“Galau tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat dialihkan ke sesuatu yang lain”
Ya begitulah kira-kira bunyi hukum kekekalan galau yang saya karang sendiri, ekekek. Bagaimanapun galau itu ibarat energy yang tanpanya justru manusia tidak memiliki kekuatan, kok bisa?
Ya memang seperti itu adanya, misal lagi galau gak punya uang, maka kita jadi punya motivasi untuk mencari uang, coba saja saat kita tidak punya uang dan tidak ada kegalauan yang kita alami, udah deh past abis itu mati dengan damai, soalnya gak ada uang buat makan dan gak ada motivasi buat mencarinya.. hahaha (becanda).
Maka dari itu galau adalah kekal dalam kehidupan manusia karena ia adalah unsur yang dibutuhkan manusia untuk tetap hidup. Jadi tidak usah mengeluh jika galau melanda, tinggal kita alihkan saja energinya menjadi sebuah kekuatan untuk memperbaiki diri, untuk lebih berprestasi, pasti mantep itu. Yang penting jangan dialihkan ke hal-hal negative, galau karena putus cinta terus langsung bunuh diri, aduh.. cuma putus cinta aja kita mau mati, terus dengan kita mati emang penderitaan berakhir? dengan kita mati emang si mantan bakalan sedih dan menyesal? ente yang bakalan menyesal, soalnya tiba-tiba udah ada di neraka, nah lho..
Alihkan galau Anda ke sesuatu yang positif,
“Contohnya apa Tad?”
Contohnya saat galau melanda langsung ambil air wudhu, sholat sunnah, tadarus, terus curhat sama Alloh, introspeksi, pasti bis itu dapet sebuah energy yang luar biasa yang bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Bisa jadi galau yang Alloh berikan dalam kehidupan kita adalah sebentuk peringatan karena mungkin selama ini kita jauh dari-Nya, mulai melalaikan yang wajib, meninggalkan yang sunnah, dan menjurus ke sesuatu yang diharamkan. Nah.. galau itu diberikan karena Alloh sayang sama kita, mengingatkan kita, agar kembali menjadi pribadi yang baik, yang sholeh, yang pantas mendapat nikmat-Nya.
Gak usah protes dengan ketentuan Alloh, gak usah ngeluh juga kalau doanya belum dikabulkan, Alloh itu tahu yang terbaik bagi hamba-Nya, kita saja yang kadang salah persepsi, kita saja yang kadang kurang bersyukur, jadinya malah menderita dan mati dalam kegalauan, jangan sampai deh.
Wah ngomongin hukum kekekalan galau malah merembet kemana-mana, hehehe.. mohon maaf ya jama’ah, saya cuma curcol biar yang sekarang lagi galau segera tersadar dan move on dari galaunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.