Kejayaan dan kemusnahan sebuah peradaban sudah sering terjadi dalam sejarah umat manusia di muka bumi atau di belahan alam semesta lainnya (misalnya : supernova
atau ledakan bintang).Hal ini terjadi apabila periode kehidupan umat manusia telah didominasi oleh Akhlakul Sai'ah (Akhlak Yang Buruk). Untuk memperbaiki
keadaan tersebut, maka Allah akan mengutus para Mundzirin (Juru Ingat) yang bertugas untuk membawa umat manusia ke Tatanan Akhlakul Karimah (Akhlak Yang
Mulia). Jika hal ini tidak berhasil, barulah Allah akan membinasakan umat tersebut dengan bencana yang bersifat global. Bencana global ini mengakibatkan
kemusnahan umat manusia dan makhluk hidup lainnya dalam jumlah besar dan juga kehancuran peradabannya. Kemudian umat manusia yang berakhlak mulia beserta
hewan dan tumbuh-tumbuhan, yang masih tersisa atau selamat dari peristiwa kegoncangan tersebut, melanjutkan perjalanan hidupnya kembali dan mulai membangun
peradaban yang sama sekali berbeda dengan peradaban yang telah hancur sebelumnya.
“Dan apakah mereka tidak berjalan di bumi, lalu memperhatikan bagaimana akibatnya orang-orang sebelum mereka? Mereka (umat terdahulu) adalah lebih kuat
peradabannya daripada umat sekarang dan lebih banyak bekas-bekas mereka di bumi, maka Allah menyiksa mereka karena dosa-dosanya. Dan tiadalah seorang yang
melindungi mereka dari azab” (QS Al Mukmin 40 : 21)
“Maka apakah mereka tidak berjalan di bumi, lalu mereka perhatikan bagaimana akibat orang-orang sebelum mereka? Mereka (umat terdahulu) adalah lebih banyak
jumlahnya dan lebih kuat (peradabannya) dan lebih banyak bekas-bekasnya di muka bumi dari umat sekarang, maka tiadalah berguna bagi mereka apa-apa yang
telah mereka ciptakan”. (QS Al Mu’min 40 : 82)
“Dan berapa banyak umat yang Kami musnahkan sesudah Nuh dan cukuplah Tuhanmu yang Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya”. (QS Al Isra 17
: 16)
“Ketahuilah telah musnah bangsa Madyan seperti bangsa Tsamud yang telah binasa”. (QS Hud 11 : 95)
Saat ini, para ahli sejarah dan arkelog, telah menemukan beberapa bukti sejarah yang berkaitan dengan kemusnahan peradaban manusia di masa lampau, seperti
hilangnya benua Atlantis dan Lemuria serta beberapa peninggalan yang tersisa dari beberapa suku bangsa seperti kota suku Maya dan Inca di Peru, Kuil Matahari
di Parhaspur Kashmir, Kota Dalam Tanah Derinkuyu dan Kaymakli di Turki, Patung Nemrud Dag setinggi 2150 m di tengah reruntuhan Piramid Nemrud Dag di Turki,
Kota Batu Kuno di Yordania serta Piramid Giza di Mesir. Setelah diselidiki oleh para ilmuwan,mereka sepakat bahwa semua situs peninggalan bangsa-bangsa
tersebut, dibangun pada masa ribuan tahun sebelum Masehi, dengan teknologi yang sangat tinggi. Dan yang sangat mengejutkan adalah telah ditemukan jejak
radio aktif di beberapa situs tersebut.
Berdasarkan penyelidikan para ilmuwan, penyebab musnahnya umat manusia beserta peradabannya itu adalah akibat peperangan diantara mereka yang menggunakan
persenjataan yang sangat canggih. Kisah ini diabadikan dalam beberapa prasasti dan mitos yang ada dalam buku-buku beberapa suku bangsa (Legenda Atlantis,
Lemuria, Huwaiki, Greek, Mabinogion) atau kitab suci seperti kisah perang Barata Yudha di padang Kurusetra dalam Baghawad Gita. Di dalam Bagwad Gita telah
dikisahkan peperangan antara Pendawa dan Kurawa yang masih bersaudara, yang melibatkan banyak pasukan yang dipersenjatai dengan senjata Pamungkas yang
sangat canggih, yang bisa melesat terbang di udara, mungkin sejenis Rudal Balistik, Laser Beam atau Termonuklir. Penggunaan persenjataan tersebut, mengakibatkan
ledakan radiasi tingkat tinggi, yang mengakibatkan kemusnahan dan kehancuran peradaban mereka. Didalam Al Qur’an ledakan radiasi termonuklir ini, disebut
dengan istilah ”suara yang sangat keras” atau Shaihah.
