Rabu, 26 September 2012

MANFAAT SHALAT YANG TUMA'NINAH; BAGI KESEHATAN PINGGANG



Sesungguhnya segala sesuatu yang diciptakan Allah tiada yang sia-sia, bahkan jika mampu mentafakurinya akan menambah iman seseorang, itulah yang difirmankan Allah dalam surat Ali Imran 191 ; “Yaitu orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan bertafakur tentang penciptaan langit dan bumi hingga (bersyukur), ‘Ya Tuhan kami sungguh tiada yang sia-sia atas apa yang Engkau ciptakan. Mahasuci Engkau, maka pelihara kami dari siksa neraka”

Ayat tersebut bermakna bahwa disetiap yang Allah ciptakan ada fadillah atau manfaat jika diamalkan sesuai dengan tuntunan yang dicontohkan Rosululah, dan proses yang sempurna ini merupakan tafakur hingga kita mampu melihat fadilah dan kebesaran serta kebenaran Maha Pencipta dan pemelihara yang dalam surat Al Anfal ayat 2 akan menggetarkan hati orang beriman dan menambah keimanan mereka ; ” Yaitu Orang-orang yang jika mengingat Allah bergetar hati mereka, dan jika ditunjukkan kepada mereka ayat/bukti kebesaran Allah bertambahlah iman mereka”.

Manusia ciptaan Allah,” dengan segala kompleksitas sistim fisiologi yang dimilikinya, pun demikian Shalat diciptakan Allah untuk umat Islam yang dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, jika kita tahu fadilah kebesarannya dan mengamalkannya dengan benar, maka Allah akan memberikan keuntungan dan kemuliaan bagi pengamalnya bahkan menambah iman mereka.

Dalam tulisan pendek ini, kita coba untuk memahami fadilah atau manfaat shalat untuk kesehatan manusia termasuk untuk kesehatan tulang belakang atau pinggang.

Konsep ‘Rabb’ pemelihara makhluk

Kalimat ‘Rabbul ‘Alamain’, diterjemahkan para ulama sebagai, ‘Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta besert segala isinya’. Oleh karena itu Allah yang menciptakan manusia akan memelihara manusia dengan segala seuatu yang diturunkan dan diciptakan Allah, baik yang ada di bumi- tumbuhan dan hewan, ilmu pengetahuan- juga yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, seperti shalat.

Dari pengertian ini kita dapat menarik kesimpulan sederhana bahwa sesungguhnya antara shalat dan manusia (dalam hal ini tubuh manusia) mempunyai hubungan saling menguntungkan jika berinteraksi dengan benar sesuai tuntunan/contoh yang diajarkan Rasulullah. Dan itu sebagai bukti bahwa Allah yang menciptakan manusia dan memelihara manusia, Allah menciptakan segala sistim tubuh dalam diri manusia-kontraksi otot, sistem pencernaan, sistem peredaran darah dan lain lain- masing masing ada sistem pemeliharanya yang dalam ilmu kedoktean disebut ‘regulasi homoestasis’ atau sistim yang menjaga keseimbangan tubuh manusia. Ciptaan diluar tubuh manusia seperti makanan minuman yang ‘halallan toyiban’ akan menambah atau memelihara keseimbangan dan kesempurnaan sistmi tubuh manusia.

Juga shalat sebagai salah satu ciptaan Allah dapat memelihara keseimbangan dan kesempurnaan sistim dalam tubuh manusia. Bagaimana hal itu bisa dimengerti, ilmu pengetahuan akan menjelaskannya, para Ahli ilmu kedokteran dan kesehatan telah membuktikan melalui penelitian-penelitian yang sahih dan menakjubkan yang jika betul- betul ditafakuri akan makin mengukuhkan kebenaran Al Quran dan tidak ada keraguan didalamnya,”Dzalikal Kitabu laa royba fihii hudalillmuttaqiin” (Al Baqoroh : 2).

Fadilah Shalat

Sesungguhnya tanpa keraguan kita akan meyaqini bahwa shalat memberikan manfaat besar bagi manusia, karena tidak semata mata Allah memerintahkan jika tidak ada maksud atau tujuan di dalamnya, tanpa keraguan bagi mu’minin akan melaksanakannya sebagai bukti keimanan kita. Dengan mengetahui manfaat atau fadillah shalat sesungguhnya akan menambah mantap keyaqinan hati dan insya Allah menambah keimanan, seperti dijelaskan sebelumnya.

