Rabu, 22 Januari 2014

21 Manfaat Merokok


1.    Mendukung program pemerintah dalam mengurangi jumlah penduduk. Mengapa demikian? Tinggal lihat data-data yang dilansir World Health Organization (WHO) : Setiap Menit, 60 Orang Mati Karena Rokok, 100 juta kematian tercatat akibat tembakau pada abad ke 20 lalu. Jika tren ini terus berlanjut, akan ada kenaikan hingga satu miliar kematian pada abad ini, di Indonesia diperkirakan terjadi 1.174 kematian perhari akibat asap rokok.
2.   Karena rokok semakin banyak orang menikah (lagi). Hal ini terjadi statistik membuktikan bahwa perokok 53% lebih mungkin untuk mengalami perceraian dibandingkan pasangan yang tidak merokok. Berdasarkan penelitiannya Jerald G. Bachman PhD bahkan berani mengatakan bahwa “smoking is a strong predictor of divorce”. Bayangkan siapa saja yang akan diuntungkan? Perusahaan katering, bridal, tempat penyewaan tempat pernikahan akan ikut diuntungkan karena hal ini.

3.    Memberikan lapangan kerja tidak hanya bagi buruh rokok, pedagang asongan, pembuat asbak, tapi juga perusahaan obat, dokter, klinik dan rumah sakit. Bayangkan sekali kena serangan jantung bisa habis setidaknya 50 juta untuk perawatan, kalo uangnya ngga ada? Harus bisa ikhlas menerima jantung anda rusak. Bila anda selamat? Bersiaplah untuk hidup dengan kecatatan dan mau minum obat seumur hidup. Bagaimana jika terkena stroke? Harus siap dengan risiko lumpuh seumur hidup dan jadi beban keluarga.

4.    Bisa menjadi batu loncatan untuk karir yang lebih tinggi. Peneliti kesehatan dari Universitas Indonesia, Rita Damayanti mengatakan “Rokok adalah batu loncatan (stepping stone) untuk mengambil risiko yang lebih besar. Menurut data penelitian Rita, orang yang pernah merokok akan berisiko 13 kali menenggak alkohol, 7 kali berhubungan seks pranikah, dan 1,3 kali kecanduan narkoba. Hubungan antara rokok dengan kriminalitas. sudah banyak diteliti sejak ratusan tahun yang lalu. Kini statistik membuktikan bahwa 90% pelaku kejahatan adalah perokok. Mungkin tingginya konsumsi rokok di Indonesia menjadi salah satu penyebab merajalelanya korupsi di negeri ini.

5.    Mempercepat proses kerja birokrasi pemerintah. Sudah sangat lazim kalo birokrasi di Indonesia terkenal ruwet dan lama.. idiom yg dianut aparat birokrasi adalah: Kalau bisa diperlambat, kenapa harus dipercepat… Tapi semua itu akan berubah drastis ketika ada yg namanya: “uang rokok”. Segala urusan birokrasi seperti bikin KTP, SIM atau ngurus surat / administrasi di Kantor-kantor dinas, atau malah ketika ditilang, prosesnya akan cepat dan mudah bila ada “uang rokok”.

6.    Mengurangi jumlah orang miskin. Saat ini sekitar 71% perokok berasal dari kalangan menengah ke bawah. Di Indonesia Rokok adalah kebutuhan rumah tangga kedua terbesar setelah beras, 25% penghasilan rumah tangga rela dihabiskan orang untuk konsumsi rokok. Karena rokok terbukti menimbulkan beragam penyakit mematikan dan menurunkan usia harapan hidup, jika makin banyak orang miskin yang merokok, maka jumlah orang miskin makin berkurang.

7.    Bisa membentuk PARTAI PEROKOK INDONESIA dan memenangkan PEMILU. “Sekitar 31,4 persen atau 72,8 juta jiwa penduduk Indonesia adalah perokok,” ungkap Tjandra Yoga Aditama, dokter ahli paru-paru dari Rumah Sakit Persahabatan. Bila perokok Indonesia buat partai sendiri maka mereka akan akan bisa memenangkan pemilu.

8.    Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang menyerah karena bagi pemula merokok itu tidak mudah; batuk-batuk dan tersedak, setelah keenakan dan diteruskan malahan susah berhenti. Sehingga selamat bagi anda yang merokok, mau mulai atau berhenti akan selalu dipenuhi kesusahan dan penuh perjuangan.

9.    Anti maling, karena rokok dapat mengakibatkan kerusakan pita suara yang menetap serta keganasan pada lidah, mulut, pita suara, tenggorokan dan paru-paru. Suara perokok yang serak disertai batuk berat di malam hari dipastikan cukup menakutkan untuk menakuti penjahat.

10.   Membuat awet muda, karena perokok umumnya meninggal muda. Rokok terbukti dapat mengakibatkan 1001 macam penyakit seperti keganasan, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, stroke, dsb. Karena hal itu Usia harapan hidup perokok rata-rata lebih rendah dibanding mereka yang tidak merokok.

