Bendera tauhid berwarna hijau bertuliskan “Tidak Ada Tuhan Selain Allah dan Muhammad Utusan Allah”, memberikan secercah kebahagiaan di hati jemaah kaum muslimin dari Tepi Barat. Bendera Hamas berkibar di atas Masjidil Aqsha pada malam ke 27 Ramadhan. Gaza mulai hadir dengan kekuatan di Masjidil Aqsha lewat sejumlah seruan, pelajaran dan nasehat-nasehat.
Panji Hamas Berkibar
Jemaah shalat yang berasal dari Tepi Barat dan Palestina 48 menyaksikan bendera tauhid di atas gerbang utama Masjidil Aqsha. Kami berharap bendera tersebut juga bisa dilihat di Tepi Barat setelah selama 6 tahun dilarang berkibar.
Seiring shalat tarawih dimulai, penjajah Israel menerbangkan helikopter mengawasi jamaah shalat dan menutup paksa kota Al-Quds.
Lebih dari 300 ribu kaum muslimin menghidupkan malam lailatul qadar di Masjidil Aqsha, meski prosedur ketat yang diberlakukan Israel dan larangan bagi warga Tepi Barat yang berusia di bawah 40 tahun memasuki Al-Quds, hal ini menimbulkan bentrokan dengan pasukan Israel di perlintasan Qalandia.
Gaza Hadir Di Al-Aqsha
Malam lailatul qadar kali ini istimewa dengan doa untuk warga Gaza dan dicabutnya blokade. Ratusan ribu jemaah mengaminkan di belakang imam saat shalat witir, ketika berdoa supaya blokade Gaza dicabut.
Lewat sejumlah pelajaran dan nasehat di sejumlah penjuru masjid, umat tidak akan melupakan apa yang dialami Masjidil Aqsha dan blokade Gaza, mereka meminta segera hadir Sholahuddin generasi baru untuk membebaskan Al-Aqsha dari kezaliman penjajah Israel.
Dalam doa panjang yang dilantunkan imam juga diselipkan doa untuk para tawanan Palestina yang berada di penjara Israel, semoga mereka segera mendapatkan kebebasan dan mendapatkan hak-hak minimum untuk hidup layak baik di bulan Ramadhan maupun sesudahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.