Apa saja fadillah atau manfaat shalat yang telah dibuktikan ilmu pengetahuan, berikut beberapa bukti hasil penelitian yang dilakukan tim jurusan Kejuruteraan Universittas Malaya, Malaysia, yaitu ;

1. Menyehatkan jantung, dengan menstabilkan irama denyut jantung selama shalat

2. Mengurangi nyeri pinggang dan memelihara kesehatan tulang belakang

3. Menstabilkan kadar gula dan lemak dan meningkatkan elastisitas pembuluh darah sehingga dapat mencegah penyakit yang disebabkan gangguan pembuluh darah dan isi darah ( contoh, Diabet, Hipertensi, Sreangan jantung )

4. Peningkatkan kekuatan aktifitas otot dasar panggul sehingga bermanfaat untuk meningkatkan aliran darah pada Disfungsi Ereksi.

5. Secara psikis menambah ketenangan dan akan meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan proses degeneratif dengan meningkatkan kadar endorfin (hormon baik untuk energi dan perbaikan sistim tubuh) dan Eosinofil (bagian dari sel darah putih, yang berperan dalam kekebalan), berserta menurunkan hormon kortisol (hormon yang jika kadarnya melebihi batas normal akan menimbulkan kerusakan/degeneratif).

‘Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Al Quran), dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan mengingat Allah(dzikrullah) lebih besar keutamaannya. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Al Ankabut ; 45)

Dalam paparan singkat ini akan dikupas manfaat atau fadilah shalat untuk kesehaan tulang belakang, manfaat atau fadilah lainnya insya Allah dikupas pada kesempatan lain.

Shalat tumaninah dan dampaknya pada kesehatan tubuh.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh… Rasulullah bersabda ;… Ini merupakan salah satu tuntunan bagaimana melakukan shalat dengan ‘tumaninah’ . Dalam pengertian bahasa bisa dikatakan sebagai aktifitas yang tidak membebani tubuh, nyaman bahkan nikmat dan memberi manfaat.

Di dalam shalat ada fua asfek manfaat yaitu manfaat fisikal/ jasmani dan ruhani/spiritual. Manfaat fisikal ditemukan dalam gerakam gerakan shalat yang tumaninah, sedangkan manfaat ruhani didapatkan dari kekhusuan shalat yang dilakukan.

Manfaat atau fadilah tersebut terangkum seperti yang disampaikan sebelumnya. Oleh karena itu sangat penting melakukan shalat dengan tumaninah dan khusyu sehingga yang menjalankan shalat akan mendapat fadillah seperti yang dibuktikan ilmu pengetahuan dan dijanjikan Allah.

Ada empat gerakan pokok di dalam shalat, yaitu ; Qiyam (berdiri tegak), Rukuk (membungkukkan tubuh), sujud (meletakkan 7 rukun sujud di sajadah) dan duduk (diantara dua sujud, tahiyat awal dan tahiyat akhir). Masing-masing gerakan jika dilakukan dengan cara yang benar atau tumaninah akan memberikan dampak yang hebat bagi tubuh kita, ‘Subhanallah.,maa khalaqna hada bathilaan’..

Qiyam adalah gerakan awal shalat berupa berdiri tegak dengan kedua kaki agak direnggangkan dan kedua ujung luar kaki (jari kelima) bersentuhan dengan sebelahnya jika dalam shalat berjamaah. Dan kedua tangan didekapkan dengan tangan kanan diatas tangan kiri dan diletakkan di atas pusar. Dalam posisi seperti ini secara fisik kontraksi otot tangan, siku dan aliran fisiologi darah dalam posisi istirahat dan keseimbangan yang akan memberi manfaat melancarkan pergerakan sendi yang dapat mencegah kekakuan sendi (joint stiffnes). Kemudian dengan prosesi niat dan takbiratul ikhram yang khussyu akan memberikan manfaat ketenangan bathin yang akan menimbulkan peningkatan endorphin yang menstimulasi efekifitas dan pembentukan energi. Juga meningkatkan kadar sel darah Eosinophil yang sangat berperan dalam fungsi kekebalan tubuh. Respon tubuh yan lain juga menurunkan kadar hormon cortison darah yang jika kadarnya terjaga rendah akan mencegah resiko kerusakan jaringan.

Tiga efek ini telah dibuktikan dengan penelitian S3nya, DR. M.Soleh dari Universita Airlanga, yang meneliti ketiga kadar zat tubuh tersebut pada dua kelompok santri yang shalat tahajud dimana satu kelompok diajarakan dengan cara khusyu, kelompok lain dibiarkan shalat seperti biasa.

Posisi kedua adalah gerakan ruku, yang diawali dengan takbir, kemudian ruku. Ruku yang tumaninah sesuai contoh Nabi adalah posisi dimana tulang punggung tegak 90 derajat. Posisi kepala tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah dari bahu. Dan kedua tangan diletakkan di kedua lutut seolah menggemgam tempurung lutut.

