Sabtu, 01 Desember 2012

Turki Cabut Larangan Kerudung di Sekolah Agama



Pemerintah Turki mencabut larangan kerudung di sekolah-sekolah yang memberikan pelajaran agama. Sebuah keputusan yang dikecam oleh kelompok sekuler, yang menuding pemerintah memiliki agenda islamisasi tersembunyi atas negara Turki.

Berdasarkan peraturan baru yang diumumkan hari Selasa kemarin dan akan berlaku mulai tahun ajaran 2013-2014, siswa di sekolah-sekolah umum juga boleh mengenakan kerudung saat mengikuti pelajaran al-Qur`an.

Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa perubahan peraturan tersebut, yang juga mengakhiri kewajiban memakai seragam sekolah, dilakukan atas permintaan masyarakat.
“Biarkan semua orang mengenakan anak mereka pakaian yang mereka suka, sesuai dengan fungsinya,” kata Erdogan dalam konferensi pers di Madrid, hari selasa kemarin sebagaimana dilansir Reuters (29/11/2012).

Keputusan tersebut menyusul peraturan baru sebelumnya, yang pada bulan Maret silam memperbolehkan kombinasi kurikulum moderen ke dalam kurikulum sekolah berbasis agama pencetak imam dan khatib. Pelajaran ilmu moderen dapat diikuti oleh murid yang telah berusia 11 tahun dan bukan lagi 15 tahun.

Koran sekuler Turki, Cumhuriyet, menuding pemerintah memiliki agenda islamisasi di bidang pendidikan.

Egitim-Sen sebuah organisasi sekuler bidang pendidikan mengkritik keputusan pemerintah Erdogan atas kebijakan tersebut. Menurutnya, pemerintah menjadikan pendidikan bersifat relijius dan simbol-simbol agama yang bertebaran di sekolah dapat mempengaruhi psikologi perkembangan anak.

Berbeda dengan Egitim-Sen, Gurkan Avci dari Uni Edukator Demokrat (DES) mendukung keputusan pemerintah tersebut, yang dianggapnya mengakhiri simbol represif kudeta militer 12 September 1980, dengan cara mengubah kebijakan seragam sekolah.

“Kita tidak akan bisa menyelamatkan sistem pendidikan dari akibat yang disebabkan oleh penindasan, ritual dan dogma serta cara bepikir era 'Perang Dingin', hingga para guru dan muridnya dibebaskan,” tegas Avci.

Bulan lalu, para pejabat militer datang ke acara jamuan di istana kepresidenan, di mana istri presiden dan perdana menteri tampil mengenakan kerudung, suatu pemandangan yang belum pernah di lihat di lingkungan pemerintahan negara Turki yang sekuler.(hidayatullah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.