“Sesungguhnya Kami kirimkan kepada mereka suara yang sangat keras maka jadilah mereka seperti rumput-rumput yang kering”. (QS Al Qamar 54 : 31)
“Dan orang yang zalim itu telah dibinasakan oleh suara yang sangat keras lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di tempat tinggal mereka”. (QS Hud 11 :
94)
Kehancuran umat terdahulu juga disebabkan oleh gempa vulkanik dan juga tektonik yang sangat besar. Dalam sejarah telah tercatat letusan gunung Tambora Purba,
Toba Purba dan Krakatau Purba, yang menyebabkan gempa vulkanik yang sangat besar, gelombang Tsunami yang sangat tinggi (130 m) serta penurunan suhu bumi
yang sangat rendah. Peristiwa ini diabadikan dalam cerita mitos oleh Plato dalam bukunya : Dialog Timeaus dan Critias. Buku ini sampai sekarang masih tersimpan
di Athena Yunani. Intisari dari buku ini adalah Dialog antara antara Timeaus dan Critias, yang keduanya dicatat oleh Plato. Dalam Al Qur’an juga telah
dijelaskan bahwa umat terdahulu musnah karena adanya gempa bumi yang sangat besar.
“Mereka ditimpa gempa bumi, maka jadilah mereka mati bergelimpangan ditempat tinggal mereka”. (QS Al A’raf 7 : 91)
Selain peperangan, gempa bumi, yang menyebabkan kehancuran berbagai bangsa pada jaman dahulu adalah Banjir besar dan juga hujan meteorit, asteroid dan radiasi
sinar kosmik.
“Sesungguhnya Kami kirimkan hujan batu kepada mereka (kaum Nabi Luth) kecuali keluarga Luth, Kami selamatkan mereka diwaktu sahur”. (QS Al Qamar 54 : 34)
“Maka masing-masing mereka itu Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu dan diantara mereka ada yang
ditimpa suara keras mengguntur dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan dan Allah sekali-kali
tidak hendak menganiaya mereka akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri”. (QS Al Ankabut 29 : 40)
“Negeri-negeri itu Kami ceritakan kepada engkau hanya sebahagian dari berita-beritanya”. (QS Al A’raf 7 : 101)
“Demikianlah itu adalah sebagian berita penduduk negeri-negeri yang Kami ceritakan kepadamu, diantaranya masih ada bekas-bekasnya dan sebagian telah musnah”.
(QS Al Hud 11 : 100)
Berdasarkan sunatullah, sejarah perjalan hidup manusia akan selalu terulang kembali, walaupun dalan suasana yang berbeda-beda, begitupula terjadinya Kejayaan
dan kemusnahan sebuah peradaban akan terus berulang-ulang terjadi, dengan tujuan untuk memperbaiki keadaan yang sudah buruk menjadi keadaan yang lebih
baik dari sebelumnya..........Mungkin inilah yang oleh Ilmuwan saat ini dinamakan dengan teori Malapetaka (Katastropik Purba).........wallahu 'alam........
atau ledakan bintang).Hal ini terjadi apabila periode kehidupan umat manusia telah didominasi oleh Akhlakul Sai'ah (Akhlak Yang Buruk). Untuk memperbaiki
keadaan tersebut, maka Allah akan mengutus para Mundzirin (Juru Ingat) yang bertugas untuk membawa umat manusia ke Tatanan Akhlakul Karimah (Akhlak Yang
Mulia). Jika hal ini tidak berhasil, barulah Allah akan membinasakan umat tersebut dengan bencana yang bersifat global. Bencana global ini mengakibatkan
kemusnahan umat manusia dan makhluk hidup lainnya dalam jumlah besar dan juga kehancuran peradabannya. Kemudian umat manusia yang berakhlak mulia beserta
hewan dan tumbuh-tumbuhan, yang masih tersisa atau selamat dari peristiwa kegoncangan tersebut, melanjutkan perjalanan hidupnya kembali dan mulai membangun
peradaban yang sama sekali berbeda dengan peradaban yang telah hancur sebelumnya.
“Dan apakah mereka tidak berjalan di bumi, lalu memperhatikan bagaimana akibatnya orang-orang sebelum mereka? Mereka (umat terdahulu) adalah lebih kuat
peradabannya daripada umat sekarang dan lebih banyak bekas-bekas mereka di bumi, maka Allah menyiksa mereka karena dosa-dosanya. Dan tiadalah seorang yang
melindungi mereka dari azab” (QS Al Mukmin 40 : 21)
“Maka apakah mereka tidak berjalan di bumi, lalu mereka perhatikan bagaimana akibat orang-orang sebelum mereka? Mereka (umat terdahulu) adalah lebih banyak
jumlahnya dan lebih kuat (peradabannya) dan lebih banyak bekas-bekasnya di muka bumi dari umat sekarang, maka tiadalah berguna bagi mereka apa-apa yang
telah mereka ciptakan”. (QS Al Mu’min 40 : 82)
“Dan berapa banyak umat yang Kami musnahkan sesudah Nuh dan cukuplah Tuhanmu yang Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya”. (QS Al Isra 17
: 16)
“Ketahuilah telah musnah bangsa Madyan seperti bangsa Tsamud yang telah binasa”. (QS Hud 11 : 95)
Saat ini, para ahli sejarah dan arkelog, telah menemukan beberapa bukti sejarah yang berkaitan dengan kemusnahan peradaban manusia di masa lampau, seperti
hilangnya benua Atlantis dan Lemuria serta beberapa peninggalan yang tersisa dari beberapa suku bangsa seperti kota suku Maya dan Inca di Peru, Kuil Matahari
di Parhaspur Kashmir, Kota Dalam Tanah Derinkuyu dan Kaymakli di Turki, Patung Nemrud Dag setinggi 2150 m di tengah reruntuhan Piramid Nemrud Dag di Turki,
Kota Batu Kuno di Yordania serta Piramid Giza di Mesir. Setelah diselidiki oleh para ilmuwan,mereka sepakat bahwa semua situs peninggalan bangsa-bangsa
tersebut, dibangun pada masa ribuan tahun sebelum Masehi, dengan teknologi yang sangat tinggi. Dan yang sangat mengejutkan adalah telah ditemukan jejak
radio aktif di beberapa situs tersebut.
