“Setiap orang yang pergi ke ruang angkasa akan merasakan keajaiban. Selama perjalanan saya di ruang angkasa saat bulan suci Ramadhan, saya mendengar panggilan untuk shalat (adzan) di Stasiun Luar Angkasa,” kata Shukor dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Anatolia.
“Waktu untuk melaksanakan shaum dan shalat tergantung pada di angkasa sebelah mana anda mengawang. Seperti pesawat ulang-alik yang diluncurkan dari Kazakhstan, kami mengambil keputusan untuk mempertimbangkan waktu setempat di Kazakhstan. Saat itu, saya shalat lima kali sehari dengan mempertimbangkan waktu di Kazakhstan. Anda harus mengubah arah wajah Anda ke bumi untuk shalat menghadap ke arah Mekkah. Stasiun Luar Angkasa itu berada di atas bumi, Anda bisa melihat bumi secara langsung,” kata Shukor yang telah mengunjungi Turki sebagai tamu TURKSAT Corporation.
“Tujuan Malaysia mengirim para astronot ke luar angkasa, dalam rangka mendorong para pemuda untuk menggarap masalah yang berada di luar angkasa. Malaysia ingin melatih lebih banyak dokter dan ilmuwan 5 sampai 10 tahun ke depan. Ini adalah tujuan utama dari program ini.”
Dari 11.435 orang, hanya tiga pria dan seorang wanita yang dipilih untuk melakukan perjalanan ruang angkasa.
Shukor mengatakan mereka telah menangani masalah ganas yang ada di ruang angkasa. Sekitar 80 persen dari percobaan mereka telah selesai dan berhasil. “Setelah hasil dicapai, kami akan menginformasikan kepada publik mengenai penelitian kami yang akan diterbitkan,” tambahnya.(islampos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.