Senin, 02 April 2012

Fakta ilmiah bahaya minuman bersoda



Siapa yang tidak suka meminum minuman ringan bersoda ( berkarbonasi ) ? . Meminum minuman ini saat di tengah terik matahari, rasanya amat menyegarkan. Menemukan minuman ini pun mudah :  tersedia di kios penjual rokok, restoran, hingga kafe.  Namun tahukah Anda apa bahaya minuman bersoda semacam ini bila dikonsumsi secara berlebihan ?
Para peneliti menyatakan bahwa mereka yang mengonsumsi paling tidak dua minuman ringan bersoda tiap minggu berisiko 87 persen lebih besar mengalami kanker pankreas mematikan dibandingkan mereka yang menghindari soda.
Mari kita menyimak fakta ilmiah bahaya minuman bersoda berikut ini :
Satu kalengnya menyamai 10 sendok gula yang cukup untuk menghancurkan Vitamin B, dimana kekurangan Vitamin B akan mengakibatkan buruknya pencernaan, lemahnya tingkat kesehatan, tegangnya urat syaraf, pusing, sulit tidur, cemas dan kejangnya otot



Mengandung CO2 yang menyebabkan lambung tidak bisa menghasilkan enzim yang sangat penting bagi proses pencernaan, hal ini terjadi jika mengkonsumsinya bersamaan dengan makan, atau setelahnya. Juga menyebabkan peniadaan fungsi enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh lambung, yang selanjutnya tergganggunya proses pencernaan dan pengambilan sari-sari makanan.
Mengandung kafein yang menyebabkan meningkatnya frekuensi detak jantung, naiknya tekanan darah, gula dalam darah, bertambahnya keasaman lambung, bertambahnya hormon-hormon dalam darah yang kadang bisa menyebabkan radang dan terlukanya lambung serta usus duabelas jari. Sebagaimana ia meningkatkan tekanan di bagian bawah saluran makanan yang menyebabkan tertolaknya makanan dan zat asam dari dalam lambung ke tenggorokan ( saluran makan ), yang hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri dan radang.
Mengandung zat asam fosfor yang menyebabkan rapuh dan lemahnya tulang, khususnya dalam usia pertumbuhan, dimana hal ini banyak menjadikan keretakan pada tulang.
Mengandung senyawa asam fosforik, malik dan karbonik yang menyebabkan tergerogotinya lapisan pelindung gigi.
Mengandung zat kimia buatan yang bisa merusak otak, dan menyebabkan hilangnya ingatan secara bertahap, dan rusaknya fungsi hati.
Tuanglah satu kaleng Coca Cola dalam tempat kloset, kemudian biarkan selama satu jam, kemudian tariklah spon, maka kita akan melihat bahwa seluruh bercak-bercak hitam yang ada telah hilang, hal ini dikarenakan senyawa asam telah menghilangkan keraknya dengan reaksi yang kuat.
Untuk menghilangkan karat yang ada di sebagian kendaraan kita atau di paku yang berkarat, maka gosoklah bagian yang ingin dibersihkan dengan lap yang telah dibasahi dengan Coca Cola, maka  Coca Cola akan bereaksi untuk membersihkannya dengan baik.
Untuk membersihkan lempengan accu dari karat, masukkanlah lempengan penghubung tersebut kedalam sekaleng Coca Cola, dan amatilah gelembung-gelembung gas yang muncul, sebagai akibat reaksi  pembersihan karat.
Untuk menghilangkan noda minyak dari pakaian, campurkan sekaleng Coca Cola ke deterjen, dan perhatikan hilangnya noda-noda minyak tersebut.
Derajat keasaman (pH) dalam minuman-minuman bersoda seperti Pepsi Cola dan Coca Cola mencapai 3-4 ( sangat asam ), yang dengan pH tersebut, cukup untuk meluruhkan gigi dan tulang bersamaan dengan berjalannya waktu. Tubuh kita berhenti membangun  tulang setelah usia 30 tahun, dan mulai luluh dengan persentase 8-18% tiap tahunnya sesuai dengan tingkat keasaman yang kita konsumsi  ( persentase keasaman tidak didasarkan dalam rasa makanan, tetapi dalam persentase kandungan potassium, khlor, magnesium dan senyawa-senyawa fosfor yang lain).
Larutan kalsium akan mengendap ditenggorokan, sel-sel kulit, dan anggota-anggota vital dalam tubuh yang bisa berpengaruh pada fungsi  ginjal, dan menyebabkan batu ginjal.
Minuman-minuman bersoda tidak memiliki manfaat bagi tubuh, bahkan mengandung garam dan gula berlebihan, selain bahan pengawet dan pewarna.
Sebagian orang lebih memilih meminum minuman dingin bersoda setelah makan. Perilaku ini mempengaruhi enzim-enzim pencernaan, yaitu merendahkan suhu panas tubuh, sehingga enzim-enzim pencernaan kehilangan kemampuannya untuk bekerja dimana suhu tubuh normal adalah suhu yang sesuai dengan fungsi kerja enzim-enzim tersebut. Maka enzim-enzim tersebut tidak bisa mencerna makanan dengan baik yang bisa mengakibatkan  soda, dan sebagian zat beracun berpindah bersama darah menuju sel-sel tubuh, dan kadang pada akhirnya membuat bermacam-macam penyakit.
Sebenarnya kita menelan gas CO2, jika kita mengkonsumsi minuman bersoda.
Ingatkah kita kepada sebuah perlombaan ” Siapa yang paling banyak meminum Pepsi Cola ” di Universitas New Delhi, India. Yang menang dalam lomba itu telah meminum 8 kaleng yang akhirnya meninggal dunia di tempat yang sama karena tingginya gas CO2 di dalam darahnya yang  berakibat tidak bisanya darah mendapatkan O2 secara normal. Sebagai  akibat dari perlombaan itu, rektor universitas tersebut melarang penjualan air bersoda didalam kampus.
Pernah ada uji coba dengan meletakan sebuah gigi pecah kedalam segelas Pepsi Cola, dan beberapa hari yang telah ditentukan ternyata gigi tersebut sudah larut. Gigi-gigi dan tulang-tulang adalah bagian anggota tubuh yang paling akhir terurai setelah kematian dalam beberapa tahun, akan tetapi air bersoda ini melarutkannya dalam beberapa hari, maka  bayangkan apa yang mungkin dilakukannya terhadap sel-sel lunak di tubuh manusia ?

Mari kita kembali kepada gaya hidup sehat melalui makanan dan minuman alami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.