Kamis, 31 Oktober 2013

Hey Jude, Hey Yahudi?


MUNGKIN sama seperti lagu-lagu The Beatles lainnya, kita tidak hafal, tidak mendengarkan, tidak paham, dan tidak menyukainya—itu apa pentingnya bagi kita, begitu sebagian orang bertanya tentang lagu “Hey Jude”. Tapi sejak kemunculannya, lagu gubahan Paul McCartney ini sudah menjadi lagu wajib jutaan orang yang menjadikan musik sebagai pilihan hidupnya. Ada apa di balik “Hey Jude”?

“Hey Jude” adalah balada rock The Beatles yang ditulis oleh Paul McCartney dikreditkan sebagai Lennon–McCartney. “Hey Jude” dirilis pada Agustus 1968 sebagai singel pertama The Beatles dalam label rekaman Apple Records. Dengan durasi lebih dari 7 menit, “Hey Jude” pada saat itu merupakan singel terpanjang yang pernah menempati puncak tangga lagu Britania Raya.
Lagu ini juga menempati tangga lagu Amerika Serikat di nomor 1 selama 9 minggu, sehingga Hey Jude merupakan singel Beatles yang paling lama bertahan sekaligus paling lama berada di nomor satu di tangga lagu negara itu. Rekor ini kemudian dipecahkan oleh “You Light Up My Life”). Singel ini telah terjual delapan juta kopi dan termasuk lagu yang paling banyak didaur ulang.

Promosi singel ini diwarnai kegagalan yang kemudian menjadi kenangan bagi asisten pribadi The Beatles Alistair Taylor. Pada 7 Agustus 1968, McCartney mengajak pacarnya Francie Schwartz dan Taylor ke Apple Boutique yang sudah ditutup satu minggu sebelumnya untuk mengecat judul singel yang akan datang Hey Jude/Revolution pada jendelanya yang besar di sisi jalan.

Dalam sehari, promosi yang dibuat tangan itu disalahartikan sebagai tulisan anti-Semit (Jude disamping merupakan nama depan orang Inggris, namun berarti pula “Yahudi” dalam bahasa Jerman), dan jendela itu dilempari oleh pejalan kaki.

McCartney sendiri mengomentari insiden ini pada tahun 1996:

“Saya pergi ke toko Apple sebelum Hey Jude dirilis. Jendelanya dicat putih, dan saya berpikir: ‘Kesempatan bagus. Baker Street, jutaan bis berjalan di sekitarnya…’ Jadi, sebelum seseorang tahu apa yang saya maksudkan, saya menggoreskan Hey Jude di atas lapisan putih.

Seorang pria yang memiliki delicatessen (toko makanan) di Marylebone menelpon saya dan ia sangat marah: ‘Saya akan mengirim salah satu anak saya untuk menghajar Anda.’ Saya bilang, ‘Tunggu dulu, tunggu dulu — ada apa ini?’ dan dia menjawab: ‘Anda telah menulis Jude di jendela toko itu.’ Saya mengartikannya Yahudi, namun jika anda melihat catatan kaki Nazi Jerman, ‘Juden Raus’ juga ditulis di jendela berlatar putih bersama Bintang Daud. Saya bersumpah itu tidak akan terjadi pada saya.

Saya bilang: ‘Saya benar-benar minta maaf,’ terus menerus… “beberapa teman baik saya adalah Yahudi. Itu hanya sekedar lagu kami yang akan segera keluar. Jika Anda mendengarnya Anda akan lihat bahwa tidak ada apapun yang seperti itu – ini hanya kebetulan belaka.” Akhirnya ia tenang.— Paul McCartney, The Beatles Anthology

Apakah betul Hey Jude hanya sebuah lagu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.