Selasa, 01 Mei 2012

Jihad Al-Khazan: Tidak Ada Eksistensi Yahudi di Al-Quds


img247904kolumnis Lebanon, Jihad Al-Khazan mengatakan dalam wawancara dengan Stasiun televisi CBC TY Mesir bahwa agama Yahudi adalah "agama dongeng atau bohong", bangsa Yahudi tidak memiliki hak alkitabiah atau sejarah hubungan ke Yerusalem.
Tidak ada bukti nyata peninggalan arkeologi Yahudi atau nabi mereka maupun sejarahnya. Masyarakat dunia lupa pada masa pemerintahan pertama Yitzhak Rabin, Pada 19 April 1980 para pendeta Yahudi mengadakan kongres di Al Quds dan merencanakan untuk menguasai Masjid Al Aqsha. Selanjutnya pada tanggal 28 Agustus 1981 pemerintah Israel menggali terowongan di bawah halaman Masjid Al Aqsha namun mereka hanay menemukan sisa-sisa peninggalan Umayyah. Tidak ada peninggalan arkeologis Kuil Salomo atau candi (Yahudi) lain. "Ujar Al Khazan.Al-Khazan pada saat itu belajar di Universitas Georgetown di Amerika.

Bukti sejarah arkeologi Yahudi tidak pernah ada di Sinai Mesir. Coba anda tanyakan kepada Dr Zahi Hawwas jika ia menemukan adanya sisa-sisa arkeologi Yahudi di Sinai Mesir. Sejarawan modern termasuk beberapa orang Yahudi, menyebutnya 'Taurat dongeng', "lanjutnya.
Agama Islam diturunkan dengan jelas dalam sejarah beserta bukti arkeologinya. Allah SWT mengutus Nabi terakhir dalam Islam, Nabi Muhammad SAW, dan tercatat dalam sejarah sampai saat ini.
Agama Yahudi merupakan dongeng. Kita harus memutuskan hubungan Islam dengan (orang Yahudi). Nabi Mereka bukan nabi kaum muslimin. Ulama Islam harus berani untuk menunjukkan bahwa orang-orang ini (Yahudi) melakukan penipuan sejarah. Bahwa agamanya tidak mungkin benar, "tegasnya.
Bukti Lain 
Arkeolog senior Israel meragukan adanya kaitan apapun antara entitas Yahudi dengan Kota Al-Quds (Yerusalem), yang itu bertentangan dengan klaim Israel ihwal kehadiran bersejarah mereka di kota itu.
Israel Finkelstein, arkeolog Israel yang dikenal sebagai Bapak Arkeolog Yahudi itu menegaskan kepada surat kabar Jerusalem Post bahwa para arkeolog Yahudi belum menemukan bukti sejarah atau arkeologi yang mendukung beberapa kisah yang terkandung dalam Taurat, termasuk cerita keluar dan masa bingung di Sinai serta kemenangan Yosua bin Nun atas Kanaan.
Berkenaan dengan klaiman Haikal Salomon, arkeolog Israel itu menegaskan bahwa tidak ada bukti arkeologi yang menunjukkan bahwa Haekal itu pernah ada di sana.
Surat kabar itu mengutip Raphael Greenberg, seorang dosen di Tel Aviv University, yang mengatakan bahwa seharusnya Israel menemukan sesuatu jika terus menggali untuk jangka waktu enam minggu, tetapi bangsa Israel di kota Daud di Silwan yang terus menggali tanpa henti selama dua tahun lalu itu ternyata tidak menemukan apa pun.
Demikian juga Profesor Yoni Mizrachi, seorang arkeolog independen, sebelumnya bekerja dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), sependapat dengan Finkelstein. Mizrachi mengatakan, “Majelis (Elad) yang sayap kanan tidak menemukan bahkan sebuah papan pun yang bertuliskan"Selamat Datang di Istana Daud " meskipun posisi (adanya Haekal itu) hal yang pasti dalam hal ini, seperti juga mereka bergantung pada teks-teks suci untuk membimbing mereka dalam pekerjaan mereka itu. "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.