezim Asad yang sudah bopeng-bopeng dan keluarnya bercak yang menjijikkan.
Konspirasi-konspirasi jahat Amerika, Israel dan Barat untuk melindungi rezim Nushairiyah Bashar Asad melalui pembentukan Dewan Transisi Nasional di Turki telah gagal, tak membuahkan hasil.
Konspirasi jahat serupa diperbarui dengan pembentukan Dewan Koalisi Nasional melalui konferensi oposisi sekuler di Dubai. Namun itu pun mandul.
Kini Amerika, Israel dan Barat telah kehilangan semua kartunya. Tiada pilihan bagi mereka selain melakukan intervensi militer dengan meminjam tangan PBB. Legitimasi dan Justifikasinya adalah memerangi “teroris” Islam bernama Mujahidin Jabhah Nushrah.
Tentu saja pasukan perang PBB tersebut akan memakai nama keren “pasukan penjaga perdamaian”. Konspirasi jahat AS, Israel dan Barat di banyak negara sukses di jalankan. Namun ini adalah Suriah. Sudah saatnya AS, Israel dan Barat kena batunya di Suriah.
Merespon “Daftar Teroris Amerika”, Selasa (11/12/2012), pejabat tinggi Ikhwanul Muslimin Suriah membuat sebuah siaran pers untuk membantah Amerika Serikat yang telah melakukan kesalahan fatal dengan menyatakan “militan” Islam Jabhah Al-Nushrah yang telah melakukan perlawanan pada Pemerintah rezim Suriah, Bashar Al Assad, masuk dalam daftar kelompok “teroris”.
Wakil Pemimpin Ikhwanul Muslimin Suriah, Farouk Tavfour menegaskan, Front Perlawanan (Jabhah) Al-Nushrah adalah pejuang yang masuk dalam afiliasi Ikhwanul Muslimin lantaran dibentuk oleh Ikhwanul Muslimin Suriah.
“Ini merupakan sebuah kesalahan dan terburu-buru. Saya pikir ini terlalu dini untuk mengategorikan sebuah organisasi teroris atau bukan di Suriah mengingat kekecauan dan suasana yang tidak menentu di negeri ini,” kata Farouk Tayfour.
Dalam sebuah surat keputusan (5/12/2012) yang dirilis Selasa (11/12/2012), Departemen Luar Negeri AS, menyebut Jabhah Al-Nushrah telah masuk daftar kelompok yang menganjurkan negara Islam di Suriah dan berafiliasi dengan Al-Qaidah di Irak.
“Para Menteri Luar Negeri menyimpulkan bahwa ada data faktual yang terlihat jelas setelah menemukan keterlibatan Al-Qaidah di Irak, mereka mencoba memakai nama lain saat di Suriah, termasuk juga Al-Nushrah,” bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri Amerikas Serikat.
Amerika telah menyatakan membekukan seluruh aset-aset yang berhubungan dengan Al-Nushrah, segala keterlibatannya dianggap sebagai kelompok yang membantu gerakan “teroris”.
“Kami ini gerakan kemerdekaan, bukan gerakan teroris. Sebagian besar kami adalah para sarjana yang berpendidikan dan mengikuti dakwah perjuangan Ikhwanul Muslimin. Ini bukan pemberontakan yang dilakukan teroris, tetapi ini perjuangan kemerdekaan dalam menghancurkan tirani,” ungkap Farouk Tavfour.
Tak apalah, disebut “teroris” sama orang kafir. Yang penting, sebutan teroris bukan dari kalangan Mukmin, Ulama, Mujahidin, orang-orang shalih, umat Islam.
Mudahnya, jika kaum kuffar mencap orang-orang Mukmin sebagai teroris, jawab saja, “Kalianlah teroris yang sebenarnya!” (arrahmah.com/salam-online.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.