Tahukah anda, Dahlan Iskan tercatat sebagai anggota dari Lions Club Indonesia. Ia tercatat sebagai anggota organisasi yang berafiliasi ke Yahudi itu dengan nomor 83335. Ia menjadi anggota dari District 307B Indonesia-Surabaya Surya. Ia sempat menjadi ‘President’ District tersebut. Kini ia menjabat sebagai salah satu direktor.
Lions Club sendiri adalah sebuah klub yang di yakini oleh para ahli menginduk kepada Freman sonry-tangan dari Zionisme Internasional. Tidak semua orang bisa menjadi anggotanya. Hanya orang yang di anggap berhasil/sukses dan berpengaruh yang bisa masuk ke dalamnya. Lions club secara lahiriah menyerukan ide “Ikatan Kemanusiaan” dan menghilangkan diskriminasi antara umat manusia. Namun hakikat yang sebenarnya adalah organosasi ini merupakan mantel selubung Zionisme.
Bagi yang mengetahui sepak terjangnya sejak lama, Dahlan Iskan memang dikenal selaku figur yang berperan besar dalam mendorong perkembangan paham Sepilis (Sekularisme-Pluralisme-Liberalisme) di Indonesia melalui jaringan medianya sendiri, Jawa Pos Group. Keyakinannya yang terpengaruh Nurcholish Madjid, pemikirannya yang selaras Gunawan Muhammad (Tempo), keterlibatannya di Lions Club, dan dukungannya pada kesesatan JIL (Jaringan Iblis Liberal) cukup membuktikan betapa sosok Dahlan Iskan sangat tidak layak berada dalam lingkaran kekuasaan atas Indonesia yang mayoritas Muslim. Posisinya di jajaran Pemerintahan sekarang justru dia manfaatkan untuk memupuk pencitraan bagi dirinya selaku Menteri yang “merakyat” yang bisa jadi modal menuju RI 1 pada Pemilu 2014.
Pola pencitraan ini hampir serupa dengan Jokowi yang kini tengah diasong kaum Sepilis untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Karena gencarnya propaganda media yang mendukung kepentingan kaum Sepilis maka banyak masyarakat awam yang masih terpedaya dan menjadi korban dari pencitraan tersebut. Inilah saatnya umat Islam bergerak untuk menyadarkan saudara sesama Muslim agar tidak terpikat lagi oleh pencitraan “merakyat” dari tokoh semacam Dahlan Iskan.
Banyak tokoh yang muncul ke permukaan dengan pencitraan yang aduhai. Salah satunya ialah Dahlan Iskan, Mentri Badan Umum Milik Negara (BUMN). Begitu menjabat, banyak gebrakan di lakukan sehingga menuai pujian dari berbagai kalangan. Namanya melambung. Belakangan Dahlan sudah mulai digadang-gadang sebagai calon Presiden Indonesia. Tapi tahukah anda, Dahlan Iskan tercatat sebagai anggota dari Lions Club Indonesia. Ia tercatat sebagai anggota organisasi yang berafiliasi ke Yahudi itu dengan nomor 83335. Ia menjadi anggota dari District 307B Indonesia-Surabaya Surya. Ia sempat menjadi ‘President’ District tersebut. Kini ia menjabat sebagai salah satu direktor.
Pantas kemudian pandangan-pandangannya sangat neoliberal. Di tengah jabatannya yang sekarang, ia pun tetap melanjutkan rencana privatisasi BUMN. Satu per satu BUMN yang ‘sehat’ masuk dalam rencana penjualan. Pembelinya tidak lain adalah kapitalis asing. Sebelumnya, di media yang di pimpinnya yakni Jawa Pos Grup, Dahlan memberi tempat yang eksklusif bagi kelompok Liberal, Ulil dan kawan-kawan. Mereka mengisi rubrik ‘Kajian Utan Kayu, yang pesan-pesannya kental akan nuansa pluralisme dan deislamisasi. Lions Club sendiri adalah sebuah klub yang di yakini oleh para ahli menginduk kepada Freman sonry-tangan dari Zionisme Internasional. Tidak semua orang bisa menjadi anggotanya. Hanya orang yang di anggap berhasil/sukses dan berpengaruh yang bisa masuk ke dalamnya. Lions club secara lahiriah menyerukan ide “Ikatan Kemanusiaan” dan menghilangkan diskriminasi antara umat manusia. Namun hakikat yang sebenarnya adalah organosasi ini merupakan mantel selubung Zionisme.
Setali tiga uang dengan Lions Club, ada juga Rotary Club. Organisasi yang induknya juga sama dengan Lions Club ini menancapkan kukunya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Organisasi ini juga merekrut orang-orang berpengaruh di suatu wilayah menjadi anggotanya. Salah satu yang terjerat adalah istri Walikota Solo, Kamis (23/2), Rotary Club (RC) Solo Kartini melantik Iriana Joko Widodo sebagai anggota kehormatan mereka, bersamaan dengan ulang tahun ke-107 Rotary Internasional. Iriana mengaku senang di jadikan anggota ke hormatan karena tertarik dengan kegiatan Rotary Club yang banyak bergelut di bidang kemanusiaan.
