Selasa, 06 Agustus 2013

Eropa Bolehkan Polwan Berjilbab, Kenapa Indonesia Tidak?


Kebebasan untuk mengenakan jilbab semakin lama semakin berkembang dan banyak yang mendukung pemakaian jilbab bagi Korps wanita Polri dan TNI. Dukungan terus mengalir dari banyak pihak, bukan hanya perseorangan tapi juga lembaga seperti MUI, Komnas HAM bahkan Kompolnas.

Di beberapa negara yang mayoritas non-Muslim seperti di Hungaria, Swedia, Inggris, Denmark, Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat (AS), polisi dan Tentara Wanita Muslimah diperbolehkan mengenakan jilbab saat bertugas. Padahal, sebagian besar penduduk di negara-negara tersebut adalah Nasrani.
Mantan Ketua MPR-RI, Hidayat Nur Wahid, menungkapkan, di Hungaria telah dibuat peraturan untuk Korps Polisi Wanita (Polwan) yang mengenakan jilbab dengan pakaian dinas yang dirancang sesuai dengan bahan dan kerudung yang serasi.

Ini Dia Pokok-Pokok Kesesatan Ahmadiyyah


 SEMUA Ulama Shalafush Shalih di dunia menyatakan bahwa Ahmadiyah itu bukan bagian dari Islam. Sebab doktrin-doktrin yang mereka ajarkan sudah terlalu jauh menyimpang dari aqidah Islam.

Diantaranya apa yang telah diedarkan oleh Liga Fiqih Islam (Majma’Fiqih Islami) tentang sesatnya doktrin Ahmadiyah:
a. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa Allah SWT itu seperti manusia, Dia melakukan puasa, shalat, tidur, bangun, menulis, bersalah bahkan melakukan hubungan seksual (Maha Suci Allah).

b. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa tuhan mereka itu berkebangsaan Inggris, yang berbicara kepada Mirza Ghulam Ahmad dengan bahasa Inggris.

Awal Sebelum Berdirinya Daulah ‘Utsmaniyyah


Orang-orang Utsmani berasal dari keturunan kabilah Turkmenia. Pada permulaan abad ke-7 H bertepatan dengan abad ke-13 M mereka hidup di Kurdistan. Mereka berprofesi sebagai penggembala. Akibat serangan orang-orang Mongol di bawah pimpinan Jengis Khan ke Iraq dan wilayah-wilayah timur Asia Kecil, maka pada 617 H (1220 M) Sulaiman, kakek dari Utsman, melakukan hijrah bersama kabilahnya dari Kurdistan menuju Anatolia. Mereka lalu berdomisili di kota Akhlath.[1]

Pada 628 H (1230 M) Sulaiman meninggal. Setelah itu, putranya yang pertengahan, Erthugrul, menggantikan posisinya. Dia ternu bergerak hingga mencapai barat laut Anatolia. Ikut bersamanya sekitar seratus keluarga dan lebih dari empat ratus penunggang kuda.[2] Ketika Erthugrul, ayah Utsman melarikan diri bersama keluarganya -berjumlah tidak lebih dari seratus keluarga- dari bencana serangan orang-orang Mongol, tibatiba dari kejauhan dia mendengar hiruk-pikuk suara orang yang bertempur. 

Kita Perlu Allah, Bukan Khadam


“Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada Malaikat: “Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?”. Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha suci Engkau. Engkaulah pelindung Kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”. (QS. Saba’: 40-41)
Malaikat adalah makhluk yang hanya tunduk dan patuh kepada perintah Allah, bukan perintah manusia. Tugas mereka adalah mengabdi kepada Allah, bukan mengabdi kepada manusia, apalagi menjadi budak dan khadamnya. Kita sebagai orang mukmin harus mengimani adanya malaikat secara benar, dan tidak mengkultuskannya. Apalagi menjadikan mereka sebagai sekutu Allah atau tandingan-Nya. Kita tidak boleh minta bantuan kepada para malaikat tanpa terkecuali, termasuk malaikat Jibril. Karena minta bantuan kepada mereka untuk melindungi diri, memajukan usaha, menolak bencana atau menyembuhkan penyakit dan yang lainnya adalah tindakan syirik dan menduakan Allah.

Kisah Islamnya Tughluk Timur Khan


Bangsa Mongol pada era Jenghis Khan (w. 1227) dan anak cucunya, sebagaimana telah diketahui secara luas, telah menaklukkan banyak wilayah. Pada puncak kekuasaannya, mereka mengendalikan wilayah Asia Tengah, China, Rusia, sebagian Timur Tengah, dan Eropa Timur.

Mongol pada masa itu adalah bangsa penakluk, tetapi kekuatan utamanya ada pada militer, bukan pada ilmu pengetahuan dan sistem keyakinan yang kuat. Sehingga pada akhirnya, orang-orang Mongol ini terpengaruh oleh agama dan kebudayaan bangsa yang ditaklukkannya.


Selepas Jenghis Khan, wilayah kekuasaannya dibagi-bagi untuk empat putra utamanya, Jochi, Chagatai, Ogedei, Tolui, serta keturunan mereka masing-masing. Tak terlalu lama setelah menguasai wilayah yang luas itu, sebagian anak keturunan Jenghis Khan yang memimpin wilayah Muslim mulai masuk Islam.

Berke Khan (w. 1266) merupakan pangeran pertama di kalangan anak-cucu Jenghis Khan yang masuk Islam. Ia adalah cucu Jenghis Khan dari anak pertamanya, Jochi. Berke Khan masuk Islam di tangan Saifuddin Boharzi, seorang Syeikh sufi dari Bukhara, dan selepas itu ia pun berhasil mengajak seorang saudaranya, Tukh-Timur, masuk Islam.