11.   Membantu menyuburkan industri kecantikan. Bayangkan gara-gara rokok parfum yang bisa menyamarkan bau rokok laku keras, gigi yang menguning membutuhkan pasta gigi khusus, kulit yang lebih cepat menua membutuhkan perawatan khusus, rambut yang lebih cepat rontok dan beruban juga akan membutuhkan beragam produk shampoo atau cat rambut.

12.    Melaris-maniskan klinik gigi. Asap Rokok mengandung amonia, hidrogen sianida, karbon monoksida, nikotin dan tar – semuanya adalah racun berbahaya. Jika anda merokok coba iseng-iseng lewatkan asap rokok ke tisu putih, tidak lama warnanya akan berubah kuning. Hal yang sama terjadi di gigi, gigi akan berubah kuning dan kelamaan akan menghitam karena timbul karang gigi (kalkulus), ini bisa timbul akibat penumpukan tar / aspal di gigi perokok. Beragam racun yang ada pada asap rokok tadi akan menganggu fungsi tubuh untuk memperbaiki dirinya, efek vasokonstriktif yang ditimbulkan dapat mengganggu peredaran darah sehingga oksigen dan nutrien yang dibutuhkan jaringan gusi terganggu. Proses akhirnya Gigi perokok akan kuning, dipenuhi karang gigi, mudah mengalami infeksi, bau tak sedap (halitosis), dan mudah tanggal dibandingkan mereka yang tidak merokok.

13.    Mempermudah proses menyeleksian pegawai. Karena rokok diketahui dapat menimbulkan beragam permasalahan kesehatan perusahaan asiransi pun tidak mau ambil risiko, mereka akan menyeleksi peserta asuransi yang merokok melalui beragam pemeriksaan kesehatan yang lebih banyak untuk menyingkirkan berbagai kelainan yang mungkin dimiliki dan menetapkan premi asuransi yang lebih besar untuk perokok. Risiko mendapat pegawai yang nantinya sakitan dan berpotensi meninggal muda karena rokok terlalu besar untuk ditanggung perusahaan.

14.    Mempermudah proses pemilihan pimimpin dalam Pemilu. Beragam penelitian dibidang psikologi telah menemukan bahwa perokok “memiliki kesulitan untuk belajar dan berpikir dalam konsep yang tinggi” dan ketika dihadapkan pada suatu permasalahan “lebih mungkin untuk panik” dibandingkan mereka yang tidak merokok. Jadi jika ingin negara kita benar pilihlah mereka yang tidak merokok.

15.    Turut menyukseskan perekonomian (China). Ternyata begitu besarnya kebutuhan Industri Rokok akan tembakau, 1/3 kebutuhan tembakau dalam Negeri masih diimpor dari luar negeri – dan nilai ini terus bertambah setiap tahunnya. Perusahaan rokok yang sudah sangat diuntungkan masih serakah dan ingin mendapat untung besar dengan mengimpor Tembakau dari China yang jauh lebih murah dari harga tembakau dalam negeri.

16.    Mencetak banyak konglomerat Indonesia. Ternyata Industri rokok sangat menguntungkan, bayangkan dua bersaudara Michael Budi Hartono & Michael Bambang Hartono pemilik Djarum Super berhasil mengeruk untung yang sangat besar dari pelanggannya yang kebanyakan adalah orang tak mampu, berhasil  menguasai raksasa perbankan Indonesia BCA dan menjadi orang 2 terkaya di Indonesia. Konglomerat rokok lainnya yang masuk ke jajaran orang terkaya Indonesia adalah Susilo Wonowidjojo pemilik Gudang Garam dan Putra Sampoerna yang tadinya pemilik HM Sampoerna. Bagaimana dengan para petani tembakau? Tetap miskin dari dulu sampai sekarang. Bagaimana dengan pelanggannya? Semakin miskin dan sakit karena rokok.

17.    Rokok turut memajukan kegiatan Sekolah / Kemahasiswaan / Kemasyarakatan, keseniaan / olah raga dan bahkan Industri Musik Indonesia. Jika hendak mengadakan kegiatan silahkan hubungi perusahaan rokok, mereka pasti dengan senang hati akan membantu, syaratnya adalah mereka bisa pasang spanduk rokok dan mengirim SPG cantik untuk turut meramaikan kegiatan. Wah siapa yang akan menolak, tidak perlu penggalangan dana sudah dikasih duit banyak dengan persyaratan ringan. Acara berlangsung sukses sementara booth perusahaan rokok akan dikunjungi banyak orang karena ada pembagian rokok gratis dan ada SPG yang cantik dan menarik. Ini adalah salah satu cara Industri rokok mendapatkan pelanggan tetapnya, anak-anak muda yang masih labil dengan mudah mau mencoba rokok karena teman atau idolanya merokok. Mereka masuk kedalam perangkap Industri Rokok dan akhirnya mmengembangkan ketergantungan seumur hidupnya. Survei Global Youth Tobacco di Indonesia menunjukkan peningkatan prevalensi perokok remaja usia 13-15 naik lebih dari 1,5 lipat selama kurun waktu tiga tahun, yakni dari 12,6 persen tahun 2006 menjadi 20,3 persen tahun 2009.

