Rabu, 22 Januari 2014

4 Fakta keunikan capung


Sobat Zilzaal serangga yang satu ini bukan saja lucu dan menggemaskan, namun juga menakjubkan. Mulai dari warna, pola hidup hingga cara ia memperoleh makanan. Di Indonesia terdapat lebih dari 700 spesies capung, dengan habitatnya yang tersebar luas, di hutan, kebun, sawah, sungai dan danau. Mereka pun dapat ditemukan di kawasan sekitar pemukiman manusia, yakni halaman dan kebun rumah. Berikut Zilzaal merangkum 4 fakta dan keunikan Capung:

1. Memiliki Wilayah Kekuasaan dan Pola Kawin

(Sumber:wordpress.com,uniknya.com)
Memiliki Wilayah Kekuasaan dan Pola Kawin(Sumber:wordpress.com,uniknya.com)


Meskipun capung terbang ke sana ke mari di halaman, di kebung atau di persawahan terutama di saat cuaca cerah, jarang sekali orang memahami pola kehidupan mereka. Kebanyakan orang awam menduga bahwa capung adalah serangga yang hidup berkelompok, karena fakta yang sesungguhnya capung merupakan serangga yang hidup sendiri. Selain itu capung pun merupakan serangga teritorial, sehingga ia memiliki kawasan atau wilayah yang selalu dijaganya. Maka tak heran sering terjadi perkelahian di antara mereka.

Keunikan capung lainnya adalah dari caranya bereproduksi. Seperti hewan lainnya, capung pun memiliki tingkat kematangan seksual, dan ketika saatnya tiba maka para capung jantan akan mencari dan mendatangi capung betina. Proses reproduksinya pun dilakukan dalam keadaan terbang, capung betina bahkan tidak menggerakkan sayapnya sehingga ketika berada di udara sang jantanlah yang harus menopang beban tubuh mereka berdua.

2. Berumur Pendek

(Sumber:wordpress.com,uniknya.com)
Berumur Pendek(Sumber:wordpress.com,uniknya.com)

Meskipun keberadaan capung telah berlangsung lama, namun mereka tidak memiliki usia yang panjang.  Meskipun usianya bisa mencapai 7 tahun, namun sebagian waktunya dihabiskan dalam fase nimfa. Pada usia nimfa, capung bisa hidup bertahun-tahun. Kehidupan selanjutnya adalah larva yang berubah menjadi nimfa ini menjadi capung dewasa yang bersayap. Di masa dewasa inilah mereka memiliki usia yang singkat.

Ketika dalam fase nimfa, capung adalah serangga karnivora yang ganas dan rakus.  Bahkan nimfa capung yang berukuran besar mampu memburu dan melahap berudu, ataupun anak-anak ikan yang kecil. Sebagai nimfa ia hidup di dasar air dan sesekali muncul kepermukaan. Ketika dalam fase nimfa, ia bernafas dengan menggunakan ikan.

3. Kecepatan dan Manuver Capung

Capung menjadi salah satu serangga yang mampu terbang dengan kecepatan hingga mencapai 50 Km/jam. Hal itu disebabkan sayap depan yang lebih pendek daripada sayap belakangnya. Bukan itu saja capung pun bisa melakukan manuver dari kanan ke kiri, atas ke bawah  dalam kecepatan tinggi. Capung pun dapat berhenti secara konstan ketika terbang kapan pun mereka suka. Sehingga tak heran jika para ahli serangga memasukan capung ke dalam jajaran serangga terbang tercepat di dunia.

4. Memiliki Mata Unik

Capung memiliki mata yang besar bahkan hampir mendominasi bagian kepalanya. Namun dengan memiliki mata besar seperti itu capung mampu melihat obyek hingga sudut 360 derajat. Bagian mata capung ini terdiri dari 30.000 unit ommatidia,   lensa dan sel yang sensitif terhadap cahaya. Sehingga capung mampu melihat polarisasi warna dan cahaya yang ada di hadapannya.

Selain sensitif terhadap cahaya dan warna, capung pun mampu medeteksi benda bergerak dengan cepat melalui matanya (tiga mata kecil, ocelli). Sehingga itu memudahkan mereka untuk menemukan mangsa dan menghindari musuhnya, meski dalam kondisi redup.  Bahkan mata capung lebih baik daripada mata yang dimiliki oleh tawon, lebah dan lalat, meski mata mereka tampak sama.(**)

Sumber: Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.