Disebutkan dalam Hadist Riwayat Al Baihaqi dan Darquthi, ‘Sesungguhnya Nabi SAW, ketika ruku, beliau membuka(meregangkan jari-jarinya dan apabila sujud merapatkan jari-jarinya’. Juga dalam Hadist Riwayat Ibn Kuzaimah dan Ibn Hibban,’ Jika kamu ruku, letakkan kedua tanganmu pada kedua lututmu dan rengangkanlah jari-jarimu, kemudian tenanglah hingga ruas tulang belakang tegak pada tempatnya’. Apabila Nabi ruku, beliau melurusan dan meratakan tulang punggungnya (90derajat) sehingga pabila diletakkan segelas air di atasnya, airnya tidak akan tumpah’.

Posisi sempurna atau tumaninah seperti itu, memberikan dampak kesehatan yang sangat menguntungkan bagi kesehatan tulang punggung. Dalam posisi ruku tumaninah otot rangka sepanjang tulang belakang menjadi lebih rileks tanpa beban berat tubuh. Dari penelitian yang dilakukan Fakulti Kejuruteraan Bioperubatan Universiti Malaya,dapat dibuktikan bahwa posisi sempurna rukuk berperan dalam memperlambat proses degeneratif dengan meningkatkan regenerasi jaringan baru, juga menjaga keseimbangan cairan sel dan melancarkan fungsi ginjal. Posisi ruku tumaninah juga menunjukkan aktivitas otot Lumbal ke 4 dan 5 (buku tulang pinggang) menjadi lebih rileks, memang pada awal pergerakan rukuk otot-otot pinggang berkontraksi kemudian setelah tercapai posisi sempurna akan menjadi rileks. Posisi seperti ini juga (rukuk tumaninah) dapat menambah longgar ’spinal canal’ atau saluran batang saraf tulang belakang, hal ini akan mengurangi resiko kompresi saraf (saraf kejepit). Gerakan berulang seperti itu juga akan meningkatkan fleksibilitas tulang belakang yang sanat penting untuk kelenturan dalam menyangga beban tubuh.

Subhanallah, satu gerakan saja dalam shalat jika dilakukan dengan benar sesuai sunah Nabi akan memberikan manfaat yang sangat banyak. Maka bisa kita mengerti kenapa Rosulullah mengatakan Shalat sebagai amal yang paling dicintai Allah karema maha Rahman Rahimnya Allah dan memberikan dampak fisik dan rohani yang hebat. ‘Shalat adalah sebaik baiknya Amal yang ditetapkan Allah untuk hambanya’.

Shalat tumaninah untuk mencegah kekambuhan nyeri tulang belakang

Paparan terdahulu dilakukan untuk tulang pinggang yang sehat yang tidak ada keluhan, bagaimana jika sudah mengalami keluhan nyeri pinggang?. Apa dapat lanagsung melakukan shalat tumaninah?

Pada kondisu akut sedang mengalamk nyeri pinggang, pasen tidak dapat membungkukkan badan bahkan hanya beberapanderajat, apalagi shalat dengan posisi ruku yang sesuai sampai 90 derajat. Pada kondisi ini kiya dapaat mengambil asumsi bahwa sesungguhnya nyeti pinggang yang terjadi adalah akibat proses yang lama dimana tulang punggung atau tulang pinggang menerima beban yang berlebihan sehingga struktur disekitarnya terutama otot punggung tidak mampu lagi menahan beban tubuh. Biasanya dipicu dengan gerakan beban punggung yang tiba- tiba yang cukup berat seperti mengangkat beban mendorong (dongkrak, lemari dll). Nyeri pada umumnya muncul pada bagian pinggang bawah (lumbal 4-5) karena titik ini merupakan titik beban tubuh. Atau di pinggang/punggung agak tengah (thorakal 12, lumbal 1) karena perbatasan ini merupakan buku paling ‘mobile’.

Kondisi nyeri ringan bisa hilang dengan istirahat atau oba-obatan ringan (krem nyeri atau diminum), biasanya setelah itu lupa dan kejadian bisa berulang beberapa kali sampai kondisi nyeri yang tidak hilang. Kondisi ni bisa kita anggap sebagai keadaan sakit pinggang menetap karena tubuh sudah tidak mampu lagi menahan beban berat dan menyembuhkan dirinya sendiri dengan sistem yang ada dalam tubuh. Kita ketahuai bahwa tubuh mempunyai sistem untuk menyembuhkan dan menyeimbangkan kelainan yang timbul (penyakit, dll) yang merupakan bagian dari sistim kekebalan tubuh dan keseimbangan (imunitas dan homeostasis). Kemampuan ini dimiliki semua ciptaan Allah sebagai Maha pencipga dan Maha pemelihara, bahkan pada ciptaan bukan makhluk hidup, misalnya pada pergesetan bumi selama beredar dalam rotasinya bumi mendekat dan menjauh matahari dalam kisaran beberapa derajat, fenomena ini yang menjaga keseimbangan dan membentuk siklus musim di bumi. Jika melebihi batas-menjauh atau mendekat-, maka akan terjadi kerusakan dan malapetaka di bumi. Subhanallah, Allah telah menetapkan ciptaan dan sistemnya (sunatullah) dengan segala sesuatunya dalam ukuran yang jelas dan tetap/tidak berubah,”….surat ttga sunatullah……