18.    Rokok kemajukan bisnis konstruksi. Karena gara-gara rokok, penyedia gedung publik harus menyediakan ruangan khusus perokok, pemilik cafe & resto juga harus menyediakan ruangan yang terpisah untuk mereka yang merokok dan tidak merokok. Beragam penelitian membuktikan bahwa dampak paparan rokok pasif tidak kalah berbahaya dibandingkan merokok secara aktif. Istri seorang perokok memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk mendapatkan kanker paru, bayi yang terpapar asap rokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk meninggal mendadak. Jadi wajarlah bila kami yang tidak merokok seringkali gusar bila tetangga sebelah merokok seenaknya. Jika anda masih berniat untuk merokok silahkan, tapi mohon jangan didekat kami yang tidak merokok atau keluarga anda karena kami punya hak untuk hidup dengan udara yang bersih.

19.    Rokok memajukan bisnis periklanan Indonesia. Rokok adalah salah satu produk yang paling banyak diiklankan di Indonesia. Silahkan dicek dijalanan yang anda lalui ada berapa banyak reklame rokok atau warung yang dipasangi iklan rokok. Iklan rokok selalu bercerita tentang rasa setia kawan yang kuat antar perokok pada kenyataannya tanpa rokok pun kita bisa memiliki sahabat baik yang bisa setia. Iklan rokok juga menceritakan kesuksesan yang diraih seseorang karena merokok, pada kenyataannya pola pikir perokok berat pada banyak penelitian terbukti terganggu dibanding mereka yang tidak merokok, para pemilik perusahaan rokok yang benar-benar sukses dan berumur panjang tidak merokok. Orang yang dulu muncul di iklan rokok Marlboro kini adalah aktivis anti rokok sudah meninggal akibat kanker. Berapa banyak iklan layanan masyarakat yang mengingingatkan kita tentang bahaya merokok? Praktis tidak ada. Mudah-mudahan tulisan saya dibaca perokok atau keluarganya sehingga bisa jadi semangat untuk bisa hidup tanpa rokok.

20.    Rokok adalah sumber pendapatan negara yang besar, untuk tahun 2013 saja target penerimaan cukai rokok adalah 88 trilyun. Sepertinya besar sekali ya? Walau demikian cukai rokok Indonesia termasuk yang terendah di dunia. Harga rata-rata sebungkus rokok di Indonesia hanya sekitar Rp 10.000 / bungkus – hanya 1/3 harga rokok di malaysia atau 1/8 harga rokok di Singapura. Untuk sebuah produk yang banyak membawa dampak buruk terhadap kesehatan dan menimbulkan ketergantungan yang sulit dihilangkan harga rokok di Indonesia masih terlalu murah sehingga bisa dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat tidak mampu dan bahkan anak-anak.

21.   Membantu program Keluarga Berencana. Kerena merokok bisa mengganggu kehamilan dan menyebabkan Impotensi. Selain itu rokok juga dapat menurunkan produksi dan motilitas (kemampuan gerak) sperma. Sehingga bagi perokok yang ternyata kesulitan punya anak silahkan dicoba berhenti merokok, bila masih gagal silahkan berkonsultasi dengan dokter ahli fertilitas.

Kerena tingginya konsumsi rokok di Indonesia, akan banyak perokok Indonesia yang akan jatuh sakit. Sebagian besar dari mereka adalah warga tak mampu dan saat mereka sakit mereka akan dihadapkan pada pelayanan kesehatan di RS Pemerintah yang masih buruk. Mereka yang terkena serangan jantung tidak bisa mendapat tindakan Percutaneus Coronary Intervention (PCI) karena fasilitas ini jarang ada di RS pemerintah dan biayanya terlalu tinggi. Mereka yang terkena stroke kemudian lumpuh dan harus menjalani fisioterapi, harus mau menjalani rutinitas yang sama mengantri panjang di RS Pemerintah.

Semua ini adalah kenyataan yang banyak dijalani “mantan perokok” dan dianggap wajar karena anggaran kesehatan Indonesia hanya 34 Trilyun atau sekitar hanya sekitar 2% dari APBN. Padahal anggaran kesehatan yang pantas dan wajar menurut WHO adalah 5% dari Gross Domestic Product atau sekitar 350 Trilyun / tahun. Karena anggaran yang minim ini fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan Indonesia masih serba kurang dan terbatas. Karena begitu besarnya dampak rokok terhadap kesehatan masyarakat, maka sudah sepatutnyalah cukai rokok dinaikkan dan pendapatan tambahan yang didapat negara darinya dialihkan untuk anggaran kesehatan. Sehingga kedepannya dampak yang ditimbulkan rokok terhadap masyarakat Indonesia benar-benar dapat ditanggulangi oleh negara dan penduduk Indonesia tidak hanya dibiarkan mati atau sakit karena rokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.