Lions Club sendiri adalah sebuah klub yang di yakini oleh para ahli menginduk kepada Freman sonry-tangan dari Zionisme Internasional. Tidak semua orang bisa menjadi anggotanya. Hanya orang yang di anggap berhasil/sukses dan berpengaruh yang bisa masuk ke dalamnya. Lions club secara lahiriah menyerukan ide “Ikatan Kemanusiaan” dan menghilangkan diskriminasi antara umat manusia. Namun hakikat yang sebenarnya adalah organosasi ini merupakan mantel selubung Zionisme.
Bagi yang mengetahui sepak terjangnya sejak lama, Dahlan Iskan memang dikenal selaku figur yang berperan besar dalam mendorong perkembangan paham Sepilis (Sekularisme-Pluralisme-Liberalisme) di Indonesia melalui jaringan medianya sendiri, Jawa Pos Group. Keyakinannya yang terpengaruh Nurcholish Madjid, pemikirannya yang selaras Gunawan Muhammad (Tempo), keterlibatannya di Lions Club, dan dukungannya pada kesesatan JIL (Jaringan Iblis Liberal) cukup membuktikan betapa sosok Dahlan Iskan sangat tidak layak berada dalam lingkaran kekuasaan atas Indonesia yang mayoritas Muslim. Posisinya di jajaran Pemerintahan sekarang justru dia manfaatkan untuk memupuk pencitraan bagi dirinya selaku Menteri yang “merakyat” yang bisa jadi modal menuju RI 1 pada Pemilu 2014.
Pola pencitraan ini hampir serupa dengan Jokowi yang kini tengah diasong kaum Sepilis untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Karena gencarnya propaganda media yang mendukung kepentingan kaum Sepilis maka banyak masyarakat awam yang masih terpedaya dan menjadi korban dari pencitraan tersebut. Inilah saatnya umat Islam bergerak untuk menyadarkan saudara sesama Muslim agar tidak terpikat lagi oleh pencitraan “merakyat” dari tokoh semacam Dahlan Iskan.
Banyak tokoh yang muncul ke permukaan dengan pencitraan yang aduhai. Salah satunya ialah Dahlan Iskan, Mentri Badan Umum Milik Negara (BUMN). Begitu menjabat, banyak gebrakan di lakukan sehingga menuai pujian dari berbagai kalangan. Namanya melambung. Belakangan Dahlan sudah mulai digadang-gadang sebagai calon Presiden Indonesia. Tapi tahukah anda, Dahlan Iskan tercatat sebagai anggota dari Lions Club Indonesia. Ia tercatat sebagai anggota organisasi yang berafiliasi ke Yahudi itu dengan nomor 83335. Ia menjadi anggota dari District 307B Indonesia-Surabaya Surya. Ia sempat menjadi ‘President’ District tersebut. Kini ia menjabat sebagai salah satu direktor.
Pantas kemudian pandangan-pandangannya sangat neoliberal. Di tengah jabatannya yang sekarang, ia pun tetap melanjutkan rencana privatisasi BUMN. Satu per satu BUMN yang ‘sehat’ masuk dalam rencana penjualan. Pembelinya tidak lain adalah kapitalis asing. Sebelumnya, di media yang di pimpinnya yakni Jawa Pos Grup, Dahlan memberi tempat yang eksklusif bagi kelompok Liberal, Ulil dan kawan-kawan. Mereka mengisi rubrik ‘Kajian Utan Kayu, yang pesan-pesannya kental akan nuansa pluralisme dan deislamisasi. Lions Club sendiri adalah sebuah klub yang di yakini oleh para ahli menginduk kepada Freman sonry-tangan dari Zionisme Internasional. Tidak semua orang bisa menjadi anggotanya. Hanya orang yang di anggap berhasil/sukses dan berpengaruh yang bisa masuk ke dalamnya. Lions club secara lahiriah menyerukan ide “Ikatan Kemanusiaan” dan menghilangkan diskriminasi antara umat manusia. Namun hakikat yang sebenarnya adalah organosasi ini merupakan mantel selubung Zionisme.
Setali tiga uang dengan Lions Club, ada juga Rotary Club. Organisasi yang induknya juga sama dengan Lions Club ini menancapkan kukunya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Organisasi ini juga merekrut orang-orang berpengaruh di suatu wilayah menjadi anggotanya. Salah satu yang terjerat adalah istri Walikota Solo, Kamis (23/2), Rotary Club (RC) Solo Kartini melantik Iriana Joko Widodo sebagai anggota kehormatan mereka, bersamaan dengan ulang tahun ke-107 Rotary Internasional. Iriana mengaku senang di jadikan anggota ke hormatan karena tertarik dengan kegiatan Rotary Club yang banyak bergelut di bidang kemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.