Keadaan sakit pinggang tadi dapat dikatakan sebagai melebihi kemampuan, ukuran yang telah ditentukan sehingga timbul kerusakan dengan gejala subjektif sakit. Bisa berupa nyeri di pinggang, rasa pegal, rasa terbakar nyeri yang merembet ke pantat, ke paha bahkan bisa merambat ke betis atau kaki, ini yang disebut nyeri radikuler.

Pada kondisi ini pengananannya harus dengan strategi. Jika nyeri ringan dan hilang denan istirahat, maka pasen bisa langsung melakukan shakat tumaninah sebagai benyuk upaya mengembalikan pada kondisi normal. Jika nyeri lebih berat dan merembet/ radikuler maka perlu upaya pengobaan dahulu, karena sudah terjadi kerusakan tulang dan sendi bahkan bisa saja sudah terjadi jepitan urat saraf. Dokter harus memeriksa dengan teliti dan mencari area yang terkena kerusakan atau radang ini. Untuk itu shalat pun tidak dapat dilakukan dengan posisi normal, pasen harus mengambil dispensasi (ruksah) yang diberikan Allah berupa shalat yang tidak membebani pinggang/punggung.

Bisa dilakukan dengan duduk atau bebaring, dan selama gerakan shalat seperti ini dokter akan memberikan beberapa obat untuk mempercepat hilangnya radang yang terjadi dan mengembalikan kondisi tulang dan sendi pinggang ke dalam kondisi normal. Berupa Anti imflamasi(anti radang), muscle relaxan (anti kaku otot), obat gangguan saraf dan lainya sesuai temuan yangbditemukan.

Jika setelah tercapai kondisi normal maka kembali bisa dilakukan gerakan shalat tumaninah denhan sempurn sebagai upaya pemeliharaan dan pencegahan supaya keluhan serupa tidak akan muncul lagi. Apakah akan muncul lahi? Hal ini sangat tgantung pada kondisi kerusakan yang sudah terjadi, berat atau ringan dan tergantngnpada disiplin untk menjaga shalat btumaninah teatur dan aktifitas lain yang beresiko membebani tulang pungungnya. Dokter dapat memberikan anjuran aktifitas apa dan olah raga apa yang sesuai dengan kondisintulang sendi pinggang yang ditemukan, setiap orang akan berbeda sesuai temuan pemeriksaan klinis dan diagnostik yang ditemukan.

Strategi ini sdh saya lakukan pada banyak pasen yang mengeluh nyeri punggung yang datang ke poklinik saya, dari mulai yang nyeru ringan, atau temuan dengan kondisi radang atau kerusakan ringan bahkan kerusakan dengan gambaran yang cukp berat ( sdh terjadi penebalan selaput sendi tulang belakang atau sudah ada pengapuran). Alhamdulillah, Subhanallah.., memberikan dampak penyembuhan yang diharapkan dan beberapa pasen bahkan hampir tidak pernah mengalami kekambuhan dalam 3 tahun ( yang paling lama), tanpa memerlukan obat.

Yang diperlukan disiplin dan keyakinan bahwa Allah sang Maha penyembuh, keikhlasan bahwa kita sedang melakukan upaya penyembuhan penyakit karena Allah dan mengikuti sunahNya tanpa dicampuri perilaku sirik( mencai penyembuhan selain karena Allah). Kita harus yakin Allah akan menyembuhkan penyakit hambanya yang iklhas dan berusaha sungguh-sungguh, seperti doa dan keyakinan Nabi Ibrahimyang difiirmankan Allah dalam Al Quran surat ” dan jika aku sakit Dialah (Allah) yang menyembuhkanku”. Usaha yang sungguh sungguh dalam jalanNya Allah akan menunjukkan jalan yang ditahmatinya. “Dan orang-orang yang bersungguh sunguh berusaha dijalanNya, maka akan Aku tunjukkan jalan-jalannnha. Dan sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang ikhlas”. (QS Al Ankabut ; 69) .Insya Allah…

Kesimpulan

Dari paparan singkat di atas, kita dapat memahami, apa-apa yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia, dan Allah telah memberikan segala kebutuhan manusia untuk menjaga dirinya dalam kondisi sehat. Dan Shalat tumaninah sesuai tuntunan Nabi terbukti secara ilmiah dapat menjadi penjaga iman seseorang bahkan menjaga kesehatan tubuh manusia dengan sempurna. Yang diperlukan keyaqinan, usaha sungguh-sungguh, keikhlasan dengan cara yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.