Abdullah Al-Qashimy; ‘Ibnu Taymiyah’ Modern Yang Meninggal Dalam Keadaan Murtad


ABDULLAH Al-Qashimy, lahir di Buraydah-Arab Saudi pada tahun 1907, tapi ia bukanlah keturunan Qashimy atau bahkan Saudi. Banyak perbedaan pendapat mengenai hal ini, namun menurut Syeikh Abu Abd al-Rahman Ibnu Aqil al-Zahiri, yang pernah berdebat dengan Qashimy mengatakan bahwa ayah Qashimy adalah seorang keturunan Mesir dari Sa’id yang datang ke Qasim untuk bekerja. Syeikh juga menyebutkan bahwa Qashimy benci ketika orang berbicara tentang warisan budaya Mesir.
Bagaimanapun, Qashimy adalah seorang mahasiswa teladan. Dia adalah orang pertama di era modern yang menulis kritikan terhadap Universitas Azhar. Qashimy juga menulis kritikan-kritikan baik tentang ateis dan sekuler berkaitan dengan pembenaran hadits tentang geografi dan obat-obatan dan hal-hal seperti itu. Dia memiliki satu masalah awal, dia selalu menulis puisi tentang dirinya di sampul dalam buku-bukunya dengan bahasa yang benar-benar megah dan mandiri.

Dilarang berkata : ”Allah Tidak Akan Mengampunimu”


Tugas seorang muslim adalah menganjurkan perbuatan ma’ruf dan mencegah dari perbuatan mungkar. Demikianlah Allah gambarkan ciri kaum muslimin. Bahkan ciri ini telah menyebabkan Allah memberikan sebutan begitu istimewa kepada ummat Islam. Allah menamakan ummat Islam sebagai Ummat Terbaik yang disajikan untuk segenap ummat manusia.
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَبِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran ayat 110)
Aktifitas amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan bagian integral dari kegiatan menyeru manusia ke jalan Allah atau Da’wah Islamiyyah. Kegiatan ini menuntut hadirnya kegairahan dan emosi positif pada diri pelakunya. Tanpa adanya kegairahan maka seorang muslim tidak akan mau meluruskan penyimpangan saudaranya. Tanpa gairah mana mungkin seseorang akan tergerak untuk menyadarkan orang lain agar meninggalkan perbuatan mungkar yang biasa dia kerjakan.

Pak Ikhsan, Tunanetra Penjual Kerupuk di Pamulang Barat


Tadi sore saya ke apotik bersama anak perempuanku. Naik motor lewatin masjid Al Munawarah di Pamulang. Tiba tiba anakku berhenti.

” Mama saya mau beli kerupuk sama bapak tuna netra itu” Motorpun putar balik.

Namanya pak Ikhsan , terlihat masih muda. Ia jualan kerupuk ikan dari pagi sampe sore. Tadi saya lihat dagangannya masih banyak sekali  padahal udah jam 4 sore. Payung melindunginya  dari teriknya matahari. Kerupuk disimpan dalam pelastik besar yang ada resletingnya. Tanpa terasa airmataku menetes, ya Allah, walau tuna netra , pak Ikhsan  tak mau jadi peminta minta, padahal di ujung sana saya lihat setiap hari seorang  ibu sehat segar cuma duduk jadi pengemis. Apalagi di Indonesia banyak sekali pengemis berdasi yang suka minta jatah sama rakyat.

Ummu Haram dan Kota Larnaca, Siprus


Belakangan nama Siprus banyak disebut-sebut oleh media massa. Negara pulau ini banyak dibicarakan karena krisis ekonomi yang sedang dialaminya, krisis yang menyebabkan terjadinya bail out yang memukul perbankan dan perekonomian masyarakat di negeri itu.

Siprus adalah sebuah pulau yang tidak terlalu besar di Laut Tengah (Mediterrania).

Pulau ini oleh legenda dianggap sebagai tempat kelahiran Aphrodite, dewi kecantikan Yunani Kuno. Ia terletak di selatan Turki dan di sebelah barat Syam (Palestina-Libanon-Suriah-Yordania). Pulau ini memiliki sejarah yang panjang, menjadi bagian dari kerajaan-kerajaan kuat di sekitarnya, dan sejak tahun 1960 menjadi sebuah negara yang berdiri sendiri.

Jumlah penduduknya hanya sekitar satu juta orang. Mayoritasnya keturunan Yunani dan beragama Kristen Ortodoks. Agama Kristen memang telah berkembang lama di pulau ini.

Pencabulan Itu Berawal dari Facebook


Facebook memang membius banyak orang. Jejaring Sosial ini menjadi ajang untuk saling berkenalan, saling berinteraksi dan menjalin hubungan. Bukan berarti tanpa manfaat sama sekali, akan tetapi daya rusak Facebook sudah banyak memberikan bukti secara empirik.

 Tidak hanya ABG yang awam dalam masalah agama, para aktivis akhawat muslimah yang militan dan bercadarpun sering kali menjadi korban. Pelakunya pun beragam, mulai dari yang berprofesi sebagai mahasiswa hingga yang bergaya Ustadz atau aktivis.
 Menurut laporan kepolisian, kasus-kasus seperti ini memiliki tingkat kesulitan untuk diungkap. Berulang kali kejahatan terjadi setelah korban dan pelaku berkenalan di facebook. Awalnya memang manis, komunikasi berjalan lancar sampai akhirnya kedua pihak sepakat untuk bertemu. Selanjutnya, tentu tidak diharapkan.