Sahabatku..
Pernahkah engkau terluka hatinya? Dan engkau sulit memaafkan orang lain yang melukaimu itu?
Benar, keinginan untuk membalas itu adalah hal yang manusiawi. Namun taukah, jika memaafkan dan kemudian bersabar karena-Nya itu adalah lebih indah?
Sahabatku, ada sebuah hukum sebab akibat sehingga semua itu terjadi. pernahkah kita mendengarkan kisah yang mulia Rasulullah saw? Ketika perang Uhud terjadi?
Salah satu kejadiannya adalah terbunuhnya paman Rasulullah, Hamzah ra. Betapa marahnya Rasulullah saw melihat pamannya syahid. Betapa sakit di hatinya ketika mendapati tubuh sang paman telah koyak. Betapa geramnya Rasulullah saw mengetahui penyebab koyaknya tubuh sang paman adalah ulah Hindun istri Abu Sofyan yang memakan hati Hamzah setelah Washyi budak Ethiopia kepunyaan Hindun menikamnya dengan tombak.
Sedemikian marahnya Rasulullah, hingga nabi yang mulia ini bersumpah untuk membalas darah sang paman. Kesedihan hati, luka di hati ini terus berkecamuk, bergolak dalam sanubari Rasulullah saw sampai akhirnya Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepadanya..
“Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. akan tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.” (QS An-Nahl: 126)
Luluhlah hati baginda yang mulia. Kesedihan hatinya, luka di hatinya, berubah menjadi sebuah telaga maaf, menjadi dermaga ampunan. Baginda mengetahui benar, bahwa Allah sangat mencintai hamba-hamba-Nya melebihi apapun.
Membalas tiadalah mengapa, namun dengan bersabar, sungguh keberadaan Allah subhanahu wa ta’ala akan lebih terasa dekat bersama kita.
Saling mengingatkanlah sahabatku, karena Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.