Berdasarkan penyelidikan para ilmuwan, penyebab musnahnya umat manusia beserta peradabannya itu adalah akibat peperangan diantara mereka yang menggunakan
persenjataan yang sangat canggih. Kisah ini diabadikan dalam beberapa prasasti dan mitos yang ada dalam buku-buku beberapa suku bangsa (Legenda Atlantis,
Lemuria, Huwaiki, Greek, Mabinogion) atau kitab suci seperti kisah perang Barata Yudha di padang Kurusetra dalam Baghawad Gita. Di dalam Bagwad Gita telah
dikisahkan peperangan antara Pendawa dan Kurawa yang masih bersaudara, yang melibatkan banyak pasukan yang dipersenjatai dengan senjata Pamungkas yang
sangat canggih, yang bisa melesat terbang di udara, mungkin sejenis Rudal Balistik, Laser Beam atau Termonuklir. Penggunaan persenjataan tersebut, mengakibatkan
ledakan radiasi tingkat tinggi, yang mengakibatkan kemusnahan dan kehancuran peradaban mereka. Didalam Al Qur’an ledakan radiasi termonuklir ini, disebut
dengan istilah ”suara yang sangat keras” atau Shaihah.
“Sesungguhnya Kami kirimkan kepada mereka suara yang sangat keras maka jadilah mereka seperti rumput-rumput yang kering”. (QS Al Qamar 54 : 31)
“Dan orang yang zalim itu telah dibinasakan oleh suara yang sangat keras lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di tempat tinggal mereka”. (QS Hud 11 :
94)
Kehancuran umat terdahulu juga disebabkan oleh gempa vulkanik dan juga tektonik yang sangat besar. Dalam sejarah telah tercatat letusan gunung Tambora Purba,
Toba Purba dan Krakatau Purba, yang menyebabkan gempa vulkanik yang sangat besar, gelombang Tsunami yang sangat tinggi (130 m) serta penurunan suhu bumi
yang sangat rendah. Peristiwa ini diabadikan dalam cerita mitos oleh Plato dalam bukunya : Dialog Timeaus dan Critias. Buku ini sampai sekarang masih tersimpan
di Athena Yunani. Intisari dari buku ini adalah Dialog antara antara Timeaus dan Critias, yang keduanya dicatat oleh Plato. Dalam Al Qur’an juga telah
dijelaskan bahwa umat terdahulu musnah karena adanya gempa bumi yang sangat besar.
“Mereka ditimpa gempa bumi, maka jadilah mereka mati bergelimpangan ditempat tinggal mereka”. (QS Al A’raf 7 : 91)
Selain peperangan, gempa bumi, yang menyebabkan kehancuran berbagai bangsa pada jaman dahulu adalah Banjir besar dan juga hujan meteorit, asteroid dan radiasi
sinar kosmik.
“Sesungguhnya Kami kirimkan hujan batu kepada mereka (kaum Nabi Luth) kecuali keluarga Luth, Kami selamatkan mereka diwaktu sahur”. (QS Al Qamar 54 : 34)
“Maka masing-masing mereka itu Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu dan diantara mereka ada yang
ditimpa suara keras mengguntur dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan dan Allah sekali-kali
tidak hendak menganiaya mereka akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri”. (QS Al Ankabut 29 : 40)
“Negeri-negeri itu Kami ceritakan kepada engkau hanya sebahagian dari berita-beritanya”. (QS Al A’raf 7 : 101)
“Demikianlah itu adalah sebagian berita penduduk negeri-negeri yang Kami ceritakan kepadamu, diantaranya masih ada bekas-bekasnya dan sebagian telah musnah”.
(QS Al Hud 11 : 100)
Berdasarkan sunatullah, sejarah perjalan hidup manusia akan selalu terulang kembali, walaupun dalan suasana yang berbeda-beda, begitupula terjadinya Kejayaan
dan kemusnahan sebuah peradaban akan terus berulang-ulang terjadi, dengan tujuan untuk memperbaiki keadaan yang sudah buruk menjadi keadaan yang lebih
baik dari sebelumnya..........Mungkin inilah yang oleh Ilmuwan saat ini dinamakan dengan teori Malapetaka (Katastropik Purba).........wallahu 'alam........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.