Menkominfo Tifatul Sembiring mengakui bahwa Pemerintahan Indonesia sudah bekerja sama dengan pengelola Youtube, guna memblokir film Innoncence of Muslims. Film yang sarat dengan anti Islam.
Dalam film itu sudah membuat sentimen anti Amerika dibeberapa tempat, seperti di Libya dan di Mesir. Demonstrasi di beberapa negara seperti Libya, telah menelan korban tewas, yaitu Duta Besar Amerika Serikat, J. Christopher Stevens.
Tindakan pencekalan akses ini juga bukan pertama kalinya bagi Indonesia atas materi yang berasal dari Internet dan dirasa telah memiliki potensi meresahkan masyarakat.
"Pada tahun 2008, kmi juga telah melakukan hal serupa. Yaitu memblokir akses film FITNA," jelas Tifatul.
Dibeberapa tempat selain Indonesia juga telah memblokir akses internet film anti Islam tersebut. Tercatat di Libya, Afghanistan, Mesir, Tunisia. Film yang berupaya untuk membuat propaganda anti Islam tersebut.
Sementara itu di Mesir, Presiden Mohammed Mursi telah melayangkan protes keras terhadap Amerika Serikat atas penayangan Film tersebut. Presiden Mursi juga menuntut agar pembuat film Innocence Of Muslims dihukum pidana sebagaimana pidana yang berlaku di publik Amerika.
Sementara itu Ikhwanul Muslimn telah menyerukan untuk melakukan aksi demonstrasi damai nasional dan menentang keras aksi demonstrasi yang anarkis hingga merusak prasarana publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.