Senin, 25 Maret 2013

Batu Pijar yang Terang Benderang



 Ada orang aneh menawarkan barangnya yg aneh disebuah pasar,
“Bapak-bapak, ibu-ibu. Kampung kita sering mati lampu. Tapi jangan khawatir, saya punya barang bagus untuk penerangan. BATU PIJAR namanya. Ini lebih terang dan awet daripada lilin. Satu butir bisa menyala semalam suntuk. Anda cukup teteskan minyak sbg awalan, kasih api,terbakar, menyala teraang sampai pagi. Berapa ribu Anda harus membayar per butir solusi dasyat ini? Kalo Anda membeli sekarang juga, maka Anda cukup membayar 5 ribu, bukan perbutir, tapi SELUSIN! Ayo segera sebelum kehabisan. Dan belum tentu besuk saya jualan lagi disini. Silakan..silakan”

Orang berkerumun dan memperhatikan. Ia benar-benar bisa membuktikan batu itu dikasih api menyala. Maka orang-orang pun percaya. Ada yang membeli 3 Lusin, ada yang 1 lusin, ada yang pelit, menawar cuma ingin beli 5, 2, bahkan 1 butir dengan harga Rp 500 perbutir.Ternyata banyak sekali orang yang beli walau hanya 2 butir BATU PIJAR. Dan sebagian yg tidak membeli.
Setelah malam, apa yang terjadi?  Listrik benar2 padam lagi. Orang2 yg telah membeli BATU PIJAR segera membuktikan. Mereka menyalakan batu itu dengan api dan.. menyalalah dengan terang.

Semua orang yg beli menyalakan batu itu sebagai pengganti lilin. Betapa menyesalnya orang tidak membeli. Rugi sekali, jelas2 sang penjual bisa membuktikan bisa menyala, eh dia masih ragu bahkan tidak percaya.
Betapa indahnya rumah2 orang yg mebeli BATU PIJAR. Rumahnya tetap terang benderang dan bersinar. Sampai tengah malam masih bersinar terang. Sampai seluruh kampung terlelap tetap menyala.

Paginya ketika meraka bangun, BATU PIJAR itu memang sudah padam. Batunya bahkan telah lebur berubah menjadi pasir kekuning2an. Dan ternyata pasir itu adalah pasir yg mengandung emas berkadar tinggi. Tukang emas di kampung itu, berani membeli pasir dari "abu" satu butir batu saja seharga 20 juta, bahkan lebih mahal.
Orang yang beli 2 butir menyesal, “Aduuuuuuuh, kenapa aku beli cuma 2 butir!”
Orang yang beli 1 lusin juga menyesal. “Aduuh, kenapa  aku beli cuma selusin!”
Orang yang beli 3 lusin pun menyesal, “Duh, kenapa aku beli cuma 3 lusin!”
Semua orang menyesal! Karena penjual batu itu benar sudah tidak pernah muncul lagi.

Demikianlah gambaran di akhirat kelak. Ada orang yang beriman dengan sedikit amal, Ada orang yang beriman dengan amal sekedarnya, ada orang yang beriman dengan amal banyak sekali, semuanya menyesal. Kenapa tidak beramal lebih banyak lagi. Yg tidak beriman? Gak perlu